ChrisdianaRenintaFeriSyanti (2007) Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air di Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecenderungan kebutuhan masyarakat modern di waktu mendatang dituntut untuk memperhatikan berbagai keterbatasan, salah satu dari keterbatasan tersebut adalah keterbatasan tersedianya air sebagai sumberdaya alami. Aliran Sungai Bengawan Solo yang terukur di beberapa titik pengukuran menunjukkan kesenjangan yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau. Kondisi seperti ini mengindikasikan adanya ancaman banjir di musim penghujan dan ancaman kekeringan di musim kemarau. Kecepatan pertumbuhan penduduk di Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir yang dapat berdampak langsung kepada peningkatan kebutuhan air domestik. Untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap permasalahan keseimbangan air maka diperlukan adanya sebuah kajian kuantitatif tentang kebutuhan dan ketersediaan air dengan wilayah sungai sebagai unit analisis. Dalam penelitian ini analisis kebutuhan air meliputi: kebutuhan air domestik, pertanian, dan industri yang dibatasi pada kabupaten - kabupaten yang masuk di dalam DAS, sedangkan analisis ketersediaan air meliputi analisis ketersediaan air hujan, ketersediaan aliran sungai, ketersediaan air dari mata air, ketersediaan tampungan air, dan ketersediaan airtanah. Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air tiap wilayah administratif, kebutuhan air pertanian meliputi irigasi, perikanan, peternakan, untuk irigasi dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pengairan masing – masing Kabupaten, untuk perikanan dihitung berdasarkan luas kolam dan tambak serta standar kebutuhan airnya, untuk peternakan dihitung berdasarkan jumlah ternak dan standar kebutuhan air tiap jenis ternak. Kebutuhan air industri dihitung berdasarkan ijin penggunaan air baik air permukaan atau airtanah. Untuk menduga ketersediaan air hujan digunakan Metode Poligon Thiessen dengan memakai 16 stasiun hujan, ketersediaan aliran sungai diduga dari analisis peluang dengan menggunakan Metode Weilbull, ketersediaan air dari mata air dan ketersediaan air tampungan dihitung berdasarkan data dari Balai PSAWS Bengawan Solo Bojonegoro, dan pendugaan ketersediaan airtanah berdasarkan peta cekungan air tanah yang dioverlay dengan peta batas wilayah sungaI. Perhitungan evapotraspirasi menggunakan pendekatan Penman-Montheith dengan bantuan Software CropWat versi 4.2. Neraca air lahan makro dihitung berdasarkan komponen: hujan, evapotraspirasi, dan aliran sungai. Total Kebutuhan air untuk domestik, industri dan pertanian di seluruh Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir adalah sebesar 3.114,12 juta m3/tahun. Ketersediaan air hujan rata-rata adalah 14.650,53 juta m3/tahun, ketersediaan air dari mata air sebesar 301,34 juta m3/tahun, dan ketersediaan tampungan air sebesar 23,58 juta m3/tahun. Ketersediaan airtanah sebesar 996,06 juta m3/tahun untuk airtanah bebas dan 86.41juta m3/tahun untuk air tanah tertekan, sedangkan besarnya debit aliran sungai rata-rata di outlet Sungai (pada SPAS Solo Babat) adalah 11.552,61juta m3/tahun. Dari total air yang masuk ke dalam DAS Bengawan Solo Hilir (curah hujan, debit dari DAS Bengawan Solo Hulu dan debit dari DAS Madiun merupakan input di dalam sistem hidrologi) termanfaatkan sebesar 40,33%, sedangkan sebesar 59,67% terbuang melalui outlet DAS. Sementara itu, dari potensi airtanah di Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir sebesar 1.082,47 juta m3/tahun baru termanfaatkan sekitar 14,65%, dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa masih terdapat 891,81 juta m3/tahun (85,35%) potensi airtanah yang belum termanfaatkan, untuk itu potensi airtanah ini dapat dikembangkan lebih lanjut guna mengantisipasi kecenderungan semakin meningkatnya kebutuhan air di masa mendatang. Besarnya kebutuhan air industri yang memanfaatkan air tanah sebesar 8.61 juta m3/tahun, dan yang memanfaatkan air permukaan sebesar 56,76 juta m3/tahun. Aliran permukaan yang terjadi di DAS Bengawan Solo Hilir sebesar 3.129,16 juta m3/tahun, aliran permukaan di DAS Prumpung Klero sebesar 661,66 juta m3/tahun, dan aliran permukaan di DAS Lamong sebesar 283,53 juta m3/tahun. Adapun evapotranspirasi aktual yang terjadi di Wilayah Sungai Bengawan Solo Hilir sebesar 11.818,28 juta m3/tahun. Berdasarkan keempat skenario yang dihitung didapatkan kebutuhan air untuk tahun 2055 pada skenario 1 sebesar 3.194,81 juta m3/tahun, pada skenario 2 sebesar 3.153,91 juta m3/tahun, pada skenario 3 sebesar 3.342,77 juta m3/tahun, pada skenario 4 sebesar 3.301,87 juta m3/tahun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/195/050701251 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 22 Jun 2007 00:00 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 01:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138576 |
Preview |
Text
ABSTRAK_hbs_kompre_290407.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I_revisi_hbs_kompre_290407.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III_revisi_hbs_kompre_290407.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II_revisi_HBS_KOMPRE.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV_revisi_hbs_kompre_290407.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_Vrevisi_hbs_kompre_290407.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_SKRIPSI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_ISI_revisi_hbs_kompre.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_pustaka_revisi_270307.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Lembar_Persetujuan_Kompre_hbs_kompre.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |