MochammadIbrahim (2007) Karakteristik Tanah Pasir Yang Dipadatkan Dalam Menahan Piping. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Seringkali pekerjaan bangunan tanah ditimbun dan dipadatkan secara sembarangan, sehingga timbunan akan mempunyai berat isi rendah, stabilitas rendah dan penurunan yang besar. Tanah timbunan diambil dari penggalian dasar sungai atau tempat pengambilan ( borrow area ) sampai batas dan elevasi yang ditentukan. Dalam aplikasi di lapangan, tanah timbunan diambil dari penggalian dasar sungai yang mengandung mineral quartz (kwarsa) atau pasir. Bila tegangan efektif sama dengan nol, dimana gaya gravitasi dihilangkan pengaruhnya oleh gaya rembesan sehingga berakibat terangkutnya butir-butir tanah pasir halus, sehingga terjadi pipa-pipa di dalam tanah. Peristiwa ini disebut piping . Akibat terjadinya pipa-pipa yang berbentuk rongga-rongga, dapat mengakibatkan pondasi bangunan mengalami penurunan dan tidak memiliki kekuatan. Untuk mengurangi terjadinya peristiwa piping, maka dilakukan dengan cara dipadatkan dan memperbaiki gradasi butirannya. Dalam penelitian ini menggunakan 3 macam variasi gradasi yaitu tanah pasir bergradasi baik ( well graded ), tanah pasir bergradasi seragam ( uniform graded ) dan tanah pasir bergradasi senjang ( gap graded ). Untuk masing-masing gradasi dilakukan 3 variasi pemadatan yaitu reduced proctor (355,5 kJ/m 3), standard proctor (592,5 /m3) dan modified proctor (2693,25 kJ/m3). Setelah didapatkan kurva pemadatan, maka dapat ditentukan nilai γ d maks dan OMC yang digunakan untuk pemodelan kepadatan dan dilakukan uji ketahanan terhadap piping yang disarankan oleh Furumoto, dkk.(2002) Dari uji model piping, tanah pasir bergradasi baik ( well graded ) memiliki ketahanan terhadap piping yang lebih baik daripada tanah pasir bergradasi senjang ( gap graded ) dan tanah pasir bergradasi seragam ( uniform graded ). Ini dibuktikan dari nilai i kritis pada tanah pasir bergradasi baik ( well graded ) dengan energi reduced sebesar 2,164, standard sebesar 3,227, dan modified sebesar 4,477. Untuk tanah pasir bergradasi senjang ( gap graded ) dengan energi reduced sebesar 2,079, standard sebesar 3,120, dan modified sebesar 4,107. Sedangkan tanah pasir bergradasi seragam ( uniform graded ) dengan energi reduced sebesar 1,848, standard sebesar 2,320 dan modified sebesar 3,300. Dari nilai di atas dengan energi pemadatan yang sama, i kritis pada tanah pasir bergradasi baik ( well graded ) lebih besar dari tanah pasir bergradasi senjang ( gap graded ) dan tanah pasir bergradasi seragam ( uniform graded ). Hal ini disebabkan tanah pasir bergradasi baik ( well graded ) memiliki pori-pori yang lebih kecil dan tegangan antar butiran semakin besar daripada tanah pasir bergradasi senjang ( gap graded ) dan tanah pasir bergradasi seragam ( uniform graded ). Besarnya energi pemadatan berpengaruh terhadap besarnya koefisien permeabilitas. Tanah pasir yang dipadatkan dengan energi pemadatan yang lebih tinggi ( modified ) memiliki koefisien permeabilitas yang lebih kecil daripada tanah pasir yang dipadatkan dengan menggunakan energi standard dan reduced. Tanah pasir bergradasi baik ( well graded ) memiliki pori-pori yang lebih kecil daripada tanah pasir bergradasi senjang ( gap graded ) dan tanah pasir bergradasi seragam ( uniform graded ), sehingga tanah pasir bergradasi baik ( well graded ) sulit untuk meloloskan air.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/11/050700383 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 08 Nov 2008 09:54 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 01:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138544 |
Preview |
Text
050700383.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |