LailaUlfah (2007) Evaluasi Perencanaan Fasilitas Bandar Udara Trunojoyo Kabupaten Sumenep. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Sumenep mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang semakin tinggi serta berpotensi sebagai wilayah pengembangan sumber daya alam (energi) dan kepariwisataan yang berbasis wisata kepulauan, sehingga membutuhkan sarana transportasi udara. Sumenep telah memiliki bandar udara Trunojoyo yang beroperasi untuk penerbangan perintis saja, padahal bandar udara tersebut memiliki peluang untuk lebih dikembangkan. Tujuan studi ini adalah untuk memperkirakan jumlah penumpang dan frekuensi penerbangannya sehingga dapat merencanakan kebutuhan fasilitas bandar udara Trunojoyo Sumenep hingga tahun 2027. Analisis potensi penumpang ditinjau dari analisis peralihan moda, dan peramalan penumpang tahun 2027 berdasarkan analisis pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari hasil analisis peralihan moda diperoleh potensi jumlah penumpang keberangkatan 42 orang per hari dan jumlah penumpang kedatangan 17 orang per hari dengan persentase probabilitas peralihan moda bus patas PPT = 32,3 %, travel PPT = 25,2 %, mobil pribadi PPT = 54,3 %. Pesawat rencana yang digunakan adalah Boeing 737-200, didapatkan jumlah penumpang jam puncak keberangkatan tahun 2027 sebanyak 367 orang/hari, sedangkan penumpang kedatangan sebanyak 190 orang/hari. Dari studi analisa kebutuhan fasilitas Bandar Udara Trunojoyo Sumenep diperoleh luasan terminal sebesar 2844 m2, sedangkan luasan terminal yang ada saat ini tidak mencukupi aktifitas penerbangan sampai dengan tahun 2027 maka diperlukan pengembangan luasan dan fasilitas-fasilitasnya, diantaranya dengan penambahan 4 counter check-in, perluasan baggage claim area sebesar 350 m2, perluasan hall keberangkatan dan kedatangan sebesar 370 m2 dan 250 m2, ruang tunggu keberangkatan sebesar 750 m2, penambahan ruangan konsesi dan pelayanan gedung sebesar 700 m2, serta penambahan jumlah gate sebanyak 3 pintu. Begitu juga pada perencanan fasilitas sisi udara, diperoleh hasil yang dapat dijadikan acuan pada pelaksanaan yaitu diantaranya panjang runway 1868 m, lebar runway 30 m, lebar bahu runway 12 m di kiri dan kanan runway, safety area seluas 90 x 150 m, blast pad seluas 30 x 60 m, arah runway 115º - 295º, dan clearway 150 x 300 m. Sedangkan untuk apron diperoleh luas apron pada tahap I 80,8 x 67,18 m dan untuk tahap II diperoleh luas apron 109,2 x 67,18 m. Untuk taxiway diperoleh panjang 127 m, lebar taxiway 15 m dengan lebar bahu 12 m di kiri dan kanan taxiway. Tebal perkerasan runway dan taxiway tahap I terdiri dari surface coarse, base coarse, dan subbase coarse secara berurutan yaitu 11 cm; 21 cm; 25,8 cm, untuk apron yaitu 8 cm; 19 cm; 23,21 cm. Sedangkan pada tahap II untuk runway dan taxiway 11 cm; 21 cm; 32,26 cm, apron yaitu 8 cm; 19 cm; 29,03 cm. Dengan adanya studi ini diharapkan adanya tindak lanjut dari pihak pengelola Bandar Udara Trunojoyo Sumenep untuk pengembangan selanjutnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/050800247 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 19 Feb 2008 08:27 |
Last Modified: | 19 Feb 2008 08:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138540 |
Actions (login required)
View Item |