Marbun, Lindung Sahat Martua (2018) Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) ialah tanaman yang termasuk dalam daftar kekerabatan polong-polongan atau fabaceae dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi serta sebagai salah satu sumber protein pada pola pangan penduduk Indonesia (Adisarwanto, 2000). Berdasarkan data BPS (2015), produksi kacang tanah pada tahun 2015 adalah sebesar 605,45 ribu ton biji kering, mengalami penurunan sebanyak 33,45 ribu ton (5,24 persen) dibandingkan tahun 2014 dan secara umum terjadi di luar pulau Jawa. Penurunan terjadi karena penurunan luas panen seluas 44,99 ribu hektar (9,01 persen) namun terjadi peningkatan produktivitas sebesar 0,54 kuintal/hektar (4,22 persen). Menurut Rahmianna, Pratiwi dan Harnowo (2015), rendahnya produktivitas kacang tanah disebabkan adanya keragaman cara pengelolaan tanaman, termasuk perbedaan waktu tanam, cara tanam, penyiangan gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Kehadiran gulma pada areal pertanaman kacang tanah merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil kacang tanah. Salah satu bentuk pengendalian gulma yang sering dilakukan dalam budidaya kacang tanah adalah dengan penyiangan. Penyiangan gulma yang disesuaikan dengan waktu tumbuh tanaman akan memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui waktu penyiangan gulma yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2017 di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dengan ketinggian tempat 400-700 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 12 perlakuan dengan petak utama yaitu varietas kacang tanah dan anak petak yaitu waktu penyiangan gulma. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 satuan petak percobaan dan penempatan perlakuan secara acak. Alat yang digunakan adalah cangkul, arit, tugal, kertas label, meteran, alat tulis, gembor, LAM, timbangan analitik, oven, alat semprot (sprayer), petak kuadran ukuran 50 x 50 cm, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi benih kacang tanah varietas kelinci, domba, dan tuban serta pupuk yang digunakan dalam penelitian yaitu pupuk urea (46% N) dengan dosis 50 kg/ha, pupuk SP-36 dengan dosis 100 kg/ha, dan pupuk KCL dengan dosis 75 kg/ha. Parameter pengamatan tanaman dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan luas daun. Pengamatan hasil tanaman meliputi jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot polong segar per tanaman, bobot polong kering per tanaman dan hasil polong kering (ton/ha). Pada pengamatan gulma dilakukan penghitungan jumlah dan identifikasi spesies yang ada pada setiap petak contoh kuadrat, lalu dilakukan analisa vegetasi dengan rumus perhitungan yang mengacu pada perhitungan mutlak dan nisbi dari kerapatan, frekuensi, dominansi, serta Summed Dominance Ratio (SDR), sertaii perhitungan bobot kering gulma. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan dilakukan uji F pada taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui nyata tidaknya pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil analisis vegetasi gulma yang tumbuh setelah pemberian perlakuan varietas kacang tanah dan waktu penyiangan gulma menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis gulma yang tumbuh di lahan penelitian. Gulma yang mendominasi di lahan penelitian adalah Cyperus rotundus (teki) dengan nilai SDR sebesar 22,95%, Eleusine indica (wewulang) dengan nilai SDR sebesar 22,85%, dan Amaranthus spinosus (bayam duri) dengan nilai SDR sebesar 18,94%. Perlakuan varietas kacang tanah tidak memberikan pengaruh terhadap populasi gulma, pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman namun perlakuan waktu penyiangan gulma 2 kali mampu secara efisien menurunkan bobot kering total gulma, meningkatkan pertumbuhan kacang tanah meliputi jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan luas daun, serta mampu meningkatkan hasil kacang tanah dibandingkan dengan perlakuan tanpa penyiangan, penyiangan 1 kali, dan penyiangan 3 kali pada semua varietas kacang tanah.
English Abstract
Groundnut (Arachis hypogaea L.) is a plant included of the families of fabaceae or legumes and has a fairly high economic value as well as the one source of protein in the food patterns of Indonesian resident (Adisarwanto, 2000). According to the BPS (2015), the production of the dried seed of groundnut in 2015 is 605.45 thousand tons, decrease as much as 33.45 thousand tons (5.24 percent) compared to the 2014 and generally occurs outside of Java island. The decline occurred because of a decrease in crop acres of spacious 44.99 thousand hectares (9.01%) but the productivity groundnut increased 0.54 quintal/ acres (4.22 percent). According to Rahmianna, Harnowo, and Pratiwi (2015), the low productivity of the groundnut caused of the diversity ways of managing the plant, including the difference between planting time, planting ways, Weeding, fertilization,and pest control and disease. The presence of weeds in groundnut plant acreage is one cause of the low yield groundnut. The form of weed control that is often done in groundnut cultivation is by weeding. Weeding that are adapted to the growing period of the plants will provide optimal results towards growth and crop yield. This research was conducted to find out the right weeding times towards the growth and yield of several varieties of groundnuts. This research was conducted in September until December 2017 on the center of supervision and certification of seed Crops and horticulture, Singosari, Malang, with height 400-700 meters above sea level. This research used the split plot design which consists of 12 main plot treatment which groundnut varieties and weeding time. Each treatment was repeated as many as 3 times so there are 36 unit plot of the experiment and the placement of randomized treatment. The tool used is a hoe, sickle, tugal, labels, measuring tape, stationery, watering can, Leaf Area Meter, analytic scales, oven, sprayer, swath frame size of 50 x 50 cm, and camera. Materials used in this research include groundnut varieties which Kelinci, Domba and Tuban variety, fertilizers used in the research is urea (46% N) with a dose of 50 kg/ha, SP-36 with a dose of 100 kg/ha, and KCL with a dose of 75 kg/ha. Parameters observation of plant in this research includes plant height, number of leaves, fresh weight of plant, dry weight of the plant and leaves area. Observation of yield includes the number of pods per plant, the number of fill pods per plant, the number of empty pods per plant, weight of fresh pods per harvest plot, weight of dried pods per harvest plot and the yield of dried pods (ton/ha). The observation of weeds, done with counted number and the identification of weed species that present in each sample plot of kuadrat, then vegetation of weeds analysed the with the calculation formula which refers to the absolute and relative calculation of the density, frequency, dominance, and Summed Dominance Ratio (SDR) and calculation of the dry weight of weeds. The data obtained then analysed by using the analysis of variance with a level of 5% to find out the effect of treatment give the real effect or not. If there is a real difference, then continued with BNT test with 5% level.iv The results of analysed vegetation of weed that grows after giving the treatment of groundnut varieties and weeding time shows that there are 7 species of weeds that grow on the grounds of the research. The weed that dominates in this research is Cyperus rotundus with a value of SDR 22.95%, Eleusine indica with a value of SDR 22.85 percent, and Amaranthus spinosus (with a value of SDR 18.94%. The treatment of groundnut variety do not give effect on the population of weeds, plant growth and crop yield but treatment of weeding time as many two times efficiently lower the total weight of dry weeds, increasing the growth of groundnut includes the number of leaves, fresh weight of plant, dry weight of plant, and leaves area, and able to improve the yield of groundnut compared with without weeding, one time weeding and three times weeding on all varieties of groundnut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/834/051811044. |
Uncontrolled Keywords: | Penyiangan Gulma, Hama Tanaman, Pertumbuhan, Hasil Tanaman Kacang Tanah |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.5 Weeds |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 10 Dec 2018 06:27 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 16:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13853 |
Preview |
Text
LINDUNG SAHAT MARTUA MARBUN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |