Analisa Tingkat Bahaya Erosi dan Arahan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (ARLKT) Pada Sub Das Bango Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG),

KhairulIQbal (2007) Analisa Tingkat Bahaya Erosi dan Arahan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (ARLKT) Pada Sub Das Bango Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sungai Bango merupakan salah satu anak Sungai Brantas yang terletak di bagian hulu Sungai Brantas. Sub DAS Bango melintasi Kabupaten Malang dan Kota Malang Propinsi Jawa Timur dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) 225,649 km2. Seiring dengan terjadinya perubahan tata guna lahan yang cepat dan peningkatan kerusakan hutan, mengakibatkan potensi terjadinya kerusakan lahan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kerusakan lahan perlu untuk segera dikendalikan dan rehabilitasinya perlu segera dilakukan. Oleh karena itu diperlukan analisa mengenai laju erosi, tingkat bahaya erosi dan kekritisan lahan sehingga diperoleh petunjuk arahan penggunaan lahan, rehabilitasi dan konservasi tanah berdasarkan kondisi kemampuan lahan dan fungsi kawasan pada Sub DAS Bango. Perhitungan laju erosi pada studi ini menggunakan metode Modification Universal Soil Loss Equation (MUSLE). Melihat permasalahan erosi pada Sub DAS Bango sangat kompleks, maka diperlukan alat bantu untuk menganalisa yaitu dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Dari hasil perhitungan didapatkan tingkat bahaya erosi, kelas kemampuan lahan, dan arahan fungsi kawasan. Selanjutnya usaha rehabilitasi lahan dan konservasi tanah serta usulan penggunaan lahan baru guna mengurangi laju erosi akan didasarkan pada masing-masing kelas kemampuan lahan dan arahan fungsi kawasan. Hasil analisa menunjukkan total erosi yang terjadi pada Sub DAS Bango sebesar 0,642 mm/tahun. Tingkat bahaya erosi didominasi ”sangat ringan” hingga 58,12 %, lalu diikuti dengan tingkat bahaya erosi ”ringan” sebesar 32,73 %, ”sedang” sebesar 8,97 %, dan “berat” sebesar 0,19 % dengan kondisi lahan “kritis” sebesar 0,19 %, “semi kritis” sebesar 41,70 % dan “potensial kritis” sebesar 58,12 %. Ini membuktikan bahwa Sub DAS Bango masih berada dalam kondisi yang baik. Analisa mengenai klasifikasi kemampuan lahan menunjukkan bahwa sebagian besar lahan berada pada kelas I. Analisis juga menunjukkan bahwa lebih dari 70 % wilayah Sub DAS Bango (total luas lahan kelas I, II, dan III) masih dalam kondisi baik. Sedangkan arahan fungsi kawasan pada Sub DAS Bango berupa Kawasan Budidaya Tanaman Musiman sebesar 0,942 %, Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan sebesar 39,340 % %, Kawasan Lindung sebesar 3,188 %, Kawasan Penyangga sebesar 11,87 % dan Kawasan Pemukiman sebesar 44,63 %). Dengan kondisi seperti ini maka pada Sub Das Bango masih dapat dilakukan pengembangan wilayah pemukiman dengan mengacu pada kodisi lahan yang ada.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/050702410
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 13 Sep 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 13:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138494
[thumbnail of 050702410.pdf]
Preview
Text
050702410.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item