Pengendalian kualitas fisik rokok batangan clas Mild dengan peta kontrol dan sampling penerimaan di PT.Nojorono Tobacco International : Studi Kasus pada Rokok Clas Mild di PT. Nojorono Tobacco International Kudus.

ChairalRezaSuprabowo (2007) Pengendalian kualitas fisik rokok batangan clas Mild dengan peta kontrol dan sampling penerimaan di PT.Nojorono Tobacco International : Studi Kasus pada Rokok Clas Mild di PT. Nojorono Tobacco International Kudus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap perusahaan dituntut agar menghasilkan suatu produk yang berkualitas, karena kualitas merupakan faktor dasar keputusan konsumen dalam banyak produk dan jasa. Akibatnya kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Sedangkan untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, maka perlu dilakukan pengendalian kualitas terhadap aktivitas proses produksi yang dilakukan. Karena tanpa adanya pengendalian kualitas yang baik maka mutu produk akhir yang dihasilkan tidak terjamin hasilnya sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak konsumen dan produsen itu sendiri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Variabel yang diteliti adalah variabel berat, diameter, pressure drop dan ventilasi pada mesin MK 8, MK 9 dan Protos. Teknik analisa yang digunakan adalah Peta Kontrol X bar dan R, Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat, Kapabilitas Proses dan Sampling Penerimaan Variabel. Selain itu, juga digunakan analisa Korelasi dan Regresi Linear Sederhana dan Korelasi dan Regresi Linear Berganda untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel yang diteliti. Dari hasil analisa peta kontrol dapat diketahui bahwa proses produksi rokok batangan Clas Mild pada tiap mesin semuanya sudah berada dalam batas kendali dan berdasarkan analisa kapabilitas proses dapat diketahui bahwa hanya variabel ventilasi pada mesin MK 8 yang nilai kapabilitas prosesnya lebih besar dari 1, sedangkan variabel yang lain masih dibawah 1. Dari diagram pareto dapat diketahui bahwa pada mesin MK 8, variabel ventilasi mendapat prioritas utama dalam proses perbaikan, sedangkan pada mesin MK 9 dan Protos variabel diameter yang medapatkan prioritas utama . Dari diagram sebab-akibat penyebab tidak konsistennya variabel-variabel rokok batangan dapat diketahui dan hasil dari korelasi dan regresi sederhana maupun berganda dapat diketahui bahwa antar variabel terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan. Hasil analisa sampling penerimaan menunjukkan bahwa pada mesin MK 8 hanya variabel ventilasi yang diterima, pada mesin MK 9 variabel berat dan diameter dapat diterima sedangkan pada mesin Protos variabel berat, diameter dan ventilasi yang dapat diterima.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/050702400
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 13:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138485
[thumbnail of 050702400.pdf]
Preview
Text
050702400.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item