Pengaruh Variasi Sudut Alur Swirl Nozzle dan Circular Nozzle terhadap Batas lift off dan Batas blow off pada Pembakaran Api Difusi.

BadarusSyamsiArifin, (2007) Pengaruh Variasi Sudut Alur Swirl Nozzle dan Circular Nozzle terhadap Batas lift off dan Batas blow off pada Pembakaran Api Difusi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembakaran merupakan salah satu elemen penting dalam dunia industri khususnya industri yang berhubungan dengan pembakaran. Banyak cara yang telah dilakukan untuk mendapatkan hasil pembakaran yang sempurna. Untuk dapat menghasilakan pembakaran yang sempurna. Untuk dapat menghasilakan pembakaran yang sempurna maka bahan bakar dan udara harus bercampur secara homogen. Campuran yang homogen dapat diperoleh apabila aliran fluidanya dibuat turbulen. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat alirannya homogen ialah dengan pemasangan swirling vane, bluff body, atau dengan pemberian udara dengan tangensial. Selain itu, sebenarnya ada suatu cara lagi yaitu dengan memasang swirl nozzle. Swirl nozzle berfungsi untuk mengalirkan fluida cair dalam bentuk butiran halus atau droplet. Dengan pemasangan swirl nozzle diharapkan bahan bakar dan udara bercampur secara homogen sehingga pembakaran yang terjadi mendekati sempurna. Dengan bercampurnya secara homogen maka api akan lebih stabil sehingga sulit terjadi lift off ataupun blow off Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode eksperimental nyata (true experimental research) yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui Pengaruh Variasi Sudut Alur Swirl Nozzle dan circular nozzle terhadap Batas lift off dan Batas blow off pada Pembakaran Api Difusi, Penelitian ini meggunakan variabel bebas berupa variasi sudut alur swirl nozzle 30º, 60º 90º serta nosel konvergen dan variasi kecepatan udara sebesar 0,507 m/s, 0,635 m/s, 0,742 m/s, 0,829 m/s, 0,896 m/s, sedangkan variabel terikatnya adalah kecepatan udara saat mengalami lift off dan blow off. Dari pengujian diperoleh bahwa swirl nozzle dengan sudut alur 30º memiliki batas lift off dan batas blow off terbesar yang menunjukkan bahwa nosel tersebut paling stabil jika dibandingkan dengan yang lainnya.batas lift off terbesar terjadi pada kecepatan udara sebesar 0,507 m/s dengan kecepata bahan bakar sebesar 3,278 m/s sedangkan batas blow off terbesar terjadi pada kecepatan udara 0,507 m/s dengan kecepatan bahan bakar 17,019 m/s.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/050702014
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Aug 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 09:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138420
[thumbnail of 050702014.pdf]
Preview
Text
050702014.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item