DanyPutuwirawan (2007) Studi Optimasi Sebagai Alternatif Untuk Mengatasi Keterbatasan Air Pada Daerah Irigasi Kalilanang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daerah Irigasi Kalilanang Kota Batu pada musim kemarau tidak dapat memenuhi kebutuhan irigasi sedangkan pada musim hujan air untuk pertanian cukup tersedia. Untuk itu perlu dilakukan penjatahan penggunaan air yang optimal. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan penjatahan debit yang paling optimal. Dalam kajian ini digunakan teknik optimasi dengan menggunakan program dinamik. Hal ini disebabkan karena metode tersebut sesuai untuk diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan yang bersifat non linier, dalam hal ini adalah variabel keuntungan produksi dan luas lahan yang dapat diairi merupakan fungsi dari debit yang tersedia. Dalam perhitungan program dinamik, besarnya debit yang diberikan pada masing-masing petak akan berpengaruh terhadap jumlah keuntungan irigasi pada tiap petak tersebut. Perhitungan program dinamik dapat menggunakan variabel keuntungan irigasi dari fungsi debit yang digunakan untruk mencari keuntungan yang paling maksimal dan penjatahan debit yang paling optimal. Dengan batasan bila debit yang diberikan untuk tiap luasan sudah mampu memenuhi luas maksimal yang ada, maka untuk penjatahan debit selanjutnya akan menghasilkankeuntungan yang sama dengan luas lahan maksimal. Dengan menggunakan masukan debit yang tersedia selama satu musim tanam, hasil optimasi diperoleh debit guna optimum untuk musim tanam pertama Petak 1 debit guna optimumnya adalah 0.006 m3/dt, Petak 2 adalah 0.011 m3/dt, Petak 3 adalah 0.006 m3/dt, Petak 4 adalah 0.009 m3/dt, Petak 5 adalah 0.028 m3/dt, Petak 6 adalah 0.012 m3/dt, Petak 7 adalah 0.043 m3/dt, Petak 8 adalah 0.044 m3/dt, Petak 9 adalah 0.024 m3/dt, Petak 10 adalah 0.048 m3/dt, Petak 11 adalah 0.048 m3/dt, Petak 12 adalah 0.03 m3/dt, sedangkan debit guna optimum pada musim tanam kedua adalah Petak 1 sebesar 0.008 m3/dt, Petak 2 sebesar 0.01 m3/dt, Petak 3 sebesar 0.008 m3/dt, Petak 4 sebesar 0.01 m3/dt, Petak 5 sebesar 0.048 m3/dt, Petak 6 sebesar 0.021 m3/dt, Petak 7 sebesar 0.038 m3/dt, Petak 8 sebesar 0.044 m3/dt, Petak 9 sebesar 0.022 m3/dt, Petak 10 sebesar 0.006 m3/dt, Petak 11 sebesar 0.07 m3/dt, Petak 12 sebesar 0.05 m3/dt, sedangkan debit guna optimum pada musim tanam ketiga adalah sebagai berikut Petak 1 sebesar 0.008 m3/dt, Petak 2 sebesar 0.01 m3/dt, Petak 3 sebesar 0.008 m3/dt, Petak 4 sebesar 0.01 m3/dt, Petak 5 sebesar 0.04 m3/dt, Petak 6 sebesar 0.021 m3/dt, Petak 7 sebesar 0.033 m3/dt, Petak 8 sebesar 0.041 m3/dt, Petak 9 sebesar 0.021 m3/dt, Petak 10 sebesar 0.006 m3/dt, Petak 11 sebesar 0.059 m3/dt, Petak 12 sebesar 0.05 m3/dt. Dari perhitungan optimasi dengan program dinamik dapat dibandingkan keuntungan produksi sebelum dan sesudah optimasi. Keuntungan produksi musim tanam pertama sebelum optimasi adalah Rp. 9,280,651,777.69 dan sesudah optimasi adalah Rp. 10,664,338,728.48, sedangkan keuntungan produksi musim tanam kedua sebelum optimasi adalah Rp. 5,382,966,792.04 dan sesudah optimasi adalah Rp. 6,708,390,946.29, keuntungan produksi musim tanam ketiga sebelum optimasi sebesar Rp. 1,628,288,902.17 dan sesudah Rp. 2,044,577,768.00. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum terdapat kenaikan keuntungan produksi setelah dilakukannya optimasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/050701944 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 24 Aug 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 09:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138416 |
Preview |
Text
050701944.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |