Keseimbangan Air Wilayah Sungai Cisadea - Cikuningan.

RizkiYuliantoW (2007) Keseimbangan Air Wilayah Sungai Cisadea - Cikuningan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketersediaan air sepanjang musim hujan mencapai kira-kira 81,4 milyar m3 / tahun dan turun menjadi 8,1 milyar m3 pada musim kering, sedangkan permintaan air untuk kebutuhan domestik, pertanian, dan industri tetap sama pada 17 milyar m3 / tahun. Sebagai konsekuensinya, adanya pasokan air yang tinggi pada musim basah dan kurang pada musim kering. Dalam penelitian ini analisis kebutuhan air meliputi: kebutuhan air domestik, pertanian, dan industri yang dibatasi pada kecamatan yang masuk di dalam wilayah administrasi SWS, sedangkan analisis ketersediaan air meliputi analisis ketersediaan air hujan, ketersediaan aliran sungai, ketersediaan air dari mata air, ketersediaan tampungan air (alami dan buatan), dan potensi ketersediaan airtanah. Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air tiap wilayah administratif, kebutuhan air pertanian (irigasi, perikanan, peternakan) didapat berdasarkan luasan dan jumlah usaha di sektor pertanian. Kebutuhan air industri didapat berdasarkan ijin penggunaan air baik air permukaan atau air bawah tanah. Untuk menduga ketersediaan air hujan digunakan Metode Rata - rata dengan memakai 13 stasiun hujan, ketersediaan aliran sungai diduga dari analisis peluang dengan menggunakan Metode Weilbull, ketersediaan air dari mata air dan ketersediaan air dari tampungan (alami dan buatan) diperoleh berdasarkan data dari Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, Balai PSDA WS Cisadea - Cikuningan, dan Dinas Pengairan masing-masing kabupaten, dan pendugaan ketersediaan airtanah dilakukan berdasarkan peta cekungan air tanah yang dioverlay dengan peta batas SWS. Perhitungan evapotranspirasi menggunakan pendekatan Blaney-Criddle, serta penyelesaian seluruh perhitungan dengan bantuan program Excell. Neraca air dengan unit analisis Satuan Wilayah Sungai dianalisis berdasarkan model keseimbangan air yang di kemukakan Baumgartner dan Reichal (1975), dimana hujan sama dengan total penjumlahan dari evapotranspirasi, aliran sungai, tampungan, dan penggunaan konsumtif. Total kebutuhan air untuk domestik, industri dan pertanian di seluruh WS Cisadea - Cikuningan adalah sebesar 1.410,16 juta m3/tahun. Ketersediaan air hujan rata-rata adalah 24.031 juta m3/tahun. Ketersediaan tampungan air baik alami maupun buatan sebesar 0,14 juta m3/tahun. Ketersediaan airtanah sebesar 154,86 juta m3/tahun untuk airtanah bebas dan 5,15 juta m3/tahun untuk air tanah tertekan, sedangkan besarnya aliran permukaan di SWS Cisadea - Cikuningan diduga sebuesar 9.940,72 juta m3/tahun. Sebagai rekomendasi yang dapat menjadi masukan adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatannya di saat surplus antara lain melalui pembangunan waduk sesuai kebutuhan. Dari total air yang masuk ke dalam SWS Cisadea - Cikuningan (curah hujan sebagai satu-satunya input di dalam sistem hidrologi) telah termanfaatkan sebesar 5,86%, sedangkan sebesar 94,13% terbuang melalui muara SWS. Sementara itu, dari potensi airtanah di SWS Cisadea - Cikuningan sebesar 2050 juta m3/tahun baru termanfaatkan sebesar 0,114%, dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa masih terdapat 2,34 juta m3/tahun (99,83%) potensi airtanah yang belum termanfaatkan, untuk itu potensi air tanah ini dapat dikembangkan lebih lanjut guna mengantisipasi kecenderungan semakin meningkatnya pemanfaatan air di masa mendatang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/050701909
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 16 Aug 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 08:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138411
[thumbnail of 050701909.pdf]
Preview
Text
050701909.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item