MuhammadSaid (2007) Studi tentang karakteristik permeabilitas filter pasir. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perbedaan elevasi dapat menyebabkan terjadinya gradien hidrolik yang cukup tinggi dan menyebabkan terjadinya rembesan. Bila air rembesan mengalir dari lapisan dengan butiran yang lebih halus menuju lapisan yang kasar, kemungkinan terangkutnya bahan butiran yang lebih halus lolos melewati bahan yang lebih kasar tersebut dapat terjadi. Pada kasus ini, diperlukan bahan filter yang dapat membentuk pori-pori ukuran kecil sedemikian rupa sehingga perpindahan dari partikel-partikel tanah yang akan dilindungi (protected soil atau base soil) dapat dicegah. Umumnya, bahan filter yang dipakai adalah berupa tanah pasir dan kerikil yang memiliki gradasi butiran tertentu, dan untuk menambah kekuatannya dilakukan proses pemadatan. Tujuan dari pemadatan tanah adalah untuk meningkatkan sifat teknis tanah diantaranya adalah untuk meningkatkan kekuatan geser, mengurangi kompresibilitas, dan mengurangi sifat kerembesan (permeability). Dari zone filter menurut USBR didapatkan desain gradasi tanah model A, tanah model B dan tanah model C, menurut sistem klasifikasi ASTMD 2487-66T, tanah model A termasuk tanah bergradasi baik (well graded), tanah model B juga termasuk tanah bergradasi baik (well graded) dan tanah model C termasuk tanah bergradasi seragam (uniform graded). Untuk masing-masing gradasi bahan filter tersebut dilakukan 2 macam variasi pemadatan yaitu standard proctor (energi pemadatannya 592,5 kJ/m3) dan modified proctor (energi pemadatannya 2693,25 kJ/m3). Setelah didapatkan kurva pemadatan, maka dapat ditentukan nilai γdmax dan OMC yang digunakan untuk pemodelan kepadatan dan dilakukan test pemeabilitas yang disarankan oleh Furumoto, dkk.(2002) Dari hasil penelitian, didapatkan komposisi tanah dan energi pemadatan yang berpengaruh terhadap permeabilitas filter pasir. Tanah pasir murni jenis well graded yang dipadatkan dengan energi kepadatan modified (2693,25 kJ/m3) memiliki koefisien permeabilitas paling kecil daripada jenis tanah yang dipadatkan dengan standard (592,5 kJ/m3). Walaupun jenis tanah model A dan B sama-sama well graded akan tertapi kedua jenis tanah ini memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini disebabkan karena komposisi tanahnya yang berbeda. Dimana komposisi tanah halus model A lebih sedikit dari tanah model B yang menyebabkan tanah model A pada test permeabilitas lebih cepat mengeluarkan air dan kecepatan alirannya lebih besar sampai terjadinya keruntuhan pada bahan filter tersebut, jika dibandingkan dengan tanah model B, pada test permeabilitas bahan tersebut lebih lama mengeluarkan air dan kecepatan alirannya lebih kecil sampai terjadinya keruntuhan pada bahan filter tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/050701158 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jun 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138329 |
Preview |
Text
050701158.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |