Perencanaan Penjadualan Operasi Job Order Dengan Prioritas Weighted Shortest Processing Time (WSPT).

Mas`Adi (2006) Perencanaan Penjadualan Operasi Job Order Dengan Prioritas Weighted Shortest Processing Time (WSPT). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masalah pembebanan atau penentuan beban pekerjaan (job shop loading) akan muncul apabila terdapat lebih dari satu pekerjaan yang harus diselesaikan dan masingmasing pekerjaan membutuhkan lebih dari satu pusat kerja. Sedangkan penentuan urutan pekerjaan (job shop sequencing) menetapkan pekerjaan mana yang harus mendahului pekerjaan mana. Penentuan urutan pekerjaan sendiri dimaksudkan untuk menjaga agar seluruh kegiatan pengolahan mengikuti rencana pengutamaan (priority). Pedoman yang digunakan untuk menentukan pekerjaan mana yang diprioritaskan untuk dikerjakan lebih dahulu bergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan. Sebagai contoh dalam skripsi ini adalah prioritas WSPT (Weighted Shortest Processing Time), yaitu penentuan yang didasarkan pada waktu arus terbobot tercepat sehingga pekerjaan yang memiliki waktu arus terbobot terkecil akan dijadwalkan lebih dahulu atau dengan kata lain suatu pekerjaan yang diberi bobot lebih tinggi akan cenderung untuk lebih dahulu dikerjakan dibanding lainnya. Penggunaan prioritas ini digunakan adanya tingkat kepentingan yang berbeda pada masingp-masing job yang dipesan dengan pemberian bobot menurut jenis pemesan (pemesan intern, BUMN, dan luar). Tujuan dari penggunaan prioritas ini adalah untuk mencapai total waktu arus atau makespan yang rendah maupun untuk meminimasi jumlah job yang terlambat dilihat dari jenis pemesan. Sedangkan prioritas EDD (Earlinest Due Date) mengutamakan pada pekerjaan yang memiliki batas waktu pengiriman tercepat. Sehingga suatu pekerjaan yang memiliki batas waktu tercepat akan lebih dahulu dikerjakan dibanding pekerjaan yang memiliki batas waktu lebih lama. Tujuan dari penggunaan prioritas ini adalah untuk meminimasi total denda atau pinalti akibat keterlambatan pengiriman sesuai batas waktu yang disepakati bersama akibat besarnya denda berubah makin tinggi sesuai dengan lamanya keterlambatan pengiriman produk jadi. Dari ke dua prioritas tersebut dihasilkan pengolahan data dengan WSPT: Cmax = 949 jam, Tmax = 421 jam, ΣCi 5.329 jam, ΣT = 502 jam, ΣWiTi = 502 jam, ΣWiCi = 8.827 jam, Jumlah job terlambat = 3, dan jumlah job terlambat pemesan dari luar = 0. Sedangkan hasil pengolahan data dengan EDD: Cmax = 939 jam, Tmax = 487 jam, ΣCi = 6.787 jam, ΣT = 867 jam, ΣWiTi = 2.041 jam, ΣWiCi = 11.873 jam, Jumlah job terlambat = 5, jumlah job terlambat pemesan dari luar = 1. Dengan hasil di atas maka dipilih WSPT sebagai hasil penjadualan yang paling optimal sebagai pedoman untuk penentukan urutan pekerjaan yang didasarkan pada total waktu arus yang paling kecil atau makespan dan jumlah job terlambat dilihat jenis pemesan dari luar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2006/743/050701292
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Jun 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 07:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138313
[thumbnail of 050701292.pdf]
Preview
Text
050701292.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item