Pengaruh Metode Penanaman Yang Berbeda Terhadap Kandungan Agar-Agar Pada Budidaya Gracilaria Verrucosa Di Kecamatan Galis Kabupaten Pemekasan Madura

Rupa, Maria Florida (2016) Pengaruh Metode Penanaman Yang Berbeda Terhadap Kandungan Agar-Agar Pada Budidaya Gracilaria Verrucosa Di Kecamatan Galis Kabupaten Pemekasan Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rumput laut memiliki potensi yang sangat besar untuk perikanan indonesia dengan pembudidayaannya dilakukan di laut maupun di tambak. Salah satu rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di tambak adalah jenis Gracilaria verrucosa. Usaha budidaya rumput laut Gracilaria verrucosa di tambak dapat dilakukan dengan metode penanaman yang berbeda yaitu metode dasar dan metode apung (Longline). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode penanaman yang berbeda terhadap kandungan agar-agar serta untuk menegetahui pengaruh metode penanaman yang berbeda terhadap parameter fisika dan kimia perairan budidaya rumput laut Gracilaria verrucosa. Penelitian ini dilaksanakan di Tambak Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura. Pengukuran kualitas air dilakukan di Laboraturium Ilmu-Ilmu Perairan Universitas Brawijaya Malang. Pembuatan agaragar dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan 2 perlakuan dan penebaran sampel pada tambak budidaya metode dasar dan metode apung terdiri dari 2 tambak. Pada masing-masing tambak metode dasar dan metode apung penebaran sampel dilakukan di 3 titik lokasi yaitu inlet, tengah, dan outlet. Pengambilan sampel Gracilaria verrucosa serta pengukuran kualitas air dilakukan dengan selang waktu 1 minggu sebanyak 7 kali sehingga total sebanyak 49 hari dan dimulai pada hari ke-0. Produksi rumput laut pada tambak metode dasar dari minggu ke-0 dengan penebaran awal 50 gram sampai minggu ke-7 menjadi 328.67 gram dan produksi rumput laut pada tambak metode apung dari minggu ke-0 dengan penebaran awal 50 gram sampai minggu ke-7 menjadi 520.67 gram. Laju pertumbuhan spesifik Gracilaria verrucosa pada tambak metode dasar dari minggu ke-1 sampai minggu ke-7 antara berkisar 1.81 – 6.35% dan pada tambak metode apung berkisar 2.79-8.27%. Berdasarkan hasil kandungan agar-agar Gracelaria verrucosa selama penelitian pada tambak metode dasar dan tambak metode apung rendemen berkisar antara 19.89 – 25.27%, kadar air berkisar antara 17.44 – 18.43%, protein berkisar antara 9.96-10.88%, lemak berkisar antara 0.21-0.28%, karbohidrat 67.81-69.03%, serat kasar 3.03 – 4.44%, dan kadar abu berkisar anatara 2.45-3.61%. Nilai rendemen pada pada tambak metode dasar sebesar 19.68%, kadar air sebesar 18.43%, protein sebesar 10.30%, lemak sebesar 0.25%, karbohidrat sebesar 68.47%, serat kasar sebesar 3.81% serta kadar abu sebesar 3.61% dan pada tambak metode apung nilai rendemen sebesar 28.27%, nilai kadar air sebesar 17.55%, protein sebesar 10.88%, lemak sebesar 0.28%, karbohidrat 69.03%, serat kasar sebesar 4.44%, dan kadar abu sebesar 2.62%. Hasil pengukuran suhu pada tambak metode dasar berkisar antara 28.33-34.330C, pada tambak metode apung berkisar antara 29.33 – 33.330C. pH pada tambak metode dasar dan tambak metode apung berkisar antara 7-9. Salinitas pada metode dasar berkisar antara 29-40 ppt dan tambak metode apung berkisar antara 29-40 ppt. Oksigen terlarut (DO)pada metode dasar berkisar antara 5.38-7.85 ppm dan pada tambak metode apung berkisar antara 5.57-7.99 ppm. Hasil pengukuran nitrat pada tambak metode dasar berkisar antara 0.62-0.76 mg/l dan pada tambak metode apung berkisar antara 0.52-0.84 mg/l. Hasil pengukuran orthofosfat pada tambak metode dasar berkisar antara 0.12-0.18 mg/l dan pada tambak metode apung berkisar antara 0.11-0.15 mg/l. Kesimpulan dari penelitian ini dengan metode penanaman yang berbeda menghasilkan produksi rumput laut, laju pertumbuhan spesifik dan kandungan agar-agar yang berbeda karena tinggat penyerapan cahaya untuk pertumbuhan Gracelaria verrucosa pada tambak metode apung lebih tinggi dibandingkan dengan metode dasar. Saran yang diberikan oleh Penelitian ini adalah bagi para petambak di Madura menggunakan budidaya metode apung karena sistem budidaya dengan menggunakan metode apung produksi, laju pertumbuhan, dan kandungan agar-agarnya tinggi

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/526/051608079
Uncontrolled Keywords: Metode Penanaman, Metode Dasar, Metode Apung, Kandungan Agar-Agar, Budidaya Gracilaria Verrucosa
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.58 Special methods of cultivation
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 15 Jan 2019 02:26
Last Modified: 24 Oct 2021 02:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13831
[thumbnail of Maria Florida Rupa.pdf]
Preview
Text
Maria Florida Rupa.pdf

Download (32MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item