FaridaNovariena (2006) Uji kemampuan hasil ekstraksi limbah udang (KHITOSAN) sebagai koagulan pada limbah cair industri penyamakan kulit di BPTIK-LIK Magetan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Secara operasional, IPAL di LIK Magetan masih belum efektif untuk meningkatkan kualitas air limbah yang dihasilkan. Hal ini disebabkan proses yang terjadi di instalasi ini tidak dapat berjalan dengan baik, baik pengolahan secara kimia maupun biologis. Jika permasalahan tersebut tidak ditangani secara tepat, dikhawatirkan akan menurunkan daya dukung lingkungan, baik pada areal lingkungan LIK dan sekitarnya maupun pada daerah hilir Sungai Gandong dan saluran irigasi. Limbah udang yang terdiri dari kepala, kulit dan ekor dapat dimanfaatkan kembali menjadi khitosan, suatu bahan yang digunakan sebagai koagulan alternatif. Khitosan adalah senyawa berpolimer yang mempunyai kemampuan yang sangat luas dalam bidang industri dan telah banyak digunakan sebagai alternatif pengolahan limbah dan pengolahan air. Khitosan merupakan turunan dari khitin yang dapat diperoleh dari proses ekstraksi limbah udang. Khitosan sebagai koagulan mempunyai kemampuan cukup tinggi sebagai polielektrolit kationik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan khitosan sebagai koagulan pada air limbah industri penyamakan kulit BPTIK-LIK Magetan yang menimbulkan pencemaran cukup tinggi, terutama mengandung total padatan tersuspensi (TSS), COD dan BOD, sehingga memerlukan penanganan secara tepat agar tidak mengganggu lingkungan. Penelitian ini menggunakan variasi lama pengadukan dengan dua perlakuan, dimana perlakuan pertama dilakukan dengan pengadukan cepat 100 rpm selama 5 menit dan pengadukan lambat 30 rpm selama 10 menit. Sedangkan perlakuan kedua dilakukan dengan pengadukan cepat 100 rpm selama 10 menit dan pengadukan lambat 30 rpm selama 20 menit. Penentuan dosis optimum dilakukan menggunakan Jar Tes dengan variasi dosis khitosan : 1 mg/lt, 2 mg/lt, 3 mg/lt, 4 mg/lt dan 5 mg/lt. Dari hasil yang didapat, lama pengadukan tidak memiliki perubahan yang signifikan terhadap karakteristik koagulasi. Hasil penelitian menunjukkan khitosan mempunyai kemampuan sebagai koagulan dengan tingkat removal TSS tertinggi 41,18%, dari 170 menjadi 100 mg/lt. Untuk parameter BOD, khitosan mampu menurunkan kadar BOD tertinggi 42,85% dari 356,6 mg/lt menjadi 203,8 mg/lt. Sedangkan efektivitas removal COD tertinggi 28,33% dari 656,2 mg/lt menjadi 470,3 mg/lt. Selain itu, partikel flok yang telah terbentuk mempunyai waktu pengendapan yang relatif singkat (kurang dari 1 jam).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2006/420/050602362 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 01 Nov 2008 10:29 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138309 |
Preview |
Text
050602362.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |