Analisa Perbandingan Biaya Antara Jalan Lama dan Jalan Baru Untuk Rute Jalan Tenggarong – Samarinda (Kalimantan Timur).

SarjitaRachman (2005) Analisa Perbandingan Biaya Antara Jalan Lama dan Jalan Baru Untuk Rute Jalan Tenggarong – Samarinda (Kalimantan Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Untuk menghubungkan Kota Tenggarong dan Samarinda, ada dua buah rute jalan yang bisa digunakan. Rute yang pertama adalah jalan lama (koridor selatan) dengan kondisi daerah relatif datar sepanjang kurang lebih 40 Km. Jalur yang kedua adalah jalan baru (koridor utara) dengan kondisi daerah perbukitan sepanjang kurang lebih 33 Km. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar selisih biaya perjalanan untuk rute Tenggarong – Samarinda antara jalan lama (koridor selatan) dan jalan baru (koridor utara) dengan memperhitungkan faktor BOK, waktu tempuh dan nilai waktu. Lokasi penelitian adalah di daerah Kab. Kutai Kartanegara, Kaltim, yaitu di jalan lama dan jalan baru yang menghubungkan antara Kota Tenggarong dan Samarinda. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya perjalanan adalah dengan mendefinisikan biaya sebagai kombinasi linear antara jarak dan waktu, dimana Biaya perjalanan = (Nilai waktu x Waktu) + (BOK x Jarak) + Biaya tambahan lain (tarif Tol). Karena belum adanya studi tentang besaran nilai waktu yang berlaku di Kalimantan Timur, maka Nilai waktu dalam studi ini didapat dari hasil perhitungan dimana nilai waktu yang berlaku di Propinsi Kalimantan Timur adalah nilai dari koreksi perhitungan PDRB per kapita Kalimantan Timur tahun 2005 dibagi dengan PDRB per kapita daerah DKI-Jakarta tahun 2005. Waktu tempuh dan kecepatan perjalanan didapat dengan survai menggunakan metode moving car observer. Survai dilakukan dengan membagi tiap ruas jalan menjadi beberapa segmen sesuai dengan tiap kelandaian yang terjadi, sehingga untuk tiap segmen atau kelandaian jalan waktu tempuhnya akan didapat. Analisa perhitungan biaya operasi kendaraan meliputi biaya tetap (asuransi dan bunga modal) dan biaya tidak tetap (konsumsi bahan bakar, minyak pelumas, pemakaian ban dan biaya pemeliharaan). Data primer berupa data panjang jalan, waktu tempuh, jenis hambatan samping, serta daftar harga. Sedangkan data sekunder berupa peta lokasi penelitian, tarif masuk tol, dan data kelandaian jalan. Jenis kendaraan yang disurvai adalah Daihatsu Taft, Toyota Kijang, Peugeot 206, Mitsubishi L300 untuk Gol I dan Mitsubishi Truk 2As untuk Gol IIA dengan jumlah sampel masing-masing kendaraan sebanyak 10 sampel pada jalan baru dan 6 sampel pada jalan lama. Besarnya biaya operasi kendaraan (BOK) sangat dipengaruhi oleh besarnya kecepatan kendaraan dan faktor kelandaian. Dikarenakan daerah studi ini merupakan daerah yang jarak tempuhnya jauh dan merupakan daerah perbukitan, maka kecepatan kendaraan tidak akan sama apabila melalui jalan dengan kelandaian yang berbeda dan BOK otomatis tidak akan sama. Oleh karena itu BOK didapat berdasarkan pembagian segmen-segmen jalan yang memperhitungkan faktor kelandaian. Dari hasil analisis, diperoleh BOK pada jalan lama untuk kendaraan Gol I dengan kecepatan rata-rata 39,96 Km/jam adalah sebesar Rp. 63.223,00-, dan untuk kendaraan Gol IIA dengan kecepatan rata-rata 32,20 Km/jam adalah sebesar Rp. 100.784,00-. Sedangkan untuk jalan baru, diperoleh BOK dengan kecepatan rata-rata 46,74 Km/jam adalah sebesar : Rp. 38.301,00-, untuk kendaraan Gol I, dan untuk kendaraan Gol IIA dengan kecepatan rata-rata 38,70 Km/jam didapat BOK sebesar Rp. 59.776,00-. Besarnya biaya perjalanan pada jalan lama untuk kendaraan Gol I diperoleh sebesar : Rp. 70.022,00-, dan untuk kendaraan Gol IIA diperoleh sebesar Rp. 112.613,00-. Sedangkan pada jalan baru diperoleh biaya perjalanan sebesar : Rp. 43.145,00-, untuk kendaraan Gol I dan sebesar Rp. 67.856,00-, untuk kendaraan Gol IIA. Sehingga dari hasil analisis diatas didapat selisih biaya perjalanan pada jalan lama dan jalan baru untuk kendaraan Gol I adalah sebesar Rp. 26.877,00-, dan untuk kendaraan Gol IIA adalah sebesar Rp. 44.757,00-. Sehingga dengan adanya kondisi jalan baru yang merupakan daerah perbukitan dan jalan lama yang relatif datar, maka jalan baru adalah lebih hemat biaya dan hemat waktu. Berdasarkan selisih biaya perjalanan, maka jalan baru lebih hemat biaya perjalanan sebesar 38 – 40 %.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2005/708/050703283
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 26 Feb 2008 08:32
Last Modified: 21 Oct 2021 06:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138280
[thumbnail of 050703283.pdf]
Preview
Text
050703283.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item