Pengaruh Penambahan Tepung Dan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) Pada Pakan Terhadap Konsentrasi Amonia, Volatile Fatty Acids Dan Sintesis Protein Mikroba Secara In Vitro

Sairullah, Pipin (2017) Pengaruh Penambahan Tepung Dan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) Pada Pakan Terhadap Konsentrasi Amonia, Volatile Fatty Acids Dan Sintesis Protein Mikroba Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daun pepaya (Carica papaya L) mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo karpain, glikosida, karposid, dan saponin. Saponin dapat digunakan sebagai agen defaunasi yang menyebabkan turunnya populasi protozoa sehingga populasi bakteri dalam rumen meningkat. Sebesar 30% bakteri penghasil metan (metanogenik) diketahui bersimbiosis dengan protozoa. Oleh karenanya dengan mengurangi populasi protozoa akan menyebabkan penurunan gas metan dan peningkatan jumlah bakteri rumen, karena protozoa adalah pemangsa bakteri. Mekanisme kerja saponin dalam defaunasi adalah mempengaruhi tegangan permukaan dinding sel protozoa. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-Mei 2016 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Laboratorium Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang, dan Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi viii Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung dan ekstrak daun papaya (Carica papaya L) pada pakan campuran rumput gajah dan pollard terhadap konsentrasi amonia, VFA’s dan sintesis protein mikroba secara in vitro. Materi yang digunakan yaitu daun pepaya yang dijadikan tepung dan ekstrak, bahan pakan campuran yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan pollard (Triticum aestivum), cairan rumen dari sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) betina berfistula. Metode penelitian yaitu percobaan di laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan tersebut yaitu P0 : ransum kontrol (rumput gajah + pollard perbandingan 1:1 dalam BK), P1 : P0 + tepung daun pepaya 2,0% BK, P2 : P0 + tepung daun pepaya 4,0% BK, P3 : P0 + ekstrak daun pepaya 2,0% BK, P4 : P0 + ekstrak daun pepaya 4,0% BK. Variabel yang diukur yaitu konsentrasi amonia cairan rumen inkubasi jam ke-24, konsentrasi VFA’s dan sintesis protein mikroba cairan rumen pada inkubasi jam ke- 48. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ragam (ANOVA), apabila terdapat perbedaan perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap konsentrasi amonia dan sintesis protein mikroba, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsentrasi VFA’s. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan tepung dan ekstrak daun pepaya pada pakan campuran rumput gajah dan pollard dapat meningkatkan konsentrasi amonia, VFA’s, dan sintesis protein mikroba. Perlakuan terbaik yaitu pada penambahan tepung daun pepaya 4,0 % (P2) karena dapat meningkatkan konsentrasi amonia dan ix sintesis protein mikroba, sedangkan pada perlakuan dengan penambahan ekstrak daun pepaya 2,0% (P3) cenderung meningkatkan konsentrasi VFA’s. Saran dari penelitian ini yaitu tepung daun pepaya 4,0 % (P2) dapat ditambahkan pada pakan karena dapat meningkatkan konsentrasi amonia dan sintesis protein mikroba rumen serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung dan ekstrak daun pepaya terhadap populasi protozoa secara in vitro.

English Abstract

This research was conducted to investigate the effect of flour and papaya leaf extract (Carica papaya L) on a mixed diet of napier grass (Pennisetum purpureum Schaum) and pollard (Triticum aestivum) to the concentration ammonia, Volatile Fatty Acids (VFA’s) and microbial protein synthesis in vitro. This research method was an experiment in laboratory with Randomized Block Design (RBD) using 5 treatments with 3 replications. the treatment were P0 : Control Ration (napier grass + pollard ratio of 1:1 in the DM), P1 : P0 + 2.0% papaya leaf flour DM, P2 : P0 + 4.0% papaya leaf flour DM, P3 : P0 + extract DM 2.0% papaya leaves, P4 : P0 + extract DM 4.0 % papaya leaves. The measured variables were concentration of ammonia incubating rumen fluid 24 hour, concentration of VFA’s and microbial protein synthesis in the rumen fluid incubation 48 hour. Data were analyzed using variance (ANOVA), if there any differences in treatment, then continued with Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results of research that provides highly significant difference (P <0.01) the concentration of ammonia and microbial protein synthesis, but not significantly (P> 0.05) against the VFA’s. Conclusion of the research was the additional flour and papaya leaf extract on blanding of napier grass and pollard can increase the vi concentration of ammonia, VFA’s, and microbial protein synthesis. The best treatment is the addition of papaya leaf flour 4.0 % (P2) because it can increase the concentration of ammonia and microbial protein synthesis, treatment with the addition of papaya leaf extract 2.0% (P3) can disposed increase the VFA’s. The suggestion of this research is that papaya leaf flour 4,0 % (P2) could be added on the woof because it can improve ammonia concentration and synthesis protein of microbe, also this is need to do a deep research to know what the effect of additional of flour and papaya leaf extract on protozoa population based on in vitro.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/66/051703166
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 06 Apr 2017 11:11
Last Modified: 21 Oct 2021 04:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138235
[thumbnail of JURNAL_PIPIN_SAIRULLAH.pdf] Text
JURNAL_PIPIN_SAIRULLAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI_PIPIN_SAIRULLAH.pdf] Text
SKRIPSI_PIPIN_SAIRULLAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item