KrisnaAdiMulya, Pratama (2017) Produktivitas Sapi Peranakan Ongole Di Desa Sekaran Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sapi PO adalah salah satu sapi lokal yang banyak dibudidayakan di Indonesia dengan populasi terbesar di Pulau Jawa. Salah satu solusi untuk memenuhi peningkatan konsumsi daging sapi adalah mengoptimalkan aspek produksi dan reproduksi serta manajemen pemeliharaan ternak lokal, sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi untuk dikembangkan sebagai ternak potong. Penelitian dilakukan di Desa Sekaran Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban pada tanggal 13 Oktober 2015 sampai 23 April 2016. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui produktivitas sapi PO yang meliputi aspek struktur populasi, calf crop, tingkat kelahiran, tingkat kematian, mutasi, bobot lahir, bobot sapih 205 hari dan ukuran statistik vital. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sapi PO jantan 89 ekor dan betina 218 ekor dengan total 307 ekor dari total 95 peternak. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pemilihan lokasi secara purposive sampling dan pengambilan sampel secara acak meliputi 3 Dukuh yaitu Dukuhan, Babakan dan Krajan dengan masing-masing 30, 30 dan 35 responden. Data yang diperoleh ditabulasi dan dihitung persentase, rata-rata dan simpangan baku untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan struktur populasi sapi PO terdiri dari 29% jantan dan 71% betina dengan rasio jantan dewasa dan betina dewasa sebesar 1 : 3. Nilai calf crop sebesar 64, 74%. Persentase kelahiran pedet dan kematian terhadap populasi masing-masing sebesar 33,87% dan 0,97%. Mutasi terdiri dari pemasukan 10,41% dan pengeluaran 32,57%. Rataan bobot lahir 25,3±2,1 kg dengan panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada secara berurutan 55,55±2,21 cm; 70,55±1,81 cm dan 65,36±2,62 cm. Rataan bobot sapih terkoreksi 205 hari untuk jantan sebesar 107,8±14,5 kg dengan panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada secara berurutan 93,2±6,2 cm; 99,9±7,0 cm dan 111,8±5,1 cm. Rataan bobot sapih terkoreksi 205 hari untuk betina sebesar 103,4±13,2 kg dengan panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada secara berurutan 92,6±6,0 cm; 99,4±7,5 cm dan 108,9±7,5 cm. Nilai calf crop lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pertanian. Nilai mutasi ternak total pengeluaran yang tinggi dibandingkan dengan pemasukan menunjukkan lokasi penelitian mempunyai kemampuan produksi yang baik dan berpotensi sebagai wilayah sumber produksi. Bobot sapih terkoreksi 205 hari diatas rata-rata sebanyak 61,53% untuk jantan dan 7 41,17% untuk betina. Manajemen pemeliharaan yang efisien perlu diterapkan untuk meningkatkan nilai calf crop melalui pemberian pakan dengan nilai nutrisi tinggi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/39/051702602 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 20 Mar 2017 11:09 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138205 |
Text
Pratama_Krisna_Adi_Mulya_125050100111041.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |