Performans Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Dan Sapi Peranakan Limousin Di Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang

LuqmanAkriyono, Muhammad (2017) Performans Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Dan Sapi Peranakan Limousin Di Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masyarakat Lumajang yang mayoritas bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Populasi sapi potongnya sebesar 172.920 ekor. Sedangkan di Kecamatan Padang populasi sapi potong sebesar 5,8%. Sapi Peranakan Ongole (PO) sebesar 20% , sapi Peranakan Limousin (PL) sebesar 55% dan sisanya sapi Peranakan Simental, Brahman dan Madura. Bobot badan sapi PL lebih besar dibandingkan sapi PO menjadikan petani ternak di Kecamatan Padang lebih memilih memelihara induk sapi PL dengan harapan jika di Inseminasi Buatan (IB) akan memperoleh keturunan dengan bobot lahir yang lebih besar dari bobot lahir rataan. Padahal jika ditelaah dengan baik, reproduksi sapi PO lebih baik dan mampu beradaptasi dengan baik di daerah tropis meskipun dengan pemberian pakan yang kurang baik. Beda halnya dengan sapi PL yang tidak mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan tropis apalagi dengan pakan kurang baik yang diberikan oleh peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performans reproduksi Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Interval (CI), Days Open (DO), dan Indeks Fertilitas (IF) pada induk sapi PO dan PL di Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi PO sebanyak 50 ekor dan sapi PL sebanyak 50 ekor yang diambil secara purposive sampling berdasarkan wilayah kerja inseminator yang bertempat di Kecamatan Padang, dengan kriteria induk sudah beranak lebih dari satu kali, S/C tidak lebih dari 3 dan tidak pernah mengalami gangguan reproduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei lapang dengan menimbang jumlah pakan yang diberikan setiap hari, mengukur lingkar dada dan wawancara langsung kepada peternak menggunakan kuisioner sebagai alat bantu pengambilan data. Data sekunder diperoleh dari catatan rekording yang dimiliki peternak maupun petugas inseminator. Data yang telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan breed sapi PO dan sapi PL. Data S/C, DO, dan CI kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t tidak berpasangan. Sedangkan data CR dan IF dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi PO memiliki nilai S/C 1,42±0,70 kali dan sapi PL sebesar 1,62±0,73 kali. DO sapi PO 107,34±32,38 hari dan sapi PL 130,3±43,78 hari. CI sapi PO 399,04±39,97 hari dan sapi PL 416,04±44,09 hari. Dari hasil uji t tidak berpasangan ternyata nilai S/C tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05), sedangkan nilai DO dan CI terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). CR sapi PO dan sapi PL masing-masing 70% dan 52%. IF sapi PO sebesar 66,96 sedangkan sapi PL 26,80. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penampilan reproduksi di Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang sapi PO lebih baik dari pada sapi PL. Disarankan bagi peternak untuk memperpendek waktu penyapihan pedet yaitu 40 hari setelah melahirkan, tidak menunda perkawinan dan memberi pakan tambahan setelah melahirkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/37/051702600
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 20 Mar 2017 10:23
Last Modified: 21 Oct 2021 03:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138203
[thumbnail of skripsi_akri.pdf]
Preview
Text
skripsi_akri.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item