Pengaruh Penambahan Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dalam Pembuatan Telur Asin Terhadap Kadar Air Kuning Dan Putih Telur, Kadar Protein Putih Telur Dan Nilai Organoleptik

Riswazy, RifkyWilyanDea (2016) Pengaruh Penambahan Rebusan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dalam Pembuatan Telur Asin Terhadap Kadar Air Kuning Dan Putih Telur, Kadar Protein Putih Telur Dan Nilai Organoleptik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan 4 Maret 2016 di Laboratorium Rekayasa dan Pengolahan Hasil Ternak Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Analisis Kadar Air putih telur dan kuning telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Analisis Kadar Protein dilakukan di Laboratorium Chem-Mix Pratama (CMP) Bantul, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh penambahan rebusan daun salam pada pembuatan telur asin terhadap kadar air kuning telur dan putih telur, kadar protein putih telur dan nilai organoleptik. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi terhadap kadar air putih telur dan kuning telur, kadar protein putih telur dan organoleptik telur asin dengan penambahan daun salam. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur asin yang dibuat dari telur itik yang diasinkan. Telur itik diperoleh dari peternak itik yang berada di Desa Junrejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu sebanyak 240 butir dengan bobot telur sekitar 54-64 g. Pengasinan dilakukan dengan cara pemeraman menggunakan adonan serbuk batu bata, garam dan rebusan daun salam. Daun salam dan garam diperoleh dari Pasar Merjosari, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan laboratoriun. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Percobaan dilakukan dengan tanpa penambahan rebusan daun salam (P0), penambahan rebusan daun salam 5% (P1), penambahan rebusan daun salam 10% (P2) dan penambahan rebusan daun salam 15% (P3) dan penambahan rebusan daun salam 20% (P4) dengan melakukan 4 kali ulangan. Hasil dari penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada kadar air putih telur dan kuning telur dan juga protein putih telur asin rebusan daun salam. Parameter nilai organoleptik antara lain rasa telur asin, aroma telur asin, dan overall iv telur asin. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dari segi aroma nilai panelis berkisar antara 3,25 sampai 3,85 dengan kriteria aroma telur asin menyimpang sampai aroma telur asin dan daun salam seimbang, dimana hasil penghitungan sidik ragam diperoleh bahwa penambahan rebusan daun salam mempengaruhi nilai organoleptik konsumen terhadap aroma telur asin yang dihasilkan dan uji lanjut duncan menunjukkan perlakuan yang sangat berbeda nyata dengan yang lain. Perhitungan sidik ragam pada nilai organoleptik rasa dan overall telur asin rebusan daun salam menunjukkan perbedaan yang nyata dengan nilai berkisar antara 2,29 sampai 3,80 dimana hasil penghitungan sidik ragam diperoleh bahwa penambahan rebusan daun salam mempengaruhi nilai organoleptik konsumen terhadap rasa telur asin. Nilai organoleptik overall menunjukkan perbedaan yang nyata, dari segi overall nilai panelis berkisar antara 3,30 sampai 4,10 dengan kriteria sangat tidak enak sampai sangat enak, dimana hasil penghitungan sidik ragam diperoleh bahwa penambahan rebusan daun salam mempengaruhi nilai organoleptik konsumen terhadap overall telur asin yang dihasilkan dan uji lanjut duncan menunjukkan perlakuan yang berbeda nyata dengan yang lain. Kesimpulan dari penelitian ini rebusan daun salam dapat meningkatkan nilai rasa, aroma dan overall telur asin. Konsentrasi rebusan daun salam yang menghasilkan rasa, aroma dan overall telur asin terbaik dan disukai panelis adalah 5% dan 10%. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang penambahan rebusan daun salam pada pembuatan telur asin terhadap kadar air putih telur dan kuning telur, kadar protein putih telur dan organoleptik telur asin.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of bay leaf liquid (Syzygium polyanthum) on salted eggs characteristic water content of the yolk and the water content of the albumin, protein albumin content and organoleptic value. Material that was used in this research was salted eggs which made from duck eggs, salt, water for making of salt solution and bay leaf liquid. The method was design by experiment research using Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Concentration of treatments were P0 (0%), P1 (5%), P2 (10%), P3 (15%) and P4 (20%) from saturated salt solution volume used to salting. Data were acquired and processed using Microsoft Excel, then analyze with analysis of variance (ANOVA), there were significantly influence continued by Duncans Multiple Range Test (DMRT). Result of this research showed that concentration of bay leaf liquid (Syzygium polyanthum) height significantly effect on flavor and overall salted eggs, effect significantly on smell, but didn’t difference effect to water content of the yolk and the water content of the albumin and protein albumin content of salted eggs. Based on this research it can be concluded that adding bay leaf liquid 15% in salted eggs showed the best concentration 83.62% of water albumin content, and 5% concentration of overall salted eggs and 33.76% of egg yolk water content , 20% concentration for 11.70% protein albumin content and 10% in salted eggs showed the best concentration of flavor and smell.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/249/ 051606859
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 08 Sep 2016 15:42
Last Modified: 08 Sep 2016 15:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137864
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item