Pengaruh Penambahan Kafein Dalam Pengencer Andromed Terhadap Kualitas Semen Cair Kambin Peranakan Etawa (Pe) Pada Suhu 3-5° C

Munawaroh, Feti (2016) Pengaruh Penambahan Kafein Dalam Pengencer Andromed Terhadap Kualitas Semen Cair Kambin Peranakan Etawa (Pe) Pada Suhu 3-5° C. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan inseminasi buatan (IB) yang diterapkan dilapang dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berhubungan satu sama lain. Salah satu faktor penyebab rendahnya keberhasilan IB yaitu kualitas semen. Kualitas semen dapat dipertahankan dengan melakukan proses pengenceran. Pengencer Andromed merupakan pengencer komersial yang memiliki kelebihan dengan angka fertilitas yang tinggi, tidak mempunyai tingkat kontaminasi mikroorganisme, mudah penanganan dan penyimpanannya. Penambahan bahan pada pengencer perlu dilakukan sebagai penunjang hidup sepermatozoa. Penambahan kafein kedalam pengencer dapat meningkatkan motilitas spermatozoa dengan menghambat siklus nukleotida fosfodiesterase pada penurunan cyclic Adenosine monophosphate (cAMP). Terhambatnya siklus nukleotida fosfodiesterase maka konsentrasi cAMP intraseluler dapat meningkat. Meningkatnya konsentrasi cAMP, energi yang dihasilkan lebih banyak sehingga terjadi peningkatan motilitas spermatozoa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan level terbaik dan mengetahui pengaruh penambahan kafein pada pengencer Andromed terhadap kualitas semen cair vi kambing Peranakan Etawa (PE). Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam penggunaan kafein yang dapat ditambahkan pada pengencer Andromed untuk mempertahankan kualitas semen cair kambing PE. Materi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah semen segar yang berasal dari 3 ekor kambing PE dengan rataan umur 6 tahun dan bobot badan 97,33 Kg. Pakan yang diberikan berupa pakan hijauan sebanyak 4-5 Kg segar/ekor/hari dan konsentrat 300-500 g/ekor/hari yang diberikan pada pagi dan sore hari. Penampungan semen dilakukan dua kali dalam seminggu dengan metode vagina buatan. Semen yang digunakan adalah semen afkir yang memiliki motilitas individu ≤60%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 9 kali (4 x 9), Perlakuan tersebut adalah P0 = Andromed + kafein 0 mM, P1 = Andromed + kafein 3 mM, P2 = Andromed + kafein 5 mM dan P3 = Andromed + kafein 7 mM. Variabel yang diamati meliputi motilitas, persentase viabilitas dan persentase abnormalitas. Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan apabila terdapat perbedaan nyata, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan kafein dalam pengencer Andromed pada semen kambing PE yang disimpan pada suhu 3-5°C menghasilkan motilitas individu spermatozoa yang paling tinggi dengan level penambahan kafein sebanyak 5 mM. Persentase viabilitas dan abnormalitas spermatozoa menghasilkan hasil yang sama antara penambahan dan tanpa penambahan kafein.

English Abstract

The purpose of this research was to determine best level of caffeine in Andromed extender on the quality of ettawa cross goats liquid semen at 3-5°C. The materials used for this research were 3 ettawa cross goats and average of age 6 year with average of body weight 97,33 kg/head. Method was experimental with four treatmens and nine replications. The treatment were consisted of P0 = (Andromed + caffeine 0 mM), P1 = (Andromed + caffeine 3 mM), P2 = (Andromed + caffeine 5 mM), and P3 = (Andromed + caffeine 7 mM). The variable measured were motility, viability and abnormality percentage of spermatozoa. Data obtained in this research were analyzed by Analysis Of Variance (ANOVA) of the Randomized Complete Bolck Design (RCBD), if there was a significant difference would be tested by Duncan Multiple Range Test. The result showed that addition of caffeine 5 mM in Andromed extender was reducing decrease in motility and the result on viability and abnormality percentage spermatozoa that adding caffeine in dilution or without was same.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/244/ 051606854
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 06 Sep 2016 14:25
Last Modified: 06 Sep 2016 14:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137859
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item