Pengaruh Umur Pemotongan Dan Periode Panen Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Terhadap Produksi Bahan Kering, Bahan Organik Dan Protein Kasar

Bestari, Halifa (2016) Pengaruh Umur Pemotongan Dan Periode Panen Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Terhadap Produksi Bahan Kering, Bahan Organik Dan Protein Kasar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 sampai 31 Januari 2016 di CV. Agriranch dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur pemotongan dan periode panen yang berbeda pada rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) terhadap produksi Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO) dan Protein Kasar (PK). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baik bagi mahasiswa maupun peternak untuk mengetahui umur pemotongan dan periode panen rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang baik terhadap produksi BK, BO dan PK. Materi penelitian adalah rumput Pennisetum purpureum cv. Mott yang ditanam sejak tanggal 25 Mei 2015 dan dipotong secara berkala pada umur pemotongan 40, 50 dan 60 hari. Umur pemotongan 40 hari dilakukan pada periode 4 kali panen dan umur pemotongan 50 dan 60 hari dilakukan pada periode 3 kali panen. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode percobaan. Penanaman di lahan menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) viii dengan 3 perlakuan yaitu umur pemotongan 40 hari (P1), 50 hari (P2), dan 60 hari (P3), masing - masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan, sehingga terbentuk 9 unit percobaan. Tiap kelompok terdiri dari 3 petak ukuran per satu petak 4 x 4 m2. Jarak antar titik tanam dalam baris 40 cm, jarak antar baris 80 cm dan jumlah tanaman per petak lahan adalah 60 tanaman. Parameter yang diamati meliputi produksi BK, BO dan PK dan produksi kumulatif BK, BO dan PK, apabila terjadi pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi umur pemotongan dan periode panen memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi BK, BO dan PK. Pada periode panen 3 umur pemotongan 50 dan 60 hari memberikan produksi BK, BO dan PK yang sama dengan rata-rata sebesar 1,01±0,01; 0,84±0,08 dan 0,20±0,02 kg/m2 sedangkan umur pemotongan 40 hari produksi BK, BO dan PK terendah dengan rata-rata sebesar 0,32±0,13; 0,27±0,11 dan 0,06±0,02 kg/m2. Hasil tersebut dikarenakan produksi segar rumput gajah mini semakin tinggi seiring dengan meningkatnya umur pemotongan dan dipengaruhi juga oleh jumlah anakan yang semakin banyak seiring dengan meningkatnya umur pemotongan. Selain itu pertumbuhan rumput gajah mini juga dipengaruhi oleh kesuburan tanah, genetik dan curah hujan. Perlakuan umur pemotongan tidak memberikan pengaruh (P>0,05) terhadap produksi kumulatif BK, BO dan PK. Kesimpulan penelitian ini adalah pada periode panen 3 umur pemotongan 50 dan 60 hari memberikan produksi BK, BO dan PK yang sama dengan rata-rata sebesar 1,01±0,01; 0,84±0,08 dan 0,20±0,02 kg/m2 sedangkan umur pemotongan 40 hari produksi BK, BO dan PK terendah dengan rata-rata sebesar 0,32±0,13; 0,27±0,11 dan 0,06±0,02 kg/m2. Umur pemotongan tidak memberikan perbedaan terhadap produksi kumulatif BK, BO dan PK. Rata-rata produksi BK, BO dan PK adalah 6,46±1,01; 5,36±0,83 dan 1,23±0,17 kg/m2/6 bulan. Disarankan untuk melakukan penelitian selama satu tahun agar ix dapat mengetahui produksi rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada musim yang berbeda. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan SK rumput gajah mini.

English Abstract

The purpose of the research was to identity the effects of different cutting age and harvesting period of dwarf elephant grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) on Dry Matter (DM), Organic Matter (OM) and Crude Protein (CP) production. The grass was planted in May 25th 2015 following Randomized Block Design (RBD). The treatments were P1 = 40 days of cutting age; P2 = 50 days of cutting age and P3 = 60 days of cutting age. Each treatment was repeated in 180 days time span so, P1 was harvested in 4 periodes, P2 dan P3 in 3 periodes, respectively. The parameters observed were production of DM, OM and CP and cumulative production of DM, OM and CP. The data was subjected to analysis of covariance and differences between the treatments was tested by Duncan’s Multiple Range Test (MRT). The results showed that the interaction of the cutting age and the harvesting period vi was highly significant affect (P<0.01) the production of DM, OM and CP. The treatments did not significantly affect (P>0.05) the cumulative production of DM, OM and CP. It can be concluded that the DM, OM and CP production in the cutting age of 50 and 60 days were similar and they were significantly higher than P1. The suggestion of this research is continue this research up to 1 (one) year to know the production of Pennisetum purpureum cv. Mott at different seasons. However, it also need the proximate analysis completely in order to know the crude fiber of Pennisetum purpureum cv. Mott.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/227/ 051605908
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 09 Sep 2016 14:24
Last Modified: 09 Sep 2016 14:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137840
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item