Pengaruh Umur Pemanenan Terhadap Kandungan Gula Pereduksi, Gula Non Pereduksi Dan Kadar Antioksidan Pada Madu Di Areal Tanaman Kaliandra (Calliandra Calothyrsus)

Muharam, FandiAzhar (2016) Pengaruh Umur Pemanenan Terhadap Kandungan Gula Pereduksi, Gula Non Pereduksi Dan Kadar Antioksidan Pada Madu Di Areal Tanaman Kaliandra (Calliandra Calothyrsus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang di proses oleh lebah madu dengan penambahan enzim invertase pada nektar dan evaporasi alami sehingga terbentuk cairan yang disebut madu. Madu memiliki kandungan terbesar yaitu air dan karbohidrat dari golongan monosakarida seperti fruktosa dan glukosa yang sering disebut sebagai gula pereduksi dan terdapat sedikit kandungan gula non pereduksi yaitu sukrosa, madu berasal dari nektar tanaman yang pada dasarnya mengandung antioksidan. Tanaman kaliandra (Calliandra calothyrsus) merupakan tanaman yang dikenal sebagai pakan hijauan sumber protein karena berasal dari keluarga leguminosae atau kacang-kacangan. Selain dikenal tanaman pakan ternak, kaliandra dikenal sebagai tanaman sumber pakan lebah karena setiap tahun berbunga dan menghasilkan nektar yang disukai lebah. Peternak lebah biasa melakukan pemanenan madu yaitu ketika musim nektar habis atau dengan melihat sarang lebah yang viii telah tertutup oleh lilin yang menandakan madu tersebut telah matang. Kualitas madu di Indonesia saat ini harus memenuhi SNI 01-3545-2013, terutama standar nilai komposisi utama dalam madu yaitu karbohidrat yaitu gula pereduksi dan non pereduksi. Berdasarkan hal ini dalam penelitian ini dilakukan percobaan dengan umur pemanenan madu yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juni 2015. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas madu berdasarkan kandungan gula pereduksi, non pereduksi dan antioksidan pada madu kaliandra yang dipanen dengan umur pemanenan yang berbeda. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sebagai sarana mengembangkan wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian serta dapat mengetahui pengaruh umur pemanenan madu terhadap kualitas madu ditinjau dari kandungan gula pereduksi, gula non pereduksi dan kadar antioksidan. Materi dalam penelitian ini meliputi sampel madu kaliandra yang diperoleh dari umur panen yang berbeda, pengasap, ekstraktor, botol kaca 100 ml, corong dan kertas label. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah umur pemanenan madu yang berbeda yaitu umur pemanenan 11 hari (P3), umur pemanenan 14 hari (P2) dan umur pemanenan 17 hari (P3). Variabel yang diamati meliputi kandungan gula pereduksi, gula non pereduksi dan kandungan antioksidan. Data diolah menggunakan program Microsoft Excel dan analisis statistik menggunakan analisis ragam Analysis of Variance (ANOVA). Hasil yang signifikan atau berbeda akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. ix Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur pemanenan dapat mempengaruhi kandungan gula pereduksi, gula non pereduksi dan kandungan antioksidannya, namun ada faktor eksternal juga yang mempengaruhi nilai variabel yang diamati. Nilai kandungan gula pereduksi yang diperoleh yaitu P1 (68,09±0,49b % b/b), P2 (68,79±0,37b % b/b), P3 (70,00±0,91a % b/b). Nilai tersebut menunjukkan semakin lama umur panen nilai gula pereduksinya semakin meningkat. Nilai kandungan gula non pereduksi yang diperoleh yaitu P1 (1,13 ± 0,06a % b/b), P2 (1,63 ± 0,14b % b/b), P3 (1,11 ± 0,06a % b/b), nilai kandungan antioksidan yang diperoleh yaitu P1 (0,099 ± 0,002c % b/b), P2 (0,090 ± 0,001b % b/b) dan P3 (0,078 ± 0,002a % b/b) menunjukkan semakin lama umur panen, maka nilai antioksidannya semakin turun. Kandungan gula pereduksi meningkat disebabkan karena semakin lama madu disimpan di dalam sarang maka aktivitas lebah untuk melakukan penguapan air secara alami atau evaporasi alami semakin banyak, akibatnya kadar air menurun sehingga viskositas meningkat dan secara alami kandungan gula pereduksi meningkat serta ada bantuan dari enzim-enzim ( invertase dan diastase) yang mengubah karbohidrat menjadi monohidrat. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasandiatas dapat disimpulkan bahwa semakin lama umur panen madu kandungan gula pereduksi madu akan semakin tinggi.Dalam penelitian ini kandungan gula non pereduksi semakin lama umur pemanenan madu tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, namun jika dipanen umur 14 hari mengalami peningkatan. Kadar antioksidan semakin turun apabila madu dipanen semakin lama. x Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan gula pereduksi, non pereduksi dan antioksidan dalam madu yang berbeda yang dipengaruhi lama umur pemanenan dan juga dibutuhkan perhatian lebih dalam menentukan umur pemanenan madu yang tepat karena menentukan kualitas dan kuantitas madu.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/12/ 051603266
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Apr 2016 14:44
Last Modified: 26 Apr 2016 14:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137722
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item