Peranan Dekomposer Nabati Dalam Pembuatan Media Tanam Jamur Berbahan Dasar Jerami Padi Dan Lumpur Organik Unit Gas Bio (Lougb) Terhadap Kandungan Serat Kasar, Suhu Dan Ph

Arifin, ZennitaHana (2015) Peranan Dekomposer Nabati Dalam Pembuatan Media Tanam Jamur Berbahan Dasar Jerami Padi Dan Lumpur Organik Unit Gas Bio (Lougb) Terhadap Kandungan Serat Kasar, Suhu Dan Ph. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peternakan sapi perah juga memiliki dampak negatif berupa kotoran ternak yang jika tidak dilakukan penanganan yang baik dapat menimbulkan bau tidak sedap dan pencemaran penyakit di lingkungan sekitar peternakan. Penanganan dan pengolahan limbah kotoran ternak perlu dilakukan agar dapat mengurangu pencemaran dan meningkatkan penghasilan peternak, yaitu dengan pembuatan gas bio. Lumpur organik unit gas bio dapat diolah menjadi pupuk organik berupa kompos. Pembuatan kompos berbahan dasar lumpur organik unit gas bio biasanya ditambahkan dengan sisa-sisa pakan dari ternak dan jerami padi. Pembuatan pupuk kompos secara tradisional membutuhkan waktu panen lebih lama yaitu 5-6 minggu. Waktu panen kompos yang cenderung lebih lama menghasilkan inovasi terbaru yaitu dengan menambahkan mikroorganisme lokal atau dekomposer. Bahan dekomposer yang dibuat berasal dari bahan-bahan sederhana yaitu sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, molases dan air. Penggunaan rempah-rempah dalam pembuatan dekomposer ini mampu mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan oleh lumpur organik unit gas bio. Salah satunya adalah penggunaan rempah-rempah berupa jahe yang dapat mengurangi bau busuk dan mengurangi bakteri patogen. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan dekomposer nabati sebagai bahan pengurai terhadap kandungan serat kasar dalam media tanam jamur dan mengetahui proporsi penambahan dekomposer nabati sebagai bahan pengurai untuk mendapatkan nilai kandungan serat kasar yang terbaik. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai penentuan dalam penambahan proporsi dekomposer nabati yang tepat untuk kandungan serat kasar pada media tanam jamur yang optimal. Materi penelitian ini adalah lumpur organik unit gas bio (LOUGB) diambil sebanyak 22,5 kg untuk masing-masing perlakuan. Dekomposer nabati yang dibuat sendiri terdiri dari rempah-rempah (jahe merah, kunyit dan temulawak), sayuran (sawi hijau, kangkung dan kemangi), buah-buahan (nanas dan pepaya), molases dan air. Jerami padi sebanyak 12,5 kg untuk masing-masing perlakuan. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuannya terdiri dari P0 sebagai kontrol, P1- P4 dengan penambahan dekomposer nabati masing-masing perlakuan secara berurutan sebanyak 1,5%, 2,5%, 3,5% dan 4,5%. Proporsi perbandingan antara jerami padi dan LOUGB adalah 1:2. Variabel penelitian yang diamati meliputi kandungan serat kasar, pH dan suhu. Apabila pada hasil perhitungan analisis ragam terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) maka dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing perlakuan terhadap kandungan serat kasar berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Perlakuan terbaik untuk kandungan serat kasar didapatkan pada perlakuan P1 yaitu sebesar 31,73% dengan penambahan dekomposer nabati sebanyak 1,5%. Peningkatan kandungan serat kasar yang terjadi pada perlakuan P1 karena adanya ikatan lignin antara selulosa dan hemiselulosa yang longgar sehingga memudahkan penetrasi enzim yang dihasilkan bakteri probiotik dalam dekomposer nabati seperti Bacillus sp., Lactobacillus sp., Acetobacter sp., Rhodopseudomonas sp., Nitrobacter, Saccharomyces dan Actinomycetes yang memecah selulosa selama proses pemeraman menjadi glukosa. Pengaruh masing-masing perlakuan terhadap nilai suhu menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). Perlakuan kontrol P0 tanpa penambahan dekomposer nabati menunjukkan rataan suhu sebesar 32,63˚C, sedangkan perlakuan penambahan dekomposer nabati mulai dari 1,5%-4,5% mengalami penurunan suhu yang cukup signifikan dengan nilai berturut-turut yaitu 31,94 ˚C; 32,06 ˚C; 31,56 ˚C dan 31,31 ˚C. Pada perlakuan P1 dan P2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol. Pengaruh masing-masing perlakuan terhadap nilai pH menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Perlakuan kontrol tanpa penambahan dekomposer nabati (P0) menunjukkan rataan derajat keasaman sebesar 6,26. Rata-rata pH tertinggi terdapat pada P3 dengan nilai 6,29 sedangkan nilai pH terendah terdapat pada P4 dengan nilai 6,14. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan dekomposer nabati berpengaruh terhadap kandungan serat kasar pada media tanam jamur berbahan dasar lumpur organik unit gas bio dan jerami padi. Penambahan dekomposer nabati sebanyak 1,5% dapat meningkatkan kandungan serat kasar. Disarankan untuk perlakuan terbaik penambahan dekomposer nabati sebanyak 1,5% dapat diaplikasikan langsung pada media tanam jamur sebagai tambahan bahan dasar agar kandungan serat kasar pada media tanam jamur bertambah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2015/234/051509030
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Jan 2016 15:35
Last Modified: 20 Oct 2021 01:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137508
[thumbnail of skripsi_A5.pdf]
Preview
Text
skripsi_A5.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item