Karakterisasi Bakteri Yang Berasosiasi Dengan White Syndrome (Ws) Pada Karang Echinopora Lamellosa Di Perairan Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang

Atho’illah, Tajuddin (2018) Karakterisasi Bakteri Yang Berasosiasi Dengan White Syndrome (Ws) Pada Karang Echinopora Lamellosa Di Perairan Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam 30 tahun terakhir, terdapat sekitar 30 persen karang yang hilang di seluruh dunia, sebagian besar disebabkan karena penyakit. Laporan penyakit seperti sindrom pada terumbu karang telah meningkat secara signifikan di mana sekitar 35 penyakit karang yang beragam dan sindrom dari seluruh dunia. White Syndrome (WS) sering mengakibatkan kematian pada karang, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak keseluruhan dari penyakit ini pada ekosistem terumbu karang Indo-Pasifik. WS dilaporkan telah menyerang 17 jenis/bentuk pertumbuhan karang Acroporidae, Pocilloporidae dan Faviidae dengan pertumbuhan < 20mm/hari di Great Barrier Reefs (GBR). White Syndrome (WS) merupakan hilangnya jaringan karang dengan ciri bercak putih atau garis tebal putih tidak teratur yang berbatasan dengan jaringan hidup memiliki gradiasi warna hingga berwarna putih dan biasanya melingkar secara linear. Penyakit karang dapat muncul karena adanya interaksi yang komplek antara host atau inang dalam hal ini biota karang, agent/pembawa dalam hal ini patogen, dan lingkungan itu sendiri. Tujuan dari penelitian adalah mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri yang berasosiasi dengan WS pada karang Echinopora lamellosa secara molekuler. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2018. Sampel karang E. lamellosa yang terinfeksi White Syndrome diambil dari Perairan Cagar Alam Pulau Sempu, Malang dengan metode purposive sampling. Sebelum dilakukan pengambilan sampel, didahului dengan survei lapang menggunakan metode timed swimming. Bakteri diisolasi dari karang terinfeksi WS ditanam pada media Zobell 2261 E dari hasil pengenceran bertingkat (10-3, 10-4, 10-5). Setelah itu dilakukan purifikasi bakteri pada cawan kuadran dengan metode spread menggunakan jarum ose untuk didapatkan biakan murni. Kemudian karakterisasi bakteri secara morfologi (ukuran, bentuk, elevasi, margin, warna). Setelah itu uji molekuler diawali ekstraksi DNA pada setiap isolat bakteri. Amplifikasi gen 16S rRNA dilakukan dengan PCR menggunakan primer forward 27F dan reverse 1429R. Kemudian dilanjutkan dengan elektroforesis dan sequencing. Dari hasil sequencing dilakukan BLAST homologi dan rekonstruksi filogenik dengan software MEGA 5.05 untuk dicocokan dengan database GenBank pada NCBI dan mengetahui kekerabatan setiap isolat. Hasil uji molekuler didapatkan hasil isolat E.1.1 99 persen, E.3.3 100 persen anggota Pseudomonas aeruginosa strain JBT18N, isolat E.2.1, E.2.2 100 persen anggota Pseudomonas aeruginosa strain P60, isolat E.2.3, E.3.5 99 persen anggota Pseudomonas sp. V7. Pada hasil rekonstruksi pohon filogenik didapatkan isolat E.1.1, E.2.1, E.2.2 dan E.2.3 saling berkerabat dengan nilai kepercayaan 80 sampai 83 persen, sedangkan Isolat E.3.3 dan E.3.5 tidak menunjukan nilai kekerabatan. Dari 6 isolat bakteri yang dilakukan uji molekuler hasilnya bakteri yang berasosiasi dengan WS pada karang E. lamellosa di Perairan Cagar Alam Pulau Sempu, Malang didominasi oleh genus Pseudomonas

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/776/051810750
Uncontrolled Keywords: Karakterisasi Bakteri, White Syndrome (Ws), Karang Echinopora Lamellosa
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.42 Islands and reefs > 551.424 Reefs
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Mar 2019 02:57
Last Modified: 18 Mar 2019 02:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13749
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item