Hubungan Heat Tolerance Coefficient (Htc) Dengan Efisiensi Reproduksi Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (Pfh) Di Ketinggian Tempat Yang Berbeda (Studi Kasus Di Kecamatan Ngajum Dan Kecamatan

AisyahriPF, Mutiara (2015) Hubungan Heat Tolerance Coefficient (Htc) Dengan Efisiensi Reproduksi Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (Pfh) Di Ketinggian Tempat Yang Berbeda (Studi Kasus Di Kecamatan Ngajum Dan Kecamatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian dilakukan mulai Bulan Desember 2014 hingga Januari 2015 di Kecamatan Kepanjen sebagai Kecamatan Kepanjen dengan ketinggian dataran 324 m dpl dan Kecamatan Ngajum sebagai Kecamatan Ngajum dengan ketinggian dataran 504 m dpl di Kabupaten Malang. Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan HTC (Heat Tolerance Coefficient) dengan efisiensi reproduksi di kedua tempat yang berbeda ketinggian tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang suhu dan kelembaban yang sesuai untuk memelihara sapi perah peranakan Friesian Holstein (PFH) dan informasi mengenai perbedaan HTC dan efisiensi reproduksi di dua tempat yang tidak jauh berbeda ketinggian datarannya. Materi penelitian adalah 30 ekor sapi perah PFH pada paritas 2 dan paritas 3 yang diambil secara acak di masingmasing tempat ketinggian yang berbeda. Metode penelitian adalah purposive sampling di uji dengan uji t dua sampel independen satu sisi menggunakan MS Office untuk menguji HTC dan efisiensi reproduksi yang meliputi S/C, DO, dan CI di kedua dataran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa HTC di Kecamatan Kepanjen dan di Kecamatan Ngajum masing masing 2,58±0,13 dan 2,31±0,03 yang menunjukkan sapi perah di kedua dataran mengalami cekaman panas, tetapi hasil uji statistik menunjukkan bahwa cekaman panas sapi perah di Kecamatan Kepanjen lebih tinggi dibandingkan dengan sapi perah di Kecamatan Ngajum. Hasil efisiensi reproduksi di Kecamatan Ngajum sebagai Kecamatan Ngajum dengan nilai S/C 2,1±0,94, DO 82,93±26,78 hari, dan CI 358,87±27,44 hari menunjukkan lebih baik atau lebih efisien dibandingkan dengan efisiensi reproduksi sapi perah di Kecamatan Kepanjen dengan nilai S/C 3,97±2,15, DO 147,7±70,2 hari, dan CI 423,07±66,19 hari. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa HTC pada sapi perah di Kecamatan Kepanjen menunjukkan mengalami cekaman panas lebih tinggi dibandingkan dengan cekaman yang dialami sapi perah di Kecamatan Ngajum. Sapi perah di Kecamatan Ngajum dapat bereproduksi lebih baik dibandingkan dengan di Kecamatan Kepanjen. Hal ini dapat membuktikan bahwa ketinggian dataran yang tidak jauh berbeda tetap memberikan pengaruh pada sapi perah terhadap nilai HTC nya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2015/191/051508987
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Jan 2016 09:24
Last Modified: 20 Oct 2021 13:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137459
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item