Pengaruh Penambahan Probiotik Lactobacillus Plus Bentuk Tepung Sebagai Aditif Pakan Terhadap Penampilan Produksi Burung Puyuh

Suherman, ApriliaFirmani (2015) Pengaruh Penambahan Probiotik Lactobacillus Plus Bentuk Tepung Sebagai Aditif Pakan Terhadap Penampilan Produksi Burung Puyuh. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Burung puyuh merupakan salah satu aneka ternak yang mulai digemari saat ini karena mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Biaya pakan dalam usaha peternakan burung puyuh dapat mencapai 60-70% dari biaya produksi. Masalah lain yang dihadapi yaitu masih tingginya angka mortalitas dan banyaknya ketergantungan penggunaan antibiotik. Munculnya kesadaran konsumen dan larangan penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan dalam industri perunggasan maka probiotik telah diintroduksikan sebagai salah satu alternatif antibiotik. Penggunaan aditif pakan alternatif pengganti antibiotik seperti probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung diharapkan dapat meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan HDP (Hen Day Production), meningkatkan egg mass, menurunkan nilai konversi pakan, serta meningkatkan IOFC (Income Over Feed Cost). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung dalam pakan terhadap penampilan produsi burung puyuh. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan burung puyuh milik Bapak Iskandar di di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang selama 5 minggu yaitu dari tanggal 17 Januari 2014 sampai dengan 20 Februari 2015. Penelitian ini menggunakan 120 ekor burung puyuh betina Coturnix-coturnix japonica fase layer umur 7 minggu yang terbagi menjadi 5 ekor setiap kandang. Pakan yang digunakan yaitu pakan komersial. Pakan perlakuan yang diberikan yaitu perlakuan P0 = pakan basal tanpa probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung, P1 = pakan basal + 0,2% probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung, P2 = pakan basal + 0,4% probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung, P3 = pakan basal + 0,6% probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, HDP (Hen Day Production), egg mass, konversi pakan dan IOFC (Income Over Feed Cost). Data ditabulasi dengan program Microsoft excel, selanjutnya dianalisis menggunakan ragam (ANOVA) dari rancangan acak lengkap, apabila terdapat perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji jarak berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung sebagai aditif pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, HDP, egg mass, konversi pakan dan IOFC. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung sebagai aditif pakan burung puyuh tidak dapat memperbaiki penampilan produksi yang meliputi konsumsi pakan, HDP, egg mass, konversi pakan dan IOFC. Penambahan probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung sebesar 0,6 % dalam pakan memberikan kecenderungan penampilan produksi terbaik pada burung puyuh. Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan probiotik Lactobacillus Plus bentuk tepung dengan menggunakan pakan basal self mixing dan dengan presentase yang lebih besar serta dalam jangka waktu yang lebih lama

English Abstract

The purpose of this research was to find out the effect of Lactobacillus Plus probiotic powder as feed additive on quail production performance. Quails were used for research layer (7 weeks old), as many as 120 birds with each unit consisted of 5 birds. The method used in this research was field experimental within 4 treatments and 6 replications. Feed were used commercial concentrated and Lactobacillus Plus probiotic powder. The feeds treatment consisted of P0 = base feed no Probiotic, P1= base feed + 0.2% Probiotic, P2 = base feed + 0.4% Probiotic, P3 = base feed + 0.6% Probiotic. The variables were measured feed intake, Hen Day Production (HDP), egg mass, feed conversion,and Income Over Feed Cost (IOFC). Data collected to MS Excel, and analyzed using ANOVA of Completely Randomized Design (CRD), if there were a significant effect between the treatments then tested by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that the addition of Lactobacillus Plus probiotic powder as feed additive did not significant effect (p>0.05) on feed intake, HDP, egg mass, feed convertion, and IOFC. The conclusion of this research are the addition of Lactobacillus Plus probiotic powder as feed additive didn’t improve production performance including feed intake, HDP, egg mass, feed convertion, and IOFC. The addition Lactobacillus Plus probiotic powder at level 0.6% in feed gave preference the best on quail production performance, particularly on feed intake (24.43±0.42 g/bird/day), HDP (61.90±5.22 %), egg mass (6.24±0.43 g/bird/day), feed conversion (4.22±0.31), and IOFC (IDR 15.60±7.29 /bird/day).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2015/108/051503634
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 02 Jul 2015 13:22
Last Modified: 20 Oct 2021 08:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137367
[thumbnail of Aprilia_Firmani_Suherman_115050101111069.pdf]
Preview
Text
Aprilia_Firmani_Suherman_115050101111069.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item