Pemantauan Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System Di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban Bagian Barat

Yunita, Nena (2018) Pemantauan Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System Di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban Bagian Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Garis Pantai merupakan batas antara daratan dan perairan. Garis pantai memiliki kedudukan tidak tetap yang rentan terhadap perubahan akibat akresi dan abrasi. Perubahan garis pantai akan berdampak terhadap kerusakan di kawasan pesisir dan ekosistem di sekitarnya. Pemantauan perubahan garis pantai dapat dilakukan dengan menggunakan data citra Landsat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perubahan garis pantai pada tahun 1973-2017 dan prediksi garis pantai tahun 2029 mendatang di Tuban bagian barat. Penelitian dilakukan di kawasan pesisir Tuban bagian barat (Kecamatan Bancar, Tambakboyo dan Jenu) yang merupakan daerah minapolitan dan berdekatan dengan jalur pantura, kawasan di sekitarnya juga sudah mengalami reklamasi dan pembangunan pelabuhan. Pembangunan tersebut mempengaruhi kondisi pesisir dikarenakan berpengaruh terhadap pola sebaran sedimen yang dapat mengakibatkan terjadinya akresi dan abrasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2018. Pemantauan perubahan garis pantai dengan menggunakan data citra satelit Landsat dan Army Map Service Tuban. Aplikasi pemantauan perubahan garis pantai yang dapat digunakan untuk analisis secara statistik yaitu Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Metode DSAS yang digunakan dalam perhitungan perubahan garis pantai pada penelitian ini yaitu Net Shoreline Movement (NSM), End Point Rate (EPR) dan Linear Regression Rate (LRR). Hasil penelitian menunjukkan perubahan garis pantai di Pesisir Tuban bagian barat pada tahun 1973-2017 menunjukkan akresi terbesar pada segmen 35 (transek 322-333) yaitu terletak di Desa Remen dengan rata-rata jarak akresi sebesar 323,89 m dan rata-rata laju akresi sebesar 7,32 m/tahun, hal ini disebabkan karena kawasan remen mengalami reklamasi pembangunan Pelabuhan Khusus PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama. Sebaliknya abrasi terbesar pada segmen 41 (transek 370- 377) yaitu terletak di Desa Mentosa dengan rata-rata jarak abrasi sebesar -181,90 m dan rata-rata laju abrasi sebesar -4,11 m/tahun, hal ini disebabkan wilayahnya masih minim ditemukan bangunan pelindung pantai, sebagai alternatif pelindung pantai dengan penanaman cemara laut, bakau dan penancapan patok kayu. Prediksi perubahan garis sepuluh tahun mendatang mengindikasikan akresi terbesar akan terjadi pada Segmen 18 di Desa Glodonggede dengan perkiraan rata-rata laju akresi sebesar 2,25 m/tahun, sebaliknya abrasi terbesar terjadi pada segmen 41 di Desa Mentosa dengan perkiraan rata-rata laju abrasi sebesar -4,63 m/tahun

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/793/051810767
Uncontrolled Keywords: Garis Pantai, Perubahan, Pengukuran, Digital Shoreline Analysis System
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.45 Plane and coastal regions > 551.458 Shorelines
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Jan 2019 06:28
Last Modified: 11 Oct 2022 02:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13729
[thumbnail of Nena Yunita.pdf] Text
Nena Yunita.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item