Kualitas Semen Cair Sapi Limousin Selama Pendinginan Menggunakan Pengencer CEP-2 Dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Santan.

Firdausi, PramudyaAnnisa (2014) Kualitas Semen Cair Sapi Limousin Selama Pendinginan Menggunakan Pengencer CEP-2 Dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Santan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai tanggal 8 Mei 2014 sampai dengan 27 Mei 2014, kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Kabupaten Malang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi santan pada pengencer dasar CEP- 2 terhadap kualitas semen Sapi Limousin selama pendinginan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian ilmiah serta sumber informasi bagi akademisi dan bagi unit pelaksana teknis inseminasi buatan tentang pengaruh penambahan berbagai konsentrasi santan kelapa sebagai bahan krioprotektan ektraseluler pengganti kuning telur pada pengencer basal CEP-2. Materi penelitian yang digunakan yaitu semen segar dari lima ekor Sapi Limousin yang dipelihara di BBIB Singosari Malang, dikoleksi setiap seminggu dua kali menggunakan vagina buatan. Semen yang digunakan harus memiliki kriteria motilitas massa ++ dan motilitas individu ≥55%. Semen segar setelah ditampung, dilakukan pengamatan makroskopis yakni volume, warna, bau, konsistensi, dan pH. Santan dibuat dengan rasio santan dengan pelarut aquadest sebesar 1:1. Kuning telur yang dipakai sebagai perlakuan kontrol berasal dari ayam ras petelur berumur kurang dari 4 hari. Metode penelitian adalah dengan menggunakan Analisis Ragam dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu pengencer CEP-2+ Kuning telur 10%; CEP-2+ santan 5%; CEP-2+ santan 10%; dan CEP-2+ santan 15%. Pengelompokkan berdasarkan waktu penampungan semen. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimental laboratorium yang dibagi menjadi empat perlakuan, yakni P0 sebagai kontrol (CEP-2+ Kuning telur 10%); P1 (CEP-2+ Santan 5%); P2 (CEP-2+ Santan 10%); dan P3 (CEP-2+ Santan 15%). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam dalam Rancangan Acak Kelompok, lalu dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Pengencer penambahan santan dengan motilitas terbaik dan pengencer dengan penambahan kuning telur dianalisis menggunakan Pearson’s Chi Square dengan nilai harapan 40%, selanjutnya dilakukan penghitungan total spermatozoa motil dengan nilai harapan 40 juta spermatozoa motil per mililiter. Hasil penelitian untuk rataan dan SD motilitas pada P0 memberikan hasil yang terbaik (42 ± 3,07) berbeda sangat nyata (P<0,01) dari perlakuan yang lain, bila diurutkan pengencr CEP-2 dengan penambahan santan yang paling baik yaitu P2 (36,25 ± 2,43), P1 (29 ± 1,75), dan yang terendah yaitu P3 (28 ± 1,58). Analisis menggunakan pearson’s Chi Square menunjukkan setelah pendinginan 24 jam, terdapat perbedaan antara P0 dan P2. Pengencer dengan rataan viabilitas terbaik sampai pada jam ke 24 yakni P0 (70,09± 0,78) dan berbeda sangat nyata (P<0,01) jika dibanding perlakuan lain. Begitu pula abnormalitas yang terbaik yaitu P0 (16,59± 0,76). Disimpulkan bahwa pengencer yang mampu mempertahankan spermatozoa dan total spermatozoa motil yang paling baik yaitu P0 sedangkan diantara pengencer dengan penambahan santan, P2 lebih baik dari P1 dan P3. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dengan penambahan lama waktu simpan sampai motilitas 0% untuk mengetahui lamanya kemampuan CEP-2 dengan kuning telur dan santan dalam mempertahankan kualitas spermatozoa.

English Abstract

This research was carried out at Laboratory of Balai Besar Inseminasi Buatan, Singosari, Malang start from 8th May until 27th May 2014. Research was to find the effect of liquid semen of Limousin during chilled preservation. Semen divided into four with 5%, 10%, 15%, coconut milk (P1=CEP-2+5% S, P2=CEP-2+10% S, P3=CEP-2+15% S) and 10% egg yolk (P0=CEP-2+10% KT), gave the best result in P0 and has highly significant different (P<0,01) than others treatments, listed from higher to the lower from P2, P1, and P3 then motility after 24h were analysis with Pearson’s Chi- Square and used to compare total motile sperm count with expected value 40 million cells/mL showed that ego York gave the superior effect on sperm quality after 24h preservation. The motiity, viability, and abnormalitas in CEP-2+ Coconut Milk has highly significant different (P<0,01) lower compared to P0. The various level extender of coconut Milk in CEP-2 can not maintain the sperm quality as well as egg yolk, but P2 had shown best ability of maintain sperm quality and total motile sperm

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2014/206/051406269
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Oct 2014 09:01
Last Modified: 20 Oct 2021 03:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137184
[thumbnail of 2.Abstrak.pdf]
Preview
Text
2.Abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 7.BAB_3_METODOLOGI_baru_untuk_email.pdf]
Preview
Text
7.BAB_3_METODOLOGI_baru_untuk_email.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3.RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
3.RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 6.BAB_II.pdf]
Preview
Text
6.BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4.daftar_isi_03.pdf]
Preview
Text
4.daftar_isi_03.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5.BAB_I.pdf]
Preview
Text
5.BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 8.BAB_IV.pdf]
Preview
Text
8.BAB_IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 9.DAFTAR_PUSTAKA_fix.pdf]
Preview
Text
9.DAFTAR_PUSTAKA_fix.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 0_Cover.pdf]
Preview
Text
0_Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 11.Lampiran_4.pdf]
Preview
Text
11.Lampiran_4.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 1_Lembar_Awal.pdf]
Preview
Text
1_Lembar_Awal.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item