Penampilan Produksi Ayam Pedaging Yang Dipelihara Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Jawa Timur

Gofur, Abdul (2014) Penampilan Produksi Ayam Pedaging Yang Dipelihara Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketinggian tempat merupakan keberadaan tanah di suatu wilayah yang diukur dari permukaan laut. Tinggi rendahnya tanah di suatu wilayah mempengaruhi suhu, kelembaban di wilayah tersebut. Ketinggian tempat dapat mempengaruhi penampilan ayam pedaging yang akan dipelihara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014 di Malang untuk mewakili dataran tinggi dan Tuban untuk mewakili dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan ayam pedaging strain cobb yang dipelihara di ketinggian tempat yang berbeda. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang performance suatu strain ayam pedaging yang dipelihara pada ketinggian tempat berbeda. Materi penelitian ini adalah ayam pedaging dengan strain cobb yang dipelihara 50 peternak di dataran tinggi dan 50 peternak di dataran rendah. Metode Penelitian ini dilakukan secara survei dan observasi untuk pengambilan data yang berkaitan dengan penampilan ayam pedaging. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji T (Samples Independent) untuk melihat adanya pengaruh ketinggian tempat yang berbeda terhadap penampilan ayam pedaging. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, bobot akhir, FCR (Feed Conversion Ratio) dan mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot akhir dan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan. Ketinggian tempat yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap FCR dan mortalitas. Data rataan yang diperoleh selama penilitian adalah pada konsumsi pakan 3,32 kg/ekor (dataran tinggi) dan 3,21 kg/ekor (dataran rendah), bobot akhir 1,9 kg (dataran tinggi) dan 1,86 kg (dataran rendah), FCR 1,67 (dataran tinggi) dan 1,74 (dataran rendah), mortalitas 5,22 % (dataran tinggi) dan 6,42 % (dataran rendah) Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penampilan ayam pedaging yang dipelihara di dataran tinggi lebih baik daripada yang dipelihara di dataran rendah, karena diperoleh bobot panen yang lebih besar dibandingkan dengan bobot panen di dataran rendah. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah bahwa untuk mendapatkan penampilan produksi yang baik maka pemeliharaan ayam pedaging strain cobb sebaiknya dipelihara pada dataran tinggi.

English Abstract

The purpose of this research was to study the performance of broiler in two different altitude. The data was collected from May to July 2014 in Malang (presenting the performance of broiler in the highland) and Tuban (presenting the performance of broiler in the lowland). The variables observed were feed consumpsion, final weight, FCR and mortality. Data were analysed using T-test Samples Independent. The results showed that the different altitude give a significant effect (P<0.05) on the feed consumption and very significant effect (P<0.01) on final weight. However, the different altitude did not contribut different on the FCR and mortality. The conclusion was that the performance of raising broilers in the highland was better than lowland.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2014/204/051406267
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 08 Oct 2014 08:00
Last Modified: 20 Oct 2021 03:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137182
[thumbnail of Abdul_Gofur_105050113111037_PENAMPILAN_PRODUKSI_AYAM_PEDAGING_YANG_DIPELIHARA_PADA_KETINGGIAN_TEM.pdf] Text
Abdul_Gofur_105050113111037_PENAMPILAN_PRODUKSI_AYAM_PEDAGING_YANG_DIPELIHARA_PADA_KETINGGIAN_TEM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item