ParamithaY, Lirpradnya (2014) Pemanfaatan Leguminosa Pohon Sebagai Sumber Pakan Ternak Kambing Kacang Di Daerah Dataran Rendah Di Desa Jatipuro Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus- September 2013 di Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Materi Penelitian yaitu 10 peternak yang dipilih di satu Dusun yang memiliki peternak kambing paling banyak di Desa Jatipuro. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana tingkat penggunaan leguminosa pohon sebagai pakan ternak kambing di daerah dataran rendah. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dan informasi tentang pemanfaatan leguminosa untuk ternak kambing terutama di daerah dataran rendah. Metode penelitian yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara. Pemilihan responden peternak dilakukan secara sistematik random sampling. Variabel yang diamati meliputi izin pengambilan leguminosa, kondisi jalan, jumlah leguminosa yang diberikan, jenis leguminosa yang diberikan dan kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, Serat Kasar dan Bahan Organik hijauan yang diberikan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif terhadap variabel diatas. Jenis ternak yang dipelihara masyarakat adalah jenis kambing kacang, ternak kambing yang dipelihara masyarakat lebih banyak tergolong skala kecil (1-4), hal tersebut dikarenakan kepemilikan kambing hanya sebagai sampingan. Berdasarkan hasil data dari 10 responden laki-laki dengan kisaran umur 30-60 tahun, semuanya menggunakan leguminosa pohon untuk pakan ternak kambing kacang. Leguminosa pohon yang digunakan adalah daun turi 22,03%, daun lamtoro 15,82%, dan gamal 12,43%, adapun tanaman pakan lain yang digunakan sebagai campuran leguminosa pohon tersebut adalah daun ketela pohon 7,91%, daun dadap 12,43%, jerami kacang tanah 9,04%, jerami jagung 9,04%, dan rumput gajah 11,3%. Nutrisi yang terkandung menunjukkan bahwa daun turi memiliki protein paling tinggi diantara tanaman yang lain yaitu 29,2%, sedangkan tanaman yang memiliki protein yang rendah adalah jerami jagung 7,16%. Hasil dari penelitian bobot badan rata-rata kambing responden adalah 17,9 kg, rata-rata peternak memberikan hijauan segar sebanyak 2,925 kg/ekor/hari. Tingkat kebutuhan bahan kering kambing adalah 3% dari bobot hidup. Dalam penelitian bobot hidup kambing rata-rata adalah 17,9 kg berati kebutuhan bahan kering adalah 530,94 gram/ekor/hari, dari data yang di peroleh pemberian bahan kering adalah 746,56 gram/ekor/hari. Hal ini berarti pemberian bahan kering sudah sesuai dan memenuhi kebutuhan bahan kering kambing. Kesimpulan penelitian adalah penggunaan leguminosa pohon di dataran rendah Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi sangat tinggi, diantaranya penggunaan Turi sebesar 22,03%, Lamtoro 15,82% dan Gamal 12,43%. Leguminosa pohon dapat digunakan sebagai pakan utama ternak kambing kacang, selain itu masyarakat juga dapat memanfaatkannya sebagai pohon pelindung, peneduh, dan pembatas kepemilikan lahan. Ada baiknya ditambah pemberian konsentrat karena akan membantu menambah energi sehingga pertumbuhan kambing kacang menjadi lebih baik.
English Abstract
The success of farmers, especially ruminant farming depend on the availability of adequate forage quantity and sustainability. Long dry season with low rainfall make a lot of grass types dried and so difficult to find the forage. One of ways to overcome this problem was by utilizing legume tree for forage. The objective of the study was to analyze the level of use of legume tree as goat feed in low plain areas. The study was conducted in the Jatipuro village, District Karangjati, Regency of Ngawi by selecting breeders used a systematic random sampling, then the sub-village with the most goat breeders was used as the survey object of forage from the legume tree. According to the results of data from 10 respondents in the age range of 30-60 years old, all of them used legume tree for forage of kacang goat. The legume tree used were turi leaves for 22.03%, lamtoro leaves 15.82%, and gamal 12.43%, while the other forage crops used as the mixture of the legume tree was cassava leaves for 7.91% , dadap leaves 12.43%, peanut straw9.04%, corn straw 9.04%, and giant grass 11.3%. Legume tree crop in lowland area was suitable as the main forage of kacang goats containing high protein as the subtitute of grass in dry season which usually was very difficult to obtain. People were easy to get the legume tree because in addition to be used as animal feed plant people also used the plant for daily consumption such as turi flower, fruit and young leaves of lamtoro, legume tree were also commonly used by people as a living fence, limiting land ownership and roads boundary.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2014/196/051405870 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 14:42 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137173 |
Text
SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |