Uji Patogenisitas Cendawan Entomo-Akaripatogen Lecanicillium Lecanii Pada Tungau Merah Tetranychus Urticae Di Daun Tanaman Krisan

Tabah, Yesi Mias (2018) Uji Patogenisitas Cendawan Entomo-Akaripatogen Lecanicillium Lecanii Pada Tungau Merah Tetranychus Urticae Di Daun Tanaman Krisan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tungau laba-laba merah Tetranychus urticae Koch (Tetranychidae) merupakan hama polifag. Tungau T. urticae menyerang tanaman pangan, perkebunan dan tanaman hias. Salah satu tanaman hias yang menjadi inang dari tungau T. urticae adalah tanaman krisan Chrysanthemum sp. (Asteraceae). Tungau T. urticae merupakan hama utama pada tanaman krisan. Tungau T. urticae menyebabkan kerusakan tanaman secara cepat karena tungau T. urticae berkembangbiak dengan cepat dan siklus hidupnya singkat. Upaya pengendalian tungau T. urticae yang dilakukan oleh petani krisan saat ini adalah dengan memanfaatkan akarisida sintetis. Aplikasi akarisida sintetis yang tidak sesuai dengan aturan mengakibatkan dampak negatif terhadap ekologi, lingkungan dan kesehatan. Salah satu upaya untuk menekan penggunaan akarisida sintetis salah satunya dengan memanfaatkan cendawan entomoakaripatogen Lecanicillium lecanii Zimmerman (Ascomycota: Hypocreales). Pengaruh aplikasi cendawan L. lecanii pada tungau di Indonesia belum banyak diketahui, sehingga penelitian kerapatan konidia cendawan L. lecanii yang dapat menekan populasi tungau T. urticae perlu dikaji. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2017 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Laboratorium Pengendalian Hayati Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) Malang. Tungau T. urticae diperoleh dari lahan petani daerah Ngijo Kota Malang. Cendawan L. lecanii yang digunakan pada penelitian ini adalah koleksi HPT FP UB yang ditularkan kembali ke tungau T. urticae untuk mendapatkan cendawan dengan virulensi dan viabilitas tinggi. Pakan yang digunakan merupakan daun krisan kultivar tobacco yang diperoleh dari petani tanaman hias Desa Bumiaji Kota Batu Malang, sedangkan untuk perbanyakan massal digunakan daun stroberi Varietas Lokal Batu. Penelitian ini terdiri dari tiga percobaan yaitu studi patogenisitas cendawan L. lecanii, studi lama hidup dan keperidian, serta studi tetas telur tungau T. urticae setelah imago terinfeksi cendawan L. lecanii. Penelitian studi patogenisitas yang dilakukan meliputi pengamatan gejala infeksi, mortalitas LC50, dan LT50 tungau T. urticae. Sebelum melakukan percobaan-percobaan tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan untuk menentukan LC50 cendawan L. lecanii pada tungau T. urticae, kemudian hasil LC50 tersebut digunakan untuk menentukan perlakuan percobaan. Perlakuan kerapatan konidia yang digunakan pada uji pendahuluan adalah 0, 1x104, 1x105, 1x106, 1x107, dan 1,1x108 konidia/ml akuades. Hasil LC50 cendawan L. lecanii pada tungau T. urticae uji pendahuluan adalah 1x103. Perlakuan kerapatan konidia yang digunakan pada studi patogenisitas, lama hidup, keperidian, serta tetas telur tungau T. urticae setelah imago terinfeksi cendawan L. lecanii adalah 0, 1x101, 1x102, 1x103, 1x104, dan 1x105 konidia/ml akuades. Percobaan dilakukan dengan merendam daun krisan ukuran 3x3 cm pada 30 ml masing-masing perlakuan selama 5 menit agar konidia menempel pada daun. Daun krisan dikeringanginkan kemudian diletakkan pada arenaii ii percobaan dan ditempatkan imago tungau T. urticae pada masing-masing perlakuan. Data mortalitas imago, keperidian imago betina, lama hidup imago, dan tetas telur tungau T. urticae setelah terinfeksi cendawan L. lecanii dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam. Apabila hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan gejala infeksi cendawan L. lecanii pada tungau T. urticae sebelum kematian adalah melambatnya aktivitas bergerak, dan setelah kematian gejala ditandai dengan munculnya miselium yang menyelimuti bagian tubuh tungau. Cendawan L. lecanii dengan kerapatan konidia 1x104 dan 1x105 konidia/ml akuades menunjukkan mortalitas tungau T. urticae paling tinggi, dan kerapatan konidia tersebut merupakan kerapatan dengan patogenisitas tinggi terhadap tungau T. urticae. Aplikasi cendawan L. lecanii mampu mematikan 50% imago tungau T. urticae pada kerapatan 4,79 x 102 konidia/ml akuades, dan nilai LT50 paling rendah adalah pada kerapatan 1x104 konidia/ml akuades. Hasil pengamatan juga menunjukkan kerapatan 1x105 konidia/ml akuades cendawan L. lecanii paling efektif dalam menyebabkan lama hidup imago betina tungau T. urticae menjadi lebih singkat, yaitu 4,40 hari. Sedangkan kerapatan 1x103, 1x104 dan 1x105 konidia/ml akuades cendawan L. lecanii adalah paling efektif dalam menyebabkan lama hidup imago jantan tungau T. urticae menjadi lebih singkat, secara berurutan yaitu 4,80, 4,80 dan 3,80 hari. Semua perlakuan kerapatan konidia cendawan L. lecanii efektif dalam menurunkan keperidian imago betina T. urticae hingga mencapai nol butir. Karena kerapatan konidia cendawan L. lecanii mampu menghambat keperidian hingga nol butir, maka tidak dilakukan pengamatan tetas telur T. urticae.

English Abstract

The red spider mite Tetranychus urticae Koch (Tetranychidae) is a polyphagic pest. T. urticae mite attack of food crops, plantations and ornamental plants. One of the ornamental plants that is host of T. urticae mite is Chrysanthemum sp. (Asteraceae). T. urticae mites is the main pest of chrysanthemum plants. T. urticae mite is capable of causing rapid damage because they reproduces rapidly, the life cycle is short, and in almost all phases life, T. urticae acts as a pest. The efforts to control T. urticae mite by chrysanthemum farmers is to utilize synthetic acarisides. Applications of synthetic acariside with no rules cause negative impacts on ecology, environment and health of human. One attempt to suppress the use of synthetic acarisides one of them by utilizing entomo-acaripathogenic fungus Lecanicillium lecanii Zimmerman (Ascomycota: Hypocreales). The effect of L. lecanii fungus application on mites in Indonesia has not been widely known, this that the most effective density of L. lecanii conidia to kill T. urticae mite populations need to be studied further. This research was conducted in August-December 2017 at the Plant Disease Laboratory and the Biological Control Laboratory of the Department of Pest and Disease Faculty of Agriculture University of Brawijaya Malang. T. urticae mites were obtained from farmer area in Ngijo Malang. The L. lecanii fungus used in this study were collection of Department of Pest and Disease Faculty of Agriculture University of Brawijaya Malang, then was infected back to T. urticae mite to obtain a fungus with virulence and high viability. Leaves feed used were chrysanthemum cultivar tobacco leaves obtained from ornamental plant farmers Bumiaji Village Batu Town Malang, while for the mass multiplication, if used strawberry leaves Local Batu Variety. This study consisted of three experiments, that were pathogenicity of the L. lecanii fungus, longevity and fecundity, and hatching of T. urticae mite eggs after adult infected by L. lecanii fungus. Pathogenicity trials conducted included observation of infection symptoms, mortality LC50, and LT50 of T. urticae mite. Before conducting such trials, a preliminary test were first perfomed to determine LC50 L. lecanii fungus on T. urticae mite, then the result was used to determine the experimental research treatment. The conidial density treatment of L. lecanii fungus used in the preliminary test were 0, 1x104, 1x105, 1x106, 1x107, and 1,1x108 conidia/ml aquadest. The LC50 result of the L. lecanii fungus on T. urticae mite test of the preliminary test is 1x103 conidia/ml aquadest. The conidial density treatment of L. lecanii fungus used in the pathogenicity test, longevity and fecundity test, and hatching of T. urticae mite eggs after adult were infected with the L. lecanii fungus were 0, 1x101, 1x102, 1x103, 1x104, and 1x105 conidia/ml aquadest. The experiments were done by soaking chrysanthemum leaf size 3x3 cm at 30 ml every treatment for 5 minutes until conidia of L. lecanii fungus attached to the leaf. The chrysanthemum leaves were dried and then placed in the experimental arena and placed T. urticae mite adult on each treatment. Mortality data,iv iv longevity, fecundity, and eggs that hatch after T. urticae mite adult infected of the L. lecanii fungus were analyzed by using Analysis of Variance. If the results of the analysis showed that the treatment were significantly different, then continued test with the Least Significant Differences at 5% error level. The results showed that symptoms of infection L. lecanii fungus in T. urticae mite before death were a decrease in mobile activity, and after death symptoms were marked by the appearance of mycelium which envelopes the body. The treatment of L. lecanii fungus with density 1x104 and 1x105 conidia/ml aquadest showed the highest mortality of T. urticae mite and the density was treated with high pathogenicity in T. urticae mite. The application of L. lecanii fungus was able to kill 50% of T. urticae mite at density 4,79 x 102 conidia/ml aquadest, and the lowest LT50 value was at density 1x104 conidia/ml aquadest. On the observations it is also known that the density 1x105 conidia/ml aquadest of L. lecanii fungus were the most effective to shorter longevity T. urticae female adult, that were 4,40 days. While in the density 1x103, 1x104 and 1x105 conidia/ml of L. lecanii fungus is the most effective to shorter longevity T. urticae male adult, that were 4,80, 4,80 and 3,80 days. All treatments conidia density of L. lecanii fungus were effective in inhibiting the fecundity female adult T. urticae mite until zero grains. Because conidia density of L. lecanii fungus were effective in inhibiting of fecundity female adult T. urticae mite until zero grains, the hatching egg of mite were not observed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/450/051808126
Uncontrolled Keywords: Pembasmian Hama, Tungau Merah, Tetranychus Urticae
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.9 General topics of pest and disease control
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Mar 2019 07:40
Last Modified: 19 Oct 2021 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13700
[thumbnail of YESI MIAS TABAH.pdf]
Preview
Text
YESI MIAS TABAH.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item