Wardica, Nurfatningtias (2018) Nalisis Tingkat Kerentanan Rumahtangga Petani Pisang Dengan Pendekatan Suistainable Livelihood Di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penghidupan masyarakat merupakan suatu konsep bertahan hidup suatu masyarakat dengan mengandalkan modal sumberdaya manusia, alam, keuangan, fisik dan sosial. Pemanfaatan sumberdaya berbeda setiap individu/rumah tangga karena memiliki strategi penghidupan yang berbeda pula, hal ini tergantung dengan sumberdaya atau aset penghidupan yang tersedia dan kerentanan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan dan keberlanjutan rurmahtangga petani pisang dilihat dari aspek penghidupan berkelanjutan (Sustainable Livelihood) dan mengetahui tingkat pendapatan rumahtangga petani pisang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2017 hingga Januari 2018. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode simple random sampling untuk mendapatkan 50 responden yang dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penekitian. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Selain itu menggunakan data sekunder yaitu data dokementasi, studi litelatur maupun arsip desa seperti monografi dan demografi Desa Srimulyo. Data yang diperoleh dianalisis melalui deskriptif kuantitatif menggunakan analisis livelihood vulnerability indeks. Tingkat kerentanan rumahtangga petani pisang memiliki indeks LVI desa sebesar (0.61) dan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai indeks tersebut, aset-aset penghidupan yang dimiliki oleh setiap rumahtangga petani dapat dikatakan berlanjut. Hasil penelitian menunjukkan indeks kerentanan modal fisik (0.81), modal keuangan (0.70), modal manusia (0.39), modal sosial (0.44), modal alam (0.47). Indeks kerentanan yang paling tinggi adalah modal fisik dan modal manusia memiliki indeks kerentanan rendah. Modal fisik dan modal keuangan berada pada tingkat kerentanan tinggi, sementara modal manusia, sosial, dan alam memiliki tingkat kerentanan sedang. Produksi usahatani pisang pada Desa Srimulyo memiliki produksi rata-rata sebanyak 1.175,36 kg/bulan dengan harga jual sebesar Rp. 4.500,00 per kg. Sedangkan pendapatan kotor rata-rata yang diterima oleh petani yaitu sebesar Rp. 5.026.680.00 per bulan. Saran yang diajukan untuk mengurangi tingkat kerentanan dan meningkatkan aset penghidupan (livelihood sustainable) di Desa Srimulyo yaitu melalui modal fisik yang dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki infrastruktur jalan agar petani dapat lebih mudah dalam mengakses fasilitas publik seperti pasar dan toko alat pertanian. Selain mempermudah akses pasar, fasilitas publik akan meningkatkan aset finansial pada aktivitas simpan pinjam di kopera
English Abstract
Livelihood society is a concept of survival of a society by relying on human, natural, financial, physical and social capital. Resource utilization differs by individual / household because it has different livelihood strategies and is dependent on the available resources or livelihood assets and the vulnerability they encounter. This research aims to analyze the level of vulnerability and sustainability banana farmers viewable from the aspect of sustainable livelihood and identify the level of household income of farmers is banana. Research was done in September 2017 until January 2018. This research used quantitative approach using simple random sampling to decide 50 respondents. Primary data was collected by using questionnaire while secondary data was collected by documentation, study of litelature, as well as village archives such as the monograph and demography of Srimulyo Village. Therefore, data were analyzed by descriptive quantitave method using sustainable livelihood vulnerability indeks. Household vulnerability level of banana farmers have index village of LVI (0.61) and included in the category are with the index value, livelihood assets owned by each household farmers can be said to be continued. The results showed that vulnerability index of physical capital (0.81), financial capital (0.70), human capital (0.39), social capital (0.44), natural capital (0.47). Physical capital has the highest vulnerability index has the highest vulnerability index meanwhile human capital has the lowest. Physical and financial capital were categorized as high vulnerable. Banana production in desa Srimulyo was 1.175.36 kg/month in average selling price Rp. 4.500.00 per kg. Farmer gets Rp. 5.026.680.00 gross profit from banana farm per month. Suggestion given to Srimulyo Village to reduce vulnerability and increase livelihood asset were infrastucture maintance to help farmers accessing public facility as the markets and agricultural tool store. Therefore, beside increasing market accessibility, public facilities would raise financial asset at saving and loan activites in farmer cooperation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/447/051808123 |
Uncontrolled Keywords: | Kerentanan Rumahtangga, Petani Pisang, Suistainable Livelihood |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies > 630.92 Farmers |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 04:07 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 05:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13695 |
Preview |
Text
NURFATNINGTIAS WARDICA.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |