Pengaruh Penggunaan Campuran Acidifier Alami Dan Fitobiotik Tanpa Dan Dengan Enkapsulasi Sebagai Aditif Pakan Terhadap Mikroflora Usus Ayam Pedaging

Prakoso, Bondan (2012) Pengaruh Penggunaan Campuran Acidifier Alami Dan Fitobiotik Tanpa Dan Dengan Enkapsulasi Sebagai Aditif Pakan Terhadap Mikroflora Usus Ayam Pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian percobaan in vivo dilaksanakan mulai 27 Maret 2012 sampai 1 Mei 2012 di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Dau, pembuatan aditif pakan dan analisis bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak bagian Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT), analisis mikroflora usus dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi bagian Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik tanpa dan dengan enkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap mikroflora usus ayam pedaging meliputi jumlah koloni BAL, Escherichia coli dan Salmonella sp.. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian ilmiah tentang pengaruh penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik tanpa dan dengan enkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap terhadap mikroflora usus ayam pedaging meliputi jumlah koloni BAL, Eschericia coli dan Salmonella sp.. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah campuran acidifier alami dan fitobiotik (bawang putih/Allium sativum dan meniran/Phyllanthus niruri L.) tanpa dan dengan enkapsulasi. Ternak percobaan menggunakan DOC ayam pedaging strain Lohmann MB Platinum produksi PT. Multibreeder Adhirama Indonesia yang tidak dibedakan jenis kelaminnya dan dipelihara selama 35 hari. Jumlah ayam yang digunakan adalah 192 ekor DOC, rata-rata bobot badan awal 42,94 ± 3,10 g dan koefisien keragaman 7,22% dengan rincian 8 perlakuan, 3 kali ulangan dan setiap petak kandang terdapat 8 ekor. Pakan perlakuan dibedakan atas B1L0 = Pakan basal + 0% campuran acidifier alami – fitobiotik tanpa enkapsulasi; B1L1 = Pakan basal + 0,4% campuran acidifier alami – fitobiotik tanpa enkapsulasi; B1L2 = Pakan basal + 0,8% campuran acidifier alami – fitobiotik tanpa enkapsulasi; B1L3 = Pakan basal + 1,2% campuran acidifier alami – fitobiotik tanpa enkapsulasi; B2L0 = Pakan basal + 0% campuran acidifier alami – fitobiotik dengan enkapsulasi; B2L1 = Pakan basal + 0,4% campuran acidifier alami – fitobiotik dengan enkapsulasi; B2L2 = Pakan basal + 0,8% campuran acidifier alami – fitobiotik dengan enkapsulasi; B2L3 = Pakan basal + 1,2% campuran acidifier alami – fitobiotik dengan enkapsulasi. Pengujian jumlah mikroba pada usus halus dilakukan beberapa tahapan yaitu usus diambil 4 cm pada bagian ileum dan digesta dikeluarkan sebanyak 1 g kemudian dianalisis jumlah mikrofloranya. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah koloni Bakteri Asam Laktat (BAL), Escherichia coli dan Salmonella sp.. Data yang diperoleh dalam penelitian ini ditransformasikan kedalam logaritmik kemudian dianalisis dengan Analisis Varian (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang. Apabila dari perhitungan terdapat perlakuan signifikan (nyata), maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik dalam bentuk dengan enkapsulasi mampu meningkatkan jumlah koloni BAL (9,68±0,24 log cfu/ml) dan menurunkan jumlah koloni Escherichia coli (4,33±0,41 log cfu/ml), dan Salmonella sp. (3,86±0,12 log cfu/ml) dalam ileum ayam pedaging dibandingkan dengan penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik tanpa enkapsulasi. Pemberian campuran acidifier alami dan fitobiotik tanpa enkapsulasi terhadap jumlah koloni BAL tertinggi terdapat pada B1L2 (9,54±0,16 log cfu/ml), jumlah koloni Escherichia coli terendah terdapat pada B1L3 (4,18±0,10 log cfu/ml), jumlah koloni Salmonella sp. terendah terdapat pada B1L3 (3,61±0,38 log cfu/ml). Pada pemberian campuran acidifier alami dan fitobiotik dengan enkapsulasi terhadap jumlah koloni BAL tertinggi terdapat pada B2L3 (10,08±0,10 log cfu/ml), jumlah koloni Escherichia coli terendah terdapat pada B2L3 (3,67±0,27 log cfu/ml), jumlah koloni Salmonella sp. terendah terdapat pada B2L3 (3,44±0,08 log cfu/ml). Hasil analisis statistik ragam menunjukkan bahwa pemberian campuran acidifier alami dan fitobiotik tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap bentuk tanpa enkapsulasi dan dengan enkapsulasi. Pemberian campuran acidifier alami dan fitobiotik berbagai level sebagai aditif pakan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah koloni BAL dan Escherichia coli serta memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap jumlah koloni Salmonella sp. dalam ileum ayam pedaging. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik dengan enkapsulasi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemberian campuran acidifier alami dan fitobiotik tanpa enkapsulasi terhadap mikroflora usus ayam pedaging. Level penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik baik tanpa enkapsulasi dan dengan enkapsulasi sebesar 1,2% memberikan hasil terbaik terhadap mikroflora usus ayam pedaging. Disarankan penggunaan campuran acidifier alami dan fitobiotik tanpa enkapsulasi dalam pakan pada level 1,2% untuk meningkatkan populasi bakteri non patogen dan menekan populasi bakteri patogen pada usus ayam pedaging.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2012/86/051204451
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 17 Dec 2012 11:24
Last Modified: 21 Oct 2021 04:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136852
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item