Nasa, RozzaqulA`zami (2012) Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Itik Pada Kelompok Tani Ternak Itik Lestari Sejahtera Di Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Banyaknya jumlah peternak itik yang ada di desa Modopuro mendorong peternak untuk membentuk kelompok tani ternak itik yang bernama “Lestari Sejahtera”. Kelompok ini terbentuk pada tanggal 15 Juni 1998. Kelompok ini dipimpin oleh ibu Suhartatik. Pada tahun 2011, jumlah anggota aktif dari kelompok ini berjumlah 37 KK. Penelitian dilakukan pada kelompok tani ternak itik ”Lestari Sejahtera” di desa Modopuro kecamatan Mojosari kabupaten Mojokerto. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 1 April 2012 sampai dengan 30 April 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan itik ditinjau dari analisis rasio keuangan yang meliputi R/C-Ratio dan rentabilitas, serta dari analisis investasi yang meliputi Break Event Point (BEP), Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/CRatio), dan Internal Rate of Return (IRR). Metode yang digunakan metode survey terhadap semua anggota kelompok tani ternak itik Lestari Sejahtera yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder pada tahun 2009 sampai dengan 2011 kemudian dianalisis secara deskriptif dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal per ekor pada skala I, II dan III masing-masing adalah Rp 258.354,-, Rp 242.493,-, d n Rp 190.371,-. Biaya produksi per ekor per bulan masing-masing Rp 22.970,-, Rp 21.576,-, dan Rp 18.461,-. Penerimaan per ekor per bulan masing-masing Rp32.258,-, Rp 32.505,-, dan Rp 32.982,-. Pendapatan per ekor per bulan masing-masing Rp 9.288,-, Rp 10.928,-, dan Rp 14.521,-. Nilai R/C ratio masing-masing 1,40, 1,51 dan 1,78. Nilai rentabilitas pada skala I berada pada kategori rendah yakni 43,14%, pada skala II berada pada kategori cukup yakni 54,08% dan pada skala III berada pada kategori baik yakni 91,53%. BEP produk/bulan masing-masing 3.675 butir, 6.805 butir dan 10.111 butir. BEP harga telur per butir masingmasing Rp 1.112,-, Rp 1.024,-, dan Rp 957,-. Jumlah minimal itik yang dipelihara masing-masing 153 ekor, 284 ekor dan 421 ekor. PBP masing-masing 18 bulan 13 hari, 15 bulan 23 hari dan 13 bulan 26 hari. Nilai NPV berada diatas 0 yakni masing-masing Rp 22.896.168,-, Rp 40.329.389,-, dan Rp 61.023.855,-. Nilai B/C ratio berada diatas 1 yakni masingmasing 1,43, 1,41 dan 1,45. Nilai IRR masing-masing 31,76%, 31,52% dan 33,61%. Kesimpulan dari penelitian ini skala usaha III merupakan skala usaha yang paling efisien karena modal dan biaya produksi per ekor paling kecil dengan penerimaan dan pendapatan per ekor yang paling besar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan modal yang diperlukan Rp 190.371,-/ekor, biaya produksi per bulan per ekor Rp 18.461,-, penerimaan per bulan per ekor Rp 32.982,-, pendapatan per ekor per bulan Rp 14.521,-. Nilai R/C ratio dan rentabilitasnya 1,78 dan 91,53%. BEP produk per bulan 10.111 butir, BEP harga per butir Rp 957,-, dan jumlah itik minimal yang dipelihara adalah 421 ekor. PBP menunjukkan angka 14 bulan. Nilai NPV Rp 40.329.389,-, nilai B/C ratio 1,45 dan nilai IRR 33,61%. Saran yang diberikan yaitu pada skala usaha III sebaiknya lebih memaksimalkan anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan peternakan itik ini sehingga tidak perlu merekrut tenaga kerja dari luar anggota keluarga yang akhirnya bisa meminimalkan biaya produksi.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPT/2012/83/051204448 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
| Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
| Depositing User: | Hasbi |
| Date Deposited: | 14 Dec 2012 08:53 |
| Last Modified: | 14 Dec 2012 08:53 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136849 |
Actions (login required)
 |
View Item |