Jadmiko, YayanDwi (2011) Penampilan Reproduksi Pada Sapi Potong Akseptor Inseminasi Buatan Di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Mei – 4 Juli 2011 di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi ini dikarenakan peternak pembibitan sapi potong di Kecamatan Wajak dengan sistem perkawinan Inseminasi Buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penampilan reproduksi sapi betina Akseptor Inseminasi Buatan yang meliputi Days Open, Service per Conception, Calving Interval, dan Conception Rate. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi mengenai penampilan reproduksi sapi peserta IB di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Untuk memperbaiki pengelolaan reproduksi dalam pemeliharaan ternak sapi. Dasar pengambilan keputusan dalam pengembangan ternak sapi di Kabupaten Malang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi peserta IB dengan jumlah 40 ekor sapi Peranakan Limousin, 40 ekor sapi Peranakan Simental dan 40 ekor sapi Peranakan Ongole (PO). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data v primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung pada peternak dan pengamatan langsung dilapangan yang meliputi suhu, kelembaban dan pakan. Variabel yang diamati adalah Days Open, Calving Interval, Service per Conception, Conception Rate serta data pendukung yang kemungkinan mempengaruhi efisiensi reproduksi ternak yaitu pakan yang diberikan, suhu, kelembaban. Hasil penelitian didapatkan hasil, Days Open sapi Peranakan Limousin 149,90 hari, sapi Peranakan Simental 142,68 hari dan sapi PO sebesar 172,75. Calving Interval sapi Peranakan Limousin 421,70 hari, sapi Peranakan Simental 418,00 hari, dan sapi PO sebesar 434,98 hari. Service per Conception (S/C) pada sapi Peranakan Limousin sebesar 1,11 dan pada sapi Peranakan Simental sebesar 1,21 serta pada sapi PO sebesar 1,22. Conception Rate (CR) pada sapi Peranakan Limousin 88,75%, pada sapi Peranakan Simental 80,00%, dan pada sapi PO sebesar 77,5%. Kesimpulan bahwa untuk nilai S/C dan CR pada sapi peserta IB memiliki penampilan reproduksi berbeda tidak nyata dan untuk nilai DO dan CI memiliki penampilan reproduksi berbeda sangat nyata. Saran untuk meningkatkan penampilan reproduksi peternak disarankan melakukan pencatatan reproduksi dan meningkatkan kemapuan mendeteksi birahi, untuk Dinas Peternakan sebaiknya memberi penyuluhan kepada peternak mengenai umur penyapihan pedet, sehingga ternak tidak terlambat pada perkawinan pertama setelah melahirkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2012/20/051200178 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 10 Oct 2012 09:48 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136786 |
Text
051200178.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |