Noviya, Catur Budi (2018) Uji Efektivitas Keong Tutut Jawa (Filopaludina Javanica) Dengan Kerapatan Yang Berbeda Dalam Penurunan Kadar Bahan Organik Total (Bot) Pada Air Buangan Budidaya Ikan Lele (Clarias Sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keong tutut (Filopaludina javanica) merupakan salah satu organisme yang tergolong deposit feeder. Keong tutut memanfaatkan bahan organik yang mengendap didasar kolam sebagai makanannya. Sehingga keong tutut diduga dapat digunakan sebagai agen yang dapat membantu menurunkan bahan organik hasil dari aktivitas budidaya ikan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak kemampuan keong tutut (Filopaludina javanica) dapat menurunkan kadar bahan organik total dari air buangan hasil budidaya ikan lele (Clarias sp.). Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2018 dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 2 faktor yaitu waktu pengamatan setiap 4 jam (dalam 4 kali pengamatan) dan presentase penutupan permukaan toples 100%, 75%, 50%, 25% dan tanpa keong sebagai kontrol serta pengulangan sebanyak 5 kali. Keong tutut di ambil dari UPR Sumber Mina Lestari, Dau Malang dan dibawa ke Laboratorium UPT Sumberpasir Malang selanjutnya diaklimatisasi selama 24 jam. Wadah yang digunakan sebagai media perlakuan menggunakan toples dengan volume 2,5 liter dan luas permukaan 154 cm2 lalu diberi tanah dari tempat hidup keong tutut setinggi 3 cm dan diberi air proses budidaya setinggi 15-20 cm. Organisme dimasukkan kedalam media sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan pada setiap perlakuan dan diratakan diseluruh permukaan agar tidak bertumpukan. Dilakukan pengukuran kadar bahan organik awal sebelum diberi perlakuan dan setelah perlakuan setiap 4 jam sekali serta parameter kualitas air pendukung (suhu, DO, pH). Kandungan bahan organik pada air budidaya ikan lele sebesar 68,75 mg/L dan mengalami penurunan dengan adanya pemberian keong tutut setelah 4 jam pertama. Dengan waktu selama 16 jam pada kerapatan 100% (perlakuan A) dan kerapatan 75% (perlakuan B) keong tutut mampu menurunkan bahan organik sebesar 90% dengan sisa bahan organik 10% yaitu sebesar 7,02 mg/L, kerapatan 50% (perlakuan C) mampu menurunkan 81% dengan sisa bahan organik 19% sebesar 13,65 mg/L, kerapatan 25% (perlakuan D) menurunkan bahan organik 88% dengan sisa bahan organik yang tidak terurai 12% sebesar 8,40 mg/L dan perlakuan tanpa diberi keong tutut (kontrol) terjadi penurunan 80% dengan sisa bahan organik 20% sebesar 13,77 mg/L. Perlakuan kerapatan dan waktu mempengaruhi kemampuan keong tutut dalam menurunkan bahan organik. Hasil lanjutan didapatkan bahwa penurunan maksimum bahan organik dan yang efisien dengan perlakuan presentase penutupan 25% selama 12 jam. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian didapatkan yaitu suhu berkisar 18,9–20,8 oC, oksigen terlarut (DO) berkisar 5,76–6,98 mg/L dan pH berkisar 7,13–7,40. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keong tutut mampu menurunkan bahan organik, namun tanpa diberi keong tutut bahan organik juga mengalami penurunan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pemeraman air sisa budidaya ikan lele (Clarias sp.) selama 12 jam tanpa pemberian keong tutut dapat menurunkan bahan organik sebanyak 80%
English Abstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2018/719/051810216 |
Uncontrolled Keywords: | Keong Tutut Jawa (Filopaludina Javanica),Bahan Organik Total (Bot), Budidaya Ikan Lele (Clarias Sp.) |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 02:10 |
Last Modified: | 14 Mar 2019 02:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13667 |
Actions (login required)
View Item |