Heritabilitas dan korelasi genetik bobot telur dan bobot tetas pada burung kenari (Serinus canarius)

MudiLestari (2010) Heritabilitas dan korelasi genetik bobot telur dan bobot tetas pada burung kenari (Serinus canarius). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di peternakan burung kenari “JAVA” di Jalan Raya Bugis no. 25, Desa Bugis, Kecamatan Wendit, Kabupaten Malang pada bulan Juli – Agustus 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas dan korelasi genetik bobot telur dan bobot tetas pada burung kenari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam program pemuliaan ternak khususnya seleksi sehingga dapat meningkatkan mutu genetik ternak dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keturunan pertama sebanyak 63 ekor yang berasal dari perkawinan antara 7 pejantan dan 21 betina. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan pengambilan sampel dengan teknik purposive yaitu pengambilan data berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan nilai heritabilitas bobot telur dan bobot tetas masing – masing sebesar 0,718 ± 0,739 dan 0,35 ± 0,054. Nilai heritabilitas bobot telur yang diperoleh lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai standar error. Hal ini dikarenakan, data yang terkumpul terbatas. Selain itu, faktor lingkungan yang kurang baik juga sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses penetasan telur. Nilai korelasi genetik antara bobot telur dengan bobot tetas tergolong positif sedang yaitu sebesar 0,38 ± 0,034. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai heritabilitas bobot telur dan bobot tetas yang diperoleh tergolong tinggi. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kemajuan genetik yang bobot telur dan bobot tetas tinggi sehingga respon seleksi yang ditunjukkan juga tinggi. Dengan demikian, maka heritabilitas dapat digunakan untuk melakukan perbaikan mutu genetik dengan cara seleksi. Nilai korelasi genetik antara bobot telur dengan bobot tetas tergolong positif sedang. Peternak disarankan melakukan perbaikan mutu genetik ternak berdasarkan bobot telur dan bobot tetas. Karena bobot telur dan bobot tetas dapat digunakan sebagai parameter melakukan program seleksi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2010/43/051000645
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 23 Mar 2010 11:03
Last Modified: 20 Oct 2021 15:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136596
[thumbnail of 051000645.pdf] Text
051000645.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item