Pengaruh Tingkat Penambahan Larutan Abu Sekam dalam Hidrolisis Isi Rumen terhadap Produksi Gas dan Sintesis Protein Mikroba secara In Vitro

TriHaryanti (2010) Pengaruh Tingkat Penambahan Larutan Abu Sekam dalam Hidrolisis Isi Rumen terhadap Produksi Gas dan Sintesis Protein Mikroba secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Februari sampai Maret 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh level penambahan larutan abu sekam yang optimal dalam proses hidrolisis isi rumen. Selain itu untuk mengetahui isi rumen terhidrolisis (IRH) dengan larutan abu sekam yang terbaik melalui uji produksi gas, kecernaan dan sintesis protein mikroba secara in vitro. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang pemanfaatan limbah isi rumen sebagai bahan pakan alternatif komponen penyusun pakan lengkap ternak sapi potong. Materi penelitian ini adalah limbah Rumah Potong Hewan Gadang Kota Malang yaitu berupa isi rumen dan abu sekam hasil penggilingan padi. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pakan perlakuan P0: 100% isi rumen (IR), P1: 80% (IR) + 20% abu sekam (AS), P2: 70% (IR) + 30% (AS), P3: 60% (IR) + 40% (AS), P4: 50% (IR) + 50% (AS). Variabel yang diukur meliputi produksi gas, kecernaan BK (KcBK), kecernaan BO (KcBO), dan efisiensi sintesis protein mikroba secara in vitro. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh penambahan larutan abu sekam dalam isi rumen berpengaruh sangat nyata (P<0,05) terhadap peningkatan produksi gas, KcBK dan KcBO dari residu produksi gas inkubasi 48 jam dan penurunan sintesis protein mikroba. Nilai produksi gas pada perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut adalah 10,10 ml/500mg BK, 10,89 ml/500mg BK, 11,60 ml/500mg BK, 15,04 ml/500mg BK dan 11,79 ml/500mg BK. Nilai KcBK dan KcBO P0, P1, P2, P3, P4 berturut-turut adalah 23,54%, 23,80%, 20,43%, 25,97%, 21,44% dan 30,80%, 35,10%, 24,28%, 36,74%, 28,78%. Semakin naik produksi gas, KcBK dan KcBO ternyata semakin menurunkan sintesis protein mikroba secara berturut-turut P0, P1, P2, P3, P4 adalah 28,41 gN/kgBOTR, 24,56 gN/kgBOTR, 48,26 gN/kgBOTR, 21,34 gN/kgBOTR, 36,43 gN/kgBOTR. Disimpulkan bahwa semakin tinggi penggunaan abu sekam dalam proses hidrolisis isi rumen, maka nilai KcBK dan KcBO akan semakin meningkat. Penggunaan abu sekam yang dilarutkan dalam proses hidrolisis isi rumen yang terbaik untuk bahan pakan alternatif komponen penyusun pakan lengkap sapi potong yaitu pada perlakuan P3. Jika proporsinya ditingkatkan akan menurunkan nilai KcBK dan KcBO. Disarankan penggunaan tidak lebih dari 40% dan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui palatabilitas isi rumen yang terhidrolisis dengan larutan abu sekam dan pengaruh substitusinya sebagai bahan pakan alternatif komponen penyusun pakan lengkap.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2010/157/051003587
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Dec 2010 09:25
Last Modified: 20 Oct 2021 14:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136543
[thumbnail of 051003587.pdf]
Preview
Text
051003587.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item