Kualitas spermatozoa kambing boer post thawing setelah disuplementasi dengan bsa (bovine serum albumine) dalam medium pbs (phosfat buffer saline).

ImamSantosoDHP (2009) Kualitas spermatozoa kambing boer post thawing setelah disuplementasi dengan bsa (bovine serum albumine) dalam medium pbs (phosfat buffer saline). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2007 di Laboratorium Makmal Reprogen RS. Mutiara Bunda di Jl. Ciujung No. 19 Malang. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui kualitas spermatozoa post thawing dalam medium PBS yang ditambah BSA untuk menghasilkan kualitas spermatozoa yang optimal untuk preparasi in vitro fertilization (IVF). Materi penelitian yang digunakan adalah 15 straw semen beku kambing Boer dengan kualitas standart tersertifikasi (motility ≥ 40%) yang berasal dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. Metode yang digunakan adalah metode percobaan (eksperimental laboratorium) terdiri dari tiga perlakuan dan masing-masing diulang lima kali. Perlakuan pertama medium PBS tanpa penambahan BSA 0% (P1), kedua BSA 0,1% (P2), Ketiga BSA 1,0% (P3). Tiap perlakuan diuji awal untuk pemeriksaan post thawing, kemudian disentrifugasi setelah ditambahkan 2ml medium (disesuaikan dengan medium tiap perlakuan), kemudian dipisahkan supernatanya (sebanyak 1ml), dan ditambahkan 1ml medium yang sama dan diinkubasi dengan inkubator CO2 5% suhu 380C selama 30 menit. Kemudian diperiksa motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan RAL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa post thawing pada P1 adalah 64±8.9%, 79.9±4.7% dan 1.9±1.14, Sedangkan pada P2 adalah 60±0%, 81.3±2.79% dan 1.1±0.54%. Pada P3 adalah 53.2±27.7%, 80.3±6.6% dan 1.4±1.08%. Sedangkan persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa (setelah suplementasi kombinasi PBS + BSA dan inkubasi selama 30 menit) pada P1 adalah 36±5,47%, 58.5±12.33% dan 1.9±0.65%. Pada P2 persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa adalah 38±4.47%, 57.7±14.35%, dan 1.3±0.75%. Pada P3 persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa adalah 40±0%, 60.4±19.79% dan 1.8±1.25%. Penggunaan PBS+ BSA 0% (P1), kedua BSA 0,1% (P2), Ketiga BSA 1,0% (P3) pada (P>0,05) menunjukan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada persentase motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah pengencer dari medium PBS dengan penambahan BSA 1,0% cenderung memberikan hasil lebih baik daripada 0,0% dan 0,1%. Disarankan untuk dilakukan penelitan dalam level BSA yang berbeda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/95/050902283
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 21 Aug 2009 09:42
Last Modified: 20 Oct 2021 14:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136515
[thumbnail of 050902283.pdf]
Preview
Text
050902283.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item