Pengaruh umur dan jarak tulang pubis [ os pubis] terhadap produksi telur

PanjiIndungSetiawan (2009) Pengaruh umur dan jarak tulang pubis [ os pubis] terhadap produksi telur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di peternakan ayam milik Sucipto Munandar di desa Donowagir, Karang ploso, Malang, pada tanggal 30 mei sampai tanggal 29 juni 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur dan jarak tulang pubis ( os. pubis) terhadap produksi telur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi pihak terkait mengenai pengaruh umur dan jarak tulang pubis terhadap produksi telur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur sebanyak 120 ekor, kandang battery dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 42 cm x 20 cm x 36 cm, jangka sorong dan neraca ohaus. Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan rancangan tersarang. Variable yang diukur adalah HDP ( Henday egg Production ) dan bobot telur. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata HDP ayam umur 41 minggu dengan jarak tulang pubis 3,5 cm; 4 cm; dan 4,5 cm berturut-turut adalah 81,33 +3,44 ; 83,75 + 3,82 dan 88,33 + 2,20 .Sedangkan rata-rata HDP pada ayam petelur umur 75 minggu dengan jarak tulang pubis 3,5 cm; 4 cm dan 4,5 cm secara berturut-turut adalah 76,17 + 1,47 ; 77,00 + 2,20 dan 78,67 + 1,54 serta memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01). HDP tertinggi pada ayam petelur umur 41 minggu. Rata-rata berat telur pada ayam petelur umur 41 minggu dengan jarak tulang pubis 3,5 cm; 4 cm dan 4,5 cm secara berturut-turut adalah 65,28 + 1,29 ; 66,50 + 1,46 dan 68,13 + 1,12. Sedangkan rata-rata berat telur pada ayam petelur umur 75 minggu dengan jarak tulang pubis 3,5 cm; 4 cm dan 4,5 cm secara berturut-turut adalah 67,98 + 0,34 ; 68,50 + 1,18 dan 69,23 + 1,43 serta memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah umur dan jarak tulang pubis berpengaruh terhadap HDP dan bobot telur. Pada umur yang sama dengan jarak tulang pubis yang berbeda memberikan produksi telur yang berbeda. Dimana semakin lebar jarak antara tulang pubis semakin besar pula produksi telur baik HDP maupun berat telur. HDP tertinggi dicapai pada ayam petelur umur 41 minggu sedangkan bobot telur tetinggi dicapai pada ayam petelur umur 75 minggu. Disarankan untuk menghasilkan produksi telur yang tinggi hendaknya dipilih ayam petelur dengan umur yang masih muda (sudah masuk periode layer , umur 19-20 minggu) dan jarak tulang pubis yang lebar, yaitu sekitar tiga jari atau lebih (kurang lebih 4,5 cm) Sehingga kemungkinan besar ayam tersebut menghasilkan HDP dan bobot telur yang tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/43/050900926
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 31 Mar 2009 13:24
Last Modified: 20 Oct 2021 10:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136465
[thumbnail of 050900926.pdf]
Preview
Text
050900926.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item