Studi regrowth alfalfa (Medicago sativa, L.) pada umur pemotongan pertama yang berbeda

NimatulFauziyah (2009) Studi regrowth alfalfa (Medicago sativa, L.) pada umur pemotongan pertama yang berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Peternakan yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2008, sedangkan analisis proksimat BK, BO dan PK dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan regrowth (pertumbuhan kembali) tanaman Alfalfa yang dipotong pertama pada umur yang berbeda. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih alfalfa yang ditanam dalam polybag berukuran 30 x 30 cm, yang diletakkan di Rumah Kaca. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan Rancanga Acak Lengkap (RAL) subsampling , dengan menggunakan 6 perlakuan pemotongan pertama yaitu pada umur 40, 50, 60, 70, 80, dan 90 hari, dimana masing-masing perlakuan diulang 10 kali, kemudian diamati selama 60 hari setelah pemotongan pertama. Variabel yang diamati meliputi panjang tanaman, produksi segar, Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO) dan Protein Kasar (PK), serta kandungan BK, BO, PK. Untuk mengetahui masing-masing perbedaan tiap perlakuan dilakukan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa umur pemotongan pertama 60 hari(T60) menghasilkan panjang tanaman yang optimal. Namun panjang tanaman tersebut belum bisa menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengingat produksi tertinggi diperoleh dari umur pemotongan pertama 90 hari (T90). Pada T90 selain mempunyai produksi yang tinggi, tanaman juga mempunyai kandungan BO dan PK yang tinggi. Hasil yang tinggi tersebut merupakan indikasi tanaman sudah berkembang dengan baik, sehingga cekaman yang berupa pemotongan tidak mempengaruhi hasil regrowth. Pada T90 juga ditandai dengan kandungan BK yang rendah, hal ini menggambarkan bahwa tanaman, pada perlakuan tersebut sedang aktif pada masa pertumbuhannya Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin lama umur pemotongan pertama meningkatkan panjang tanaman, selain itu produksi segar, BO, BK, PK serta kandungan BO dan PK semakin meningkat dan kandungan BK menurun. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi dengan kandungan nutiren yang tinggi disarankan sebaiknya tanaman alfalfa dipotong pertama pada umur 90 hari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/31/050900779
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Mar 2009 10:49
Last Modified: 20 Oct 2021 10:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136452
[thumbnail of 050900779.pdf]
Preview
Text
050900779.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item