Manajemen Pemasaran Ayam Petelur Afkir Pada Peternakan H. Nur Huda Desa Kambingan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang

AkhmadHidayatullah (2009) Manajemen Pemasaran Ayam Petelur Afkir Pada Peternakan H. Nur Huda Desa Kambingan Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian dilaksanakan di peternakan “H. Nur Huda” di desa Kambingan kecamatan Tumpang Kabupaten Malang pada bulan Juni 2008. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui lembaga, saluran, biaya, marketing margin , keuntungan, Farmer’s share , dan share keuntungan dan biaya Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus. penentuan sampel dilakukan dengan metode purpose sampling, yaitu peternakan “H. Nur Huda” dan pedagang perantara yang terlibat dalam pemasaran ayam petelur afkir. Analisa data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif dengan cara deskriptif, analisa kuantitatif dengan menganalisa margin pemasaran, analisa farmer’s share , analisa share keuntungan dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga yang terlibat meliputi produsen, pedagang besar, pedagang luar daerah, pedagang pengecer, konsumen. saluran pemasaran terdapat 4 jalur pemasaran ayam afkir yaitu: I.) Produsen pedagang besar pedagang luar daerah Konsumen. II) Produsen pedagang luar daerah konsumen. III) Produsen pedagang pengecer konsumen. IV) Produsen konsumen. Saluran pemasaran untuk ayam culling 2 yaitu: I) Produsen pedagang pengecer konsumen. II)Produsen konsumen. Saluran Pemasaran I. Biaya pemasaran yang dikeluarkan pedagang besar Rp.58.90/kg dan memperoleh keuntungan Rp.171.25/kg, pedagang luar daerah mengeluarkan biaya pemasaran Rp.521.27/kg dan memperoleh keuntungan Rp.1,902.82/kg. Margin pemasaran Rp.2,654.24 perkilogramnya. farmer’s share 78.73%, sedangkan Share keuntungan dan biaya pada saluran I sebesar 2.91 untuk pedagang besar, 3.65 untuk pedagang luar daerah. saluran ke II memerlukan biaya Rp.521.27/kg dan memperoleh keuntungan Rp.2,022.56 /kg. Margin pemasaran perkilogramnya sebesar Rp.2,543.83. farmer’s share 79.51%, sedangkan Share keuntungan dan biaya sebesar 3.88. Saluran pemasaran III. pedagang pengecer membutuhkan biaya pemasaran Rp.272.15/kg dan memperoleh keuntungan Rp.1.233,68/kg. Margin pemasaran perkilogramnya Rp. 1,505.83. farmer’s share 86.27%, sedangkan Share keuntungan dan biaya sebesar 4.53. Saluran pemasaran V. Pedagang pengecer membutuhkan biaya pemasaran Rp.272.15/kg dan memperoleh keuntungan Rp.3.897.59/kg. Margin pemasaran setiap kilogramnya sebesar Rp. 4.169,74. farmer’s share 73,40%, sedangkan Share keuntungan dan biaya sebesar 14,32. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa terdapat terdapat 4 Saluran pemasaran ayam afkir dan 2 saluran ayam Culling . Saluran paling efisien ditinjau dari produsen dan konsumen terdapat pada saluran ke III karena pada saluran ini memiliki margin pemasaran yang rendah yaitu sebesar Rp. 1,505.83 perkilogramnya dan farmer’s share yang paling tinggi sebesar 86.27%. Disarankan pedagang besar menjaga hubungan kerjasama dengan pedagang luar daerah, agar pedagang luar daerah tidak mengambil langsung keprodusen. Produsen harus selektif dalam penjualan ayam petelur afkir karena semakin lama dipelihara biaya yang dikeluarkan semakin banyak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2009/21/050900674
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Mar 2009 16:10
Last Modified: 20 Oct 2021 10:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136441
[thumbnail of 050900674.pdf] Text
050900674.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item