Pengaruh ukuran folikel sapi Peranakan Ongole [PO] terhadap pertumbuhan in vitro folikel pada medium kultur yang disuplementasi dengan follicle stimulating hormone [FSH]

AgaDesiIrawatiM (2008) Pengaruh ukuran folikel sapi Peranakan Ongole [PO] terhadap pertumbuhan in vitro folikel pada medium kultur yang disuplementasi dengan follicle stimulating hormone [FSH]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya, Malang mulai Mei sampai Juni 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ukuran awal folikel sapi peranakan ongole (PO) terhadap perkembangan in vitro pada medium kultur yang disuplementasi dengan FSH ( Follicle Stimulating Hormone ). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam memperoleh data ukuran folikel untuk menghasilkan oosit yang sesuai untuk proses IVM. Materi yang digunakan adalah folikel sapi PO yang diperoleh dengan cara melakukan proses isolasi ovarium sapi yang diambil dari RPH Krian di Kabupaten Mojokerto. Penelitian dilakukan dengan 2 waktu pengamatan yaitu pada 0 jam dan 6 hari masing-masing dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu koleksi folikel menggunakan metode isolasi, kultur folikel dengan penambahan FSH pada medium dan tanpa penambahan FSH, pengamatan pertumbuhan folikel dan kualitas oosit yang didapatkan dengan memecahkan folikel pada hari ke-6. Analisa data menggunakan uji t berpasangan. Variabel yang diamati adalah ukuran ovarium sapi PO, ukuran folikel sapi PO, kualitas oosit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) antara pertumbuhan folikel besar dan kecil dengan penambahan dan tanpa penambahan. Penambahan FSH dan tanpa penambahan FSH pada medium kultur berpengaruh tidak nyata pada pertumbuhan folikel besar (P>0,05). Penambahan dan tanpa penambahan FSH pada medium kultur mempunyai pengaruh sangat nyata pada pertumbuhan folikel kecil (P<0,01). Folikel ukuran kecil dapat menghasilkan kualitas oosit yang paling baik apabila dilihat dari presentase kualitas oosit yang didapatkan setelah dikultur selama 6 hari pada medium tanpa penambahan FSH dan penambahan FSH. Disimpulkan bahwa folikel besar mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih rendah daripada folikel kecil yang dikultur pada medium dengan penambahan FSH dan tanpa penambahan FSH. Folikel ukuran kecil dapat menghasilkan kualitas oosit yang paling baik setelah dikultur selama 6 hari pada penambahan FSH. Saran perlu dilakukannya identifikasi fase ovarium yang akan diisolasi yang akan berpengaruh terhadap jumlah dan ukuran folikel; untuk memperoleh data perkembangan yang lebih akurat, sebaiknya folikel hasil isolasi dari tiap-tiap ovarium dikelompokkan, karena berkaitan dengan fisiologis ovarium yang berbeda-beda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2008/119/050802467
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 02 Sep 2008 08:34
Last Modified: 20 Oct 2021 11:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136211
[thumbnail of 050802467.pdf]
Preview
Text
050802467.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item