Kajian kualitas mikrobiologis corned beef yang beredar di Kotamadya Malang berdasarkan SNI 01-3775-1995

NikenSuryaningtyas (2008) Kajian kualitas mikrobiologis corned beef yang beredar di Kotamadya Malang berdasarkan SNI 01-3775-1995. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Pangan pada bulan Februari 2007 sampai dengan Mei 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologis corned beef yang ada di Kotamadya Malang ditinjau dari batas cemaran bakteri aerob thermofilik pembentuk spora, Coliform dan Clostridium perfringens dengan pembanding SNI 01-3775-1995. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah corned beef yang diambil dari 4 lokasi pasar di Kotamadya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor dan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor I adalah lokasi pasar (Pasar Besar, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Klojen dan Pasar Swalayan), sedangkan faktor II adalah merk sampel (sampel A dan B ). Analisa yang dilakukan adalah pengujian jumlah total bakteri dengan metode Total Plate Count (TPC), uji bakteri Coliform dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN), uji bakteri aerob thermofil pembentuk spora dan uji keberadaan Clostridium perfringens. Jumlah sampel yang analisa adalah 48 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan total bakteri (TPC) pada corned beef yang memiliki nilai terendah adalah sampel yang diambil dari pasar swalayan, yaitu 3,7535 log cfu/g, sedangkan kandungan tertinggi terdapat pada sampel yang diambil pada pasar Klojen, yaitu 4,2028 log cfu/g. Kandungan C oliform tertinggi dimiliki oleh sampel yang diambil dari Pasar Oro-oro Dowo. yaitu sebesar 3.11 APM/g, sedangkan nilai terendahnya dimiliki oleh sampel yang diambil dari Pasar Besar, yaitu 2,62 APM/g. Merk sampel B memiliki kandungan coliform yang lebih besar dari pada sampel A, yaitu 3,11 APM/g, untuk sampel B dan 2,45 APM/g untuk sampel A. Batasan yang ditentukan SNI tidak boleh lebih dari 3 APM/gr. SNI mensyaratkan maksimal 102 koloni/gram untuk bakteri aerob thermofil pembentuk spora. Sampel B yang diambil dari pasar swalayan memiliki nilai terendah, yaitu sebesar 0,39x102 koloni/gr. Nilai tertinggi terdapat pada sampel A yang juga diambil dari swalayan yaitu sebesar 1,23x102 koloni/gr. Uji Clostridium perfringens yang dilakukan pada sampel corned beef menghasilkan nilai negatif. Hal ini sesuai dengan standar yang diberikan SNI. Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian ini adalah, bahwa kualitas Corned beef yang beredar di kota Malang masih berada dalam batas cemaran yang diberikan oleh SNI, walaupun ada beberapa sampel yang diambil dari salah satu pasar mempunyai nilai yang lebih tinggi dari standar yang ditentukan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2007/198/050800098
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 08 Feb 2008 14:45
Last Modified: 20 Oct 2021 10:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/136177
[thumbnail of 050800098.pdf]
Preview
Text
050800098.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item