Pengaruh Ekstrak Mikroalga Botryococcus sp. Terdahap Daya Hambat Perkembangan Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro

Fauziyyah, NadiaOktavia (2017) Pengaruh Ekstrak Mikroalga Botryococcus sp. Terdahap Daya Hambat Perkembangan Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemanfaatan dan pengembangan potensi sumberdaya perairan menjadi paradigma baru yang harus dilaksanakan secara rasional dan berkelanjutan di bidang perikanan baik penangkapan maupun usaha budidaya . Permasalahan yang sering dialami petani budidaya ikan ini ialah penyakit. Salah satu penyakit menyerang ikan adalah bakteri Vibrio. Sampai saat ini metode yang umum digunakan untuk menanggulangi penyakit pada ikan adalah pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik. Aplikasi bioteknologi dalam rangka menghasilkan produk alami yang berasal dari laut semakin meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan obat alami yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit yaitu mikroalga. Salah satu jenis mikroalga yang potensial untuk dikembangkan adalah Botryococcus sp. Tujuan Penelitian skripsi ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak Botryococcus sp. dengan pelarut metanol dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro dan untuk mengetahui dosis ekstrak Botryococcus sp. dengan pelarut metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi secara in vitro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak mikroalga Botryococcus sp. terhadap daya hambat perkembangan bakteri Vibrio harveyi. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak mikroalga Botryococcus sp. dengan perlakuan dosis 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, dan 250 ppm terhadap variabel terikat uji daya hambat bakteri. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis keragaman atau uji F (ANOVA) Apabila nilai uji F berbeda nyata atau berbeda sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk menentukan perbedaan antar dua perlakuan. Ekstraksi senyawa antibakteri dilakukan dengan menggunakan MAE (Microwave Asissted Extraction) pada Botryococcus sp. untuk memisahkan ekstrak intraselulernya dan ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan 1 : 10. Konsentrasi yang digunakan yaitu 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm dan 250 ppm. Selanjutnya di ujikan ekstrak Botryococcus sp. pada bakteri V.harveyi dengan metode uji cakram. pengujian untuk antibakteri dengan mengukur diameter daerah hambatan yang terjadi di sekitar kertas cakram yang mengandung bahan antibakteri sesuai dengan konsentrasi perlakuan. Hasil uji cakram yakni, perlakuan A (100 ppm) memiliki daya hambat dengan rata-rata 1,4 mm.Perlakuan B (150 ppm) memiliki daya hambat dengan rata-rata 1,83 mm. Perlakuan C (200 ppm) memiliki daya hambat dengan rata-rata 2,53 mm. Dan perlakuan D (250 ppm) memiliki daya hambat dengan rata-rata 3,6 mm. Setelah itu dilakukan uji MIC (Minimum Inhibiting Concentration) untuk mengetahui dosis terkecil dalam menghambat bakteri V. harveyi. dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm. Konsentras yang digunakan yaitu 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, dan 300 ppm, serta kontrol positif dan negatif. Hasil uji MIC menunjukkan bahwa tabung no.3 dengan dosis 150 ppm dilihat dari pengamatan warna, menunjukkan kondisi bening pertama kali. Sehingga dosis 150 ppm merupakan konsentrasi minimum ekstrak mikroalga Botryococcus sp. yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio harveyi. Dan yang terakhir dilakukan uji MBC (Minimum Bactericidal Concentration) dengan penanaman ulang pada media TCBSA untuk mengetahui Kadar Bunuh Minimum pada konsentrasi terkecil dimana pada media agar tidak lagi ditemukan pertumbuhan koloni bakteri. hasil uji MBC menunjukkan bahwa pada semua perlakuan masih ada bakteri yang tumbuh ini menunjukan ekstrak mikroalga Botryococcus sp. bersifat bakteriostatik pada bakteri V. harveyi yaitu hanya efektif menghambat pertumbuhan bakteri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak mikroalga Botryococcus sp. berpengaruh terhadap daya hambat bakteri Vibrio harveyi dan bersifat bakteriostatik dilihat dari zona bening yang muncul. Dosis ekstrak mikroalga Botryococcus sp. tertinggi pada penelitian ini adalah 250 ppm yang dapat menghambat perkembangan bakteri V. harveyi dengan ukuran diameter zona bening sebesar 3,9 mm dan yang terendah dengan dosis 100 ppm yaitu zona bening sebesar 1,1 mm. Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lanjutan agar dapat menciptakan dan mengembangkan produk antibakteri dari ekstrak mikroalga Botryococcus sp. dengan pelarut metanol agar dapat diaplikasikan dengan mudah pada kondisi lapang

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/31/051700606
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Jan 2017 13:11
Last Modified: 20 Oct 2021 02:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135887
[thumbnail of PKM_NADIA_OKTAVIA_125080101111070_MSP.pdf]
Preview
Text
PKM_NADIA_OKTAVIA_125080101111070_MSP.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL_NADIA_OKTAVIA_125080101111070_MSP.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_NADIA_OKTAVIA_125080101111070_MSP.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_NADIA_OKTAVIA_125080101111070_MSP.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_NADIA_OKTAVIA_125080101111070_MSP.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item