Naomi, ArmyAmira (2017) Uji Efek Antibakteri Mikroalga Porphyridium Cruentum Terhadap Bakteri Vibrio Harveyi Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Udang merupakan biota yang bernilai ekonomis tinggi di pasar, baik internasional maupun domestik. Salah satu faktor lingkungan yang mengganggu budidaya udang yaitu serangan penyakit akibat Vibrio harveyi. Cara yang biasa dipakai untuk menanggulangi penyakit akibat V, harveyi salah satunya adalah pemberian antibiotik sintetik. Namun pemberian atiobiotik sintetik pada udang akan menimbulkan bahaya bagi tubuh manusia. Penelitian ini membahas tentang pengaruh antibakteri yang berasal dari mikroalga Porphyridum cruentum, yang merupakan bahan alami yang dapat dikembangkan menjadi antibakteri untuk V. harveyi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui adakah perbedaan zona hambat pertumbuhan bakteri Vibrio harveyi akibat paparan konsentrasi ekstrak mikroalga P. cruentum yang berbeda, mengetahui konsentrasi terendah ekstrak P. cruentum yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. Harveyi dan konsentrasi terendah ekstrak P. cruentum yang dapat mematikan bakteri V. harveyi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya dan Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada bulan Agustus – November 2016. Sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan beberapa kali Uji Pendahuluan dengan perlakuan pemberian konsentrasi Uji Daya Hambat yang berbeda, kemudian perlakuan pemberian hasil ekstrak yang menggunakan metode maserasi (ekstraksi tanpa perlakuan suhu). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan empat tahap uji. Uji yang pertama yaitu ekstraksi dengan bantuan alat Microwaved Assisted Extraction (MAE), Uji kedua merupakan uji Daya Hambat. Uji ketiga yaitu Uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC). Uji yang terakhir merupakan Uji Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Ekstraksi dengan pemakaian alat MAE menggunakan suhu 600C selama 20 menit. Perbandingan bahan dan pelarut (methanol) yang digunakan yaitu sebesar (1:10). Uji Daya Hambat dilakukan dengan total 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuannya yaitu pemberian konsentrasi ekstrak P. cruentum 250.000 ppm, 300.000 ppm, 350.000 ppm, 400.000 ppm, serta kontrol positif (streptomisin) dan kontrol negatif (DMSO 10%). Uji MIC dilakukan dengan 6 perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak P. cruentum 250.000 ppm, 300.000 ppm, 350.000 ppm, 400.000 ppm, kontrol positif dan kontrol negatif. Uji MBC dilakukan dengan menggoreskan masing – masing konsentrasi yang digunakan pada uji MIC ke media agar dan dilihat pertumbuhan bakteri. Pada Uji Pendahuluan diperoleh hasil tidak terdapat zona hambat meski konsentrasi telah dinaikkan dan memakai hasil ekstraksi dengan metode maserasi. Rendemen yang dihasilkan pada metode maserasi didapat sebesar 20,66%. Sementara itu hasil rendemen yang diperoleh dengan alat MAE sebesar 20,20%. Tidak terdapat zona hambat yang terbentuk pada Uji Daya Hambat. Hal tersebut dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu sedikitnya senyawa antibakteri yang terekstrak, konsentrasi yang kurang tinggi, dan sifat serta karakteristik Vibrio harveyi yang ganas. Diduga suhu pada saat ekstraksi tidak berpengaruh karena pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pada suhu 600C dan tanpa perlakuan suhu pada saat maserasi. Sementara itu konsentrasi minimum yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tidak diketahui karena seluruh media berwarna keruh. Kekeruhan tersebut menandakan bila masih terdapat pertumbuhan bakteri, namun diduga kekeruhan tersebut diakibatkan oleh ekstrak P. cruentum Pada Uji MBC tidak diketahui konsentrasi ekstrak terendah yang dapat mematikan bakteri karena masih terdapat koloni bakteri pada semua perlakuan kecuali pada perlakuan kontol positif. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan apabila tidak ada perbedaan pemberian ekstrak P. cruentum terhadap V. harveyi antara perlakuan pada penelitian ini karena tidak terdapat zona hambat ada seluruh perlakuan pemberian ekstrak mikroalga P. cuentum. Tidak diketahui konsentrasi terendah yang dapat menghambat pertumbuhan V. harveyi, karena seluruh media yang diberi ekstrak P. cruentum berwarna keruh. Selain itu tidak diketahui konsentrasi terendah yang dapat mematikan pertumbuhan V. harveyi, sehingga ekstrak P. cruentum tidak bersifat bakterisidal terhadap V.harveyi. Hal tersebut ditunjukkan oleh media yang ditumbuhi oleh koloni bakteri. Agar lebih akurat maka disarankan untuk melakukan perhitungan jumlah bakteri pada uji MIC, sehingga dapat diketahui apakah bakteri terhambat atau tidak, disarankan juga agar memakai mikroalga segar dan pelarut yang kepolarannya berbeda
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/29/051700604 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Jan 2017 12:58 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 02:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135884 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI_ARMY_AMIRA_NAOMI.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
ARTIKEL_ARMY_AMIRA_NAOMI.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |