Pengaruh Kedalaman Sarang Terhadap Daya Tetas Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Taman Kili-Kili Kabupaten Trenggalek.

Prastika, DewiAnjar (2017) Pengaruh Kedalaman Sarang Terhadap Daya Tetas Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Taman Kili-Kili Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyu merupakan satwa yang keberadaanya di alam telah terancam kepunahan. Di Indonesia terdapat 6 jenis penyu yang dapat ditemui diantaranya yaitu Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Blimbing (Dermochelys coreaceae), Penyu Tampayan (Carreta carreta), Penyu Sisik (Erelmochelys imbricata) dan Penyu Pipih (Natator depressa). Penyu lekang merupakan salah satu jenis penyu yang keberadaanya banyak dijumpai di kawasan konservasi Pantai Taman Kili-Kili. Keberadaan penyu lekang tidak luput dari berbagai ancaman yang mengarah pada penurunan populasi sehingga menyebabkan kepunahan. Upaya pencegahan untuk meminimalisasi penurunan populasi penyu yang ada di Indonesia sangat penting dilakukan untuk menjaga agar proses regenerasi penyu tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu cara yang dilakukan oleh pihak Konservasi Penyu Pantai Taman Kili-Kili adalah menjaga kondisi alami pantai peneluran penyu dengan melakukan usaha penangkaran penetasan telur semi alami. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap daya tetas telur penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Taman Kili-Kili Kabupaten Trenggalek, mengetahui kedalaman optimum untuk keberhasilan penetasan, rata-rata parameter lingkungan serta mengetahui hubungan berat tukik terhadap panjang dan lebar karapas tukik. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen rancanagan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan 4 sarang semi alami yang memiliki kedalaman berbeda yaitu 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 35 cm. Analisa yang digunakan yaitu dengan analisa ANOVA serta regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kedalaman sarang tidak memiliki pengaruh terhadap daya tetas telur penyu lekang berdasarkan hasil dari nilai Sig. 0,320 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05 sehingga kedalaman sarang tidak berpengaruh. Berdasarkan dari 4 percobaan sarang dengan 4 kali pengulangan berdasarkan kedalaman berbeda, sarang dengan kedalaman 30 cm merupakan sarang yang memiliki persentase keberhasilan penetasan paling tinggi yaitu 90% dibandingkan dari kedalaman lain sehingga kedalaman 30 cm merupakan kedalaman optimum dalam penetasan. Parameter lingkungan rata-rata (suhu, kelembaban dan pH) di Pantai Taman Kili-Kili yaitu suhu berkisar antara 27,60C – 33,8 0C, kelembaban berkisar antara 30% - 36%, dan pH berkisar antara 6,8 – 7,1. Tukik yang menetas memiliki rata-rata berat 20 gram dengan panjang karapas rata-rata 42,4 cm dan lebar karapas rata-rata 33,6 cm. Untuk penelitian selanjutnya perlu adanya penambahan perlakuan dengan jarak kedalaman sarang yang lebih dari 35 cm serta penambahan jumlah sampel telur yang lebih banyak untuk digunakan sebagai sampel, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan dilakukannya perlakuan dengan sarang yang kondisi lingkungannya terkontrol serta dengan media pasir dengan jenis yang berbeda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/220/051703899
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 May 2017 11:41
Last Modified: 19 Oct 2021 22:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135842
[thumbnail of 051703899-full_text.pdf]
Preview
Text
051703899-full_text.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item