Optimasi Kondisi Fermentasi Kitin Dalam Produksi Glukosamin Oleh Bacillus Thuringiensis Menggunakan Response Surface Methodology

Utari, DwiyaniPuspita (2017) Optimasi Kondisi Fermentasi Kitin Dalam Produksi Glukosamin Oleh Bacillus Thuringiensis Menggunakan Response Surface Methodology. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kitin dapat didegradasi menjadi monomernya yaitu N-asetilglukosamin (GlcNAc). Glukosamin banyak digunakan untuk terapi pengobatan osteoarthritis (nyeri sendi) selain itu juga digunakan sebagai makanan suplemen. Senyawa ini biasanya disintesis secara kimiawi dengan menghidrolisis kitin dengan pereaksi asam (HCl) (Sashiwa et al., 2002). Beberapa mikroorganisme seperti bakteri dan fungi yang mempunyai aktifitas kitinolitik mampu mendegradasi kitin. Untuk menghasilkan turunan kitin proses degradasi yang dilakukan melibatkan kerja enzim. Kitinase adalah enzim penghidrolisis kitin menjadi oligomernya seperti karboksilmetil kitin, hidroksietil kitin, N-asetil-D-glukosamin dan etil kitin yang banyak dimanfaatkan untuk bidang medis dan makanan (Purkan et al., 2014). Prosedur pembuatan glukosamin meliputi dua tahap utama yaitu pembuatan kitin dan fermentasi kitin menjadi glukosamin. Tahapan pembuatan kitin meliputi tahap demineralisasi dengan menggunakan larutan HCl 1,5 M selama 4 jam pada suhu 70-80˚C selama 4 jam dan tahap deproteinasi dengan menggunakan larutan NaOH 3,5% dengan suhu 65-70˚C selama 4 jam. Kemudian dilakukan pengujian karakteristik kitin yang dihasilkan meliputi kadar air, kadar protein, kadar abu, dan derajat deasetilasi. Tahap fermentasi glukosamin menjadi kitin dilakukan dengan metode fermentasi semi padat dengan sustrat kitin yang telah ditambahkan nutrisi untuk pertumbuhan bakteri. Kemudian dilakukan pengujian kadar D-Glukosamin dan N-Asetil-D-Glukosamin menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta diukur pH akhir fermentasi. Kemudian data yang didapat dianalisis menggunakan software Response Surface Methodology (RSM) untuk mendapatkan titik optimasi produksi D-Glucosamin dan N-Acethyl-D-Glukosamin serta pH akhir fermentasi. Berdasarkan penelitian tentang optimasi kondisi fermentasi kitin menggunakan bakteri Bacillus thuringiensis untuk produksi glukosamin didapatkan kesimpulan bahwa belum didapatkan titik optimum untuk semua respon yaitu D-Glukosamin, N-Asetil-D-Glukosamin, dan pH akhir fermentasi. Nilai kadar D-glukosamin tertinggi sebesar 20881,14 ppm dengan perlakuan pH awal 6 dan waktu fermentasi 10 hari. Nilai N-asetil-D-glukosamin tertinggi sebesar 75333,33 ppm dengan perlakuan pH awal 8 dan lama waktu fermentasi 10 hari. Sedangkan untuk pH akhir tertinggi dihasilkan pada perlakuan pH awal 8 dengan lama waktu fermentasi 5 hari sebesar 6,41.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/209/051703796
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 May 2017 15:41
Last Modified: 19 Oct 2021 22:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135829
[thumbnail of Laporan_Skripsi_Dwiyani_Puspita_Utari_(125080301111064).pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi_Dwiyani_Puspita_Utari_(125080301111064).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item