Harsana, CandraEnu (2017) Analisis Pekerjaan Alternatif Rumah Tangga Nelayan Alat Tangkap Pancing Dan Tingkat Kesejahteraan Di Desa Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam masyarakat nelayan, Kebutuhan rumah tangga nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan yang di peroleh. Usaha penangkapan ikan dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan musim paceklik. Saat cuaca buruk dan musim paceklik, nelayan tidak mungkin pergi melaut untuk mencari ikan sehingga rumah tangga nelayan membutuhkan pekerjaan alternatif agar tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mencurahkan sebagian waktunya untuk melakukan pekerjaan alternatif Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis: (1) Perilaku produksi nelayan pancing di Desa Blimbing, (2) Jenis-jenis pekerjaan alternatif rumah tangga nelayan pancing di Desa Blimbing, (3) Curahan waktu yang digunakan rumah tangga nelayan untuk pekerjaan alternative, (4) Pendapatan usaha yang dihasilkan oleh pekerjaan alternatif dan konstribusinya terhadap total pendapatan rumah tangga nelayan, (5) Tingkat pengeluaran rumah tangga nelayan pancing, (6) Tingkat kesejahteraan nelayan jika dilihat dari total pendapatan yang diperoleh menggunakan BKKBN. Penelitian ini dilakukan di Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dilaksanakan pada bulan April 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan cara teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi. Metode analisa data dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 20 rumah tangga nelayan dari 10 pemilik alat tangkap dan 10 ABK. 20 rumah tangga tersebut masing-masing mewakili alat tangkap pancing di Desa Blimbing dan seluruhnya memiliki pekerjaan alternatif. Nelayan pancing ulur merupakan jenis pekerjaan yang digeluti oleh sebagian nelayan di desa Blimbing, baik yang tergolong sebagai nelayan pemilik ataupun nelayan buruh (ABK). Yang beroperasi menggunakan perahu dengan ukuran rata-rata 20-25 GT (Gross Tonnage) dan berawak lima sampai tuju orang, hasil tangkapan meliputi: ikan tongkol, ikan cakalang, ikan kembung (Rastreliger kanagurta), ikan layang (Decapterus russelli), ikan bawal (Pampus chinensis), ikan kakap (Lutjanus sp), Perilaku produksi nelayan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu kegiatan penyediaan alat-alat produksi pemeliharaan alat-alat produksi dan penangkapan ikan, beberapa kegiatan yang termasuk dalam kegiatan penangkapan ikan ini adalah persiapan melaut, penangkapan ikan, dan bongkar muat hasil tangkapan. Dalam bidang pendapatan, nelayan pemilik alat tangkap (juragan) mendapatkan bagian yang lebih tinggi (80%). Pekerjaan alternatif yang paling banyak dilakukan oleh rumah tangga nelayan pemiliki alat tangkap adalah jasa non perikanan 6 orang dan jasa perikanan 4 orang. menyortir ikan, buruh pemindangan, buruh pabrik ikan merupakan pekerjaan alternatif yang dilakukan istri nelayan dan servis elektronik, tukang kayu, kuli ikan, servis mesin dilakukan suami yang memiliki pekerjaan alternatif untuk menambah penghasilan demi mehidupi keluarganya. Curahan waktu kerja adalah besaran waktu yang digunakan dalam melakukan suatu kegiatan dalam hal ini dapat diketahui kegiatan melaut merupakan pekerjaan yang paling banyak menggunakan waktu yaitu rata-rata 11 jam, waktu yang paling sedikit menggunakan waktu adalah mempersiapkan perbekalan dengan rata-rata 1 jam per bulan. Adapan curahan waktu kerja istri nelayan pada pekerjaan alternatif yang dilakukan meliputi beberapa kegiatan yaitu buruh pemindangan, jual rujak, jual es, menyortir ikan, toko, buruh pabrik ikan, jual jajan dan filet ikan. Besarnya waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut di ketahui bahwa rata-rata curahan jam kerja perempuan pada pekerjaan buruh pemindang ikan selama 6 jam, usahanya berjualan rujak selama 8 jam, usaha berjualan jajan selama 8 jam, menyortir ikan selama 5 jam, usaha berjualan di toko 12 jam, filet ikan 5 jam. Curahan waktu kerja anak nelayan membutuhkan waktu rata-rata selama 8 jam untuk kerja di perusahaan dan waktu 11 jam per hari untuk kerja di toko swalayan. Curahan waktu keperluan rumah tangga seperti beristirahat, mengasuh anak, mengikuti kegiatan sosial, beribadah serta membantu aktifitas domestik rumah tangga, setelah pulang dari bekrja, nelayan beristirahat kurang lebih selama 3 jam. Tingkat Pendapatan Bersih Rumah tangga nelayan dihitung dengan menjumlahkan total pendapatan rumah tangga dikurangi total pengeluaran rumah tangga. Pendapatan bersih rumah tangga nelayan untuk mengetahui pendapatan bersih yang di dapat rumah tangga nelayan sehingga bisa disimpan atau kebutuhan lainya. Pendapatan bersih pemilik alat tangkap dari yang terbesar sampai yang terkecil, responden (3) Rp. 18.040.000, (7) Rp. 18.035.000, (4) Rp. 17.540.000, (6) Rp. 17.540.000, (9) Rp. 14.990.000, (10) Rp. 14.670.000, (8) Rp. 12.800.000, (1) Rp. 9.380.000, (2) Rp. 7.550.000, (5) Rp. 5.460.000. Pendapatan bersih ABK dari yang terbesar sampai yang terkecil, responden (6) Rp. 4.630.000, (7) Rp. 4.030.000, (3) Rp. 3.990.000, (1) Rp. 3.550.000, (4) Rp. 3.230.000, (8) Rp. 3.230.000, (9) Rp. 3.160.000, (10) Rp. 3.000.000, (5) Rp. 2.020.000, (2) Rp. 2.020.000. Tingkat Kesejahteraan Nelayan Jika Dilihat Dari Keluarga Sejahteran Berdasarkan BPS adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan, yaitu pendapatan, konsumsi atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan, dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Tingkat kesejahteraan pemilik alat tangkap berdasarkan BPS, rata-rata pendapatan pemilik alat tangkap diatas Rp.10.000.000/bulan dan tidak ada pendapatan pemilik alat tangkap dibawah Rp.5.000.000/bulan. Rata-rata pengeluaran rumah tangga pemilik alat tangkap diatas Rp.5.000.000/bulan dan sedikit dari beberapa responden yang pengeluaran rumah tangganya dibawah Rp. 5.000.000/bulan. Tingkat kesejahteraan ABK berdasarkan BPS, rata-rata pendapatan ABK dibawah Rp.5.000.000/bulan dan tidak ada pendapatan ABK yang diatas Rp.5.000.000/bulan. Rata-rata pengeluaran rumah tangga ABK dibawah Rp.5.000.000/bulan dan tidak ada pendapatan ABK yang diatas Rp. 5.000.000/bulan. Karna ABK sebagai pekerja bukan Pemilik. Untuk menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan berdasarkan keadaan sosial, penelitian ini menggunakan ukuran kesejahteraan berdasarkan Indikator Keluarga Sejahtera BKKBN sesuai dengan keriteria keluarga sejahtera tahap I, kriteria keluarga sejahtera tahap II, kriteria keluarga sejahtera tahap III dan keriteria keluarga sejahtera tahap IV Keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga pada tahapan I sampai dengan III. Bila keluarga sudah mampu melaksanakan seluruh tahapan maka keluarga disebut keluarga sejahtera. Rekapitulasi tingkat kesejahteraan berdasarkan indikator BKKBN kriteria keluarga tahap I pemilik alat tangkap responden nomor 8, 9 dan 10 tidak bisa memenuhi criteria keluarga sejahtera tahap I karena seorang istri yang tdak bekerja dan mengandalkan pengasialan suami. tahap II pemilik alat tangkap responden nomor 3, 4, 6, 7 dan 8 tidak bisa makan bersama paling kurang sekali sehari dikarenakan responden tersebut sekali melaut selama 3 hari, tahap III, dimana keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar dan pesikologis pada tahap 1 dan 2 namun belum semuanya yang dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal terhadap masyarakat dan berperan aktif dalam masyarakat pada tahap III. Rekapitulasi tingkat kesejahteraan berdasarkan indikator BKKBN kriteria keluarga tahap I nelayan ABK, semua responden memenuhi semua kriteria kluarga sejahtera tahap 1, tahap II nelayan ABK
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/204/051703791 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 May 2017 14:12 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 22:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135824 |
Preview |
Text
Candra_Enu_Harsana_skripsi.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |