Analisis Pemasaran Ikan Kaleng Sarden Dengan Pendekatan Multidimensional Scalling (Mds) Di Giant Dinoyo Kota Malang

Khasanah, Uswatun (2017) Analisis Pemasaran Ikan Kaleng Sarden Dengan Pendekatan Multidimensional Scalling (Mds) Di Giant Dinoyo Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masyarakat Perkotaan kini mulai menggemari produk makanan instan salah satunya yaitu produk olahan ikan kaleng sarden. Ikan kaleng sarden merupakan solusi tepat bagi para konsumen yang kurang memiliki waktu cukup untuk memasak. Beberapa merek ikan kaleng sarden yang masih berkembang pesat sampai saat ini yaitu merek ABC, Maya, Botan, King’s Fisher. Semakin bertambahnya produk ikan kaleng sarden, maka akan terjadi peningkatan persaingan. Keempat merek tersebut membentuk posisi persaingan. Sehingga diperlukan strategi-strategi pemasaran yang tepat. Skripsi ini dilaksanakan di Giant Dinoyo Kota Malang mulai tanggal 5 Desember 2016 selama 20 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis 1) Atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi ikan kaleng sarden. 2) Posisi persaingan yang terbentuk antara empat merk produk ika kaleng sarden (ABC, Maya, Botan, King’s Fisher) berdasarkan presepsi konsumen. 3) Strategi pemasaran yang efektif untuk ikan kaleng sarden berdasarkan kemiripan antar merk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuanlitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa data primer dan skunder. Data primer yang digunakan adalah data mengenai karakteristik responden dan presepsi konsumen yang diperoleh dari wawancara, kuisioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder yang digunakan adalah mengenai data sejarah berdirinya Giant. Jumlah konsumen ikan kaleng sarden tidak dapat diketahui secara pasti sehingga penentuan ukuran sampel dilakukan dengan menggunakan metode linier time function. Analisis yang digunakan yaitu menggunakan anaisis Multidimensional Scalling. Berdasarkan hasil penelitian distribusi responden berdasarakan usia persentase tertinggi terletak pada rentang usia 17 sampai 21 tahun. Berdasarkan jenis kelamin persentase perempuan lebih dominan yaitu 81,25%. Distribusi berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang paling dominan adalah SMA sebesar 62,5%. Distribusi berdasarkan pekerjaan sebesar 47,5% adalah mahasiswa/ pelajar. Distribusi berdasar pendapatan yaitu paling banyak ≥ 3.000.000 sebesar 33,75%. Perilaku konsumen dalam pembelian ikan kaleng sarden pada distribusi bedasar harga yaitu standart sebesar 88,75%. Distribusi berdasar pengalaman buruk yaitu tidak ada dengan persentase sebesar 53,75%. Distribusi responden berdasar ukuran ikan kaleng yaitu 115g sebesar 85%. Distribusi responden berdasar alasan membeli yaitu praktis sebesar 68,75% . Atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dianalisis menggunakan analisis faktor dengan keseluruhan nilai tidak ada yang kurang dari 0,05, menunjukan bahwa tidak ada atribut yang dikeluarkan dan nilai KMO dari masing-masing variabel yaitu Product sebesar 0,561, Price sebesar 0,586, Place sebesar 0,638, Promotion sebesar 0,629. Pada peta posisi product kuadran I ditempati oleh merek ABC pada koordinat (0,4341; 1,3330). Merek ABC menempati posisi tertinggi, Pada kuadran II ditempati oleh King’s Fisher pada koordinat (1,0361; -0,1446) dan merek Maya pada koordinat (0,3202;-1,2745). Sedangkan pada kuadran III tidak ditempati oleh merek ikan kaleng sarden manapun, Namun pada kuadran IV ditempati oleh merek ikan kaleng sarden Botan pada koordinat (-1,7905; 0,0861) yang berarti unggul di kualitas produk, namun masih rendah di variasi rasa produk Pada peta posisi price merk ABC pada koordinat (0,9956; 0,0847) dan merek King’s Fisher pada koordinat (0,2936;1,2512) terletak di kuadran I, yang berarti merek tersebut memiliki kekuatan yang besar pada atribut selisih harga dan harga sesuai kualitas. Pada kuadran II ditempati oleh merek ikan sarden Maya pada koordinat (0,5727; -1,2436), Merek Botan berada pada kuadran III pada koordinat (-1,8619; -0,0923). Merek Botan dipresepsikan menempati posisi terendah pada variabel price dibandingkan ketiga merek lainnya. Pada peta posisi place kuadran I tidak ditempati oleh merek manapun. Diartikan bahwa menururt presepsi konsumen pada variabel ini tidak ada merek yang unggul di atribut mudah didapat dan lokasi strategis. Kuadran II ditempati oleh merek ABC pada koordinat (1,8150;-0,1694), dapat diartikan bahwa merek ABC unggul diatribut mudah didapat dibandingkan ketiga merek lainnya. Pada kuadran III ditempati oleh merek Botan pada koordinat (-0,5508;1,2843), yang berarti merek ini memiliki kelemahan di mudah didapat dan lokasi yang strategis. Kuadran IV ditempati merek Maya pada koordinat (-1,0037;0,1827) dan merek King’s Fisher pada koordinat (-0,2605;1,2710). Pada peta posisi promotion dimensi I ditempati oleh merek ABC pada koordinat (0,7608;0,1370), yang berarti merek ABC dipresepsikan memiliki posisi tertinggi. Kuadran II ditempati oleh merek Maya pada koordinat (1,1100;-0,9345), menurut presepsi kosumen merek maya dipresepsikan tidak unggul pada pemberian diskon namun masih unggul dalam promosi iklan yang menarik. Merek Botan terletak di kuadran III pada koordinat (-1,8571;-0,4758) yang berarti menurut presepsi konsumen merek ini terletak paling rendah. Kuadran IV ditempati oleh merek King’s Fisher pada koordinat (-0,0137;1,2733), berarti merek ini unggul pada pemberian diskon atau potongan harga, namun masih lemah pada iklan yang menarik. Strategi yang dapat dilakukan oleh Ikan kaleng sarden merek ABC sebagai market leader harus mempertahankan posisinya dengan cara membuat inovasi-inovasi baru tentang variasi rasa agar konsumen lebih tertarik, lebih ditingkatkan lagi pada harga sesuai kualitas, perlu diperbaiki lagi untuk penempatan merek ABC ini, perlu dikembangkan lagi kretifitas untuk membuat iklan-iklan yang lebih menarik King’s Fisher berperan sebagai market challanger harus memperbaiki kualitas produk, menambah jumlah produk dengan kualitas yang baik, melakukan kegiatan promosi yang intensif. Pada merek King’s Fisher perlu dilakukan iklan yang menarik untuk membuat para konsumen mengenal produk King’s Fisher Merek Maya dapat diterima konsumen pada atribut kualitas, harga sesuai kualitas, lokasi strategis dan iklan menarik. Pada variabel harga perlu diperhatikan harga yang sesuai dengan para pesaing dipasar, memberikan harga yang tidak terpaut jauh dengan produk sarden yang lainnnya. Merek Maya harus lebih memperbanyak produksi ikan kaleng sarden, sehingga keberadaan Maya tidak sulit untuk dicari. Selain itu juga harus lebih sering dalam memberikan diskon atau potongan harga untuk menarik minat konsumen. Merek Botan termasuk maket follower karena berada pada posisi terendah yaitu terletak pada koordinat negatif disetiap atribut kecuali pada atribut variasi rasa. Oleh karena itu strategi yang bisa dilakukan oleh merek Botan yaitu meningkatkan kualitas produk, penetapan harga jual yang sesuai, menjaga ketersediaan produk serta meningkatkan kegiatan promosi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/196/051703468
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 26 Apr 2017 10:06
Last Modified: 19 Oct 2021 22:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135814
[thumbnail of SKRIPSI_USWATUN_KHASANAH.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_USWATUN_KHASANAH.pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL_USWATUN_KHASANAH.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_USWATUN_KHASANAH.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item