Pengaruh Pemberian Cacing Merah (Lumbricus Rubellus) Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin (Pangasius Hypophthalmus)

Ansori, Muhammad (2017) Pengaruh Pemberian Cacing Merah (Lumbricus Rubellus) Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin (Pangasius Hypophthalmus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu ikan unggul, dan tergolong ikan yang enak, lezat, dan gurih. Budidaya ikan patin berkembang dengan cukup pesat di masyarakat, akan tetapi hal tersebut tidak diikuti dengan kegiatan monitoring dan evaluasi yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan terjadinya penurunan mutu ikan patin seperti laju pertumbuhannya. Pertumbuhan benih ikan ditentukan oleh jumlah dan mutu pakan yang dikonsumsi. Pakan yang tidak sesuai dengan jenis dan ukuran standar justru memiliki efek samping yang berbahaya terhadap pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian cacing merah (Lumbricus rubellus) dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus) serta mendapatkan dosis yang tepat dalam pemberian cacing merah (Lumbricus rubellus) dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan harian benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yaitu melakukan percobaan dan pengamatan pada suatu objek penelitian. Parameter utama dalam penelitian ini adalah Laju Pertumbuhan Harian (DGR) dan parameter pendukungnya adalah pertumbuhan mutlak, sintasan benih, dan kualitas air. Data hasil yang di peroleh di analisis dengan sidik ragam, uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan polinomial ortogonal. Perlakuan pemberian cacing merah dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan harian benih ikan patin memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan (P> 0,01). Laju pertumbuhan harian tertinggi didapatkan pada perlakuan dosis 7% sebesar 0,02 g/hari, dilanjutkan dengan perlakuan dosis 5% sebesar 0,009 g/hari. Laju pertumbuhan harian terendah diperoleh pada dosis 3% sebesar 0,004 g/hari. Hal ini menunjukkan dosis yang paling tepat yakni pada perlakuan dosis 7% karena memiliki laju pertumbuhan paling tinggi, sehingga di anjurkan menggunakan dosis 7% dalam budidaya ikan patin khususnya dalam pembenihan. Persentase sintasan benih yang didapatkan pada masing-masing perlakuan yaitu 3%, 5%, dan 7% secara berurutan adalah sebesar 62,22%, 71,48%, dan 75,93%, dari hasil sintasan paling bagus adalah pada perlakuan 7% karena memiliki sintasan yang paling tinggi, hal ini di duga pada dosis 7% ikan mendapat asupan gizi yang lebih tinggi di banding perlakuan dosis 3% maupun 5% serta kompetisi dalam perebutan makanan lebih merata. Nilai kualitas air yang didapatkan pada penelitian ini adalah suhu 25,91 – 25,99 0C, oksigen terlarut (DO) 5,73 – 5,81 mg/L, dan pH 6,87 – 6,91. Dilihat dari kualitas air semua parameter masih dalam kondisi normal dan dalam kisaran yang cocok untuk pertumbuhan ikan patin.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/194/051703466
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 26 Apr 2017 09:54
Last Modified: 19 Oct 2021 22:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135812
[thumbnail of Artikel.pdf]
Preview
Text
Artikel.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1-Lampiran.pdf]
Preview
Text
BAB_1-Lampiran.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Cover_Fix.pdf]
Preview
Text
Cover_Fix.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item